Perencanaan Pelaksanaan Tindakan LANGKAH-LANGKAH PTK

3.4. LANGKAH-LANGKAH PTK

Langkah-langkah pelaksanaan PTK menurut Arikunto 2008:16 menyatakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Gambar prosedur PTK Arikunto, 2008:16

3.4.1. Perencanaan

Menurut Arikunto 2008:17, dalam tahapan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut : 1 menelaah materi pembelajaran IPA kelas III yang akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator pelajaran dengan kolaborator; 2 menentukan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian; 3 menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media powerpoint; 4 menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian; 5 menyiapkan alat evaluasi yang berupa lembar diskusi siswa dan evaluasi.

3.4.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam PTK, dimaksudkan sebagai aktivitas yang di rancang dengan otomatis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam pembelajaran dan praktek pendidikan dalam kondisi kelas tertentu. PTK merupakan implementasi tindakan yang telah di tetapkan pada tahap perencanaan Arikunto, 2008:18 Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama tentang bentuk bumi yaitu dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media powerpoint. Siklus kedua yaitu tentang bentuk kenampakan bumi yang ada di darat dan laut, dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sama untuk memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran di kelas pada siklus pertama. 3.4.3. Observasi Arikunto 2008:127 menyatakan bahwa Observasi adalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan menggunakan instrumen dan yang menjadi fokus pengamatan adalah kegiatan siswa dan guru sesuai dengan skenario pembelajaran. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media powerpoint. 3.4.4. Refleksi Refleksi berupa “pantulan” melakukan refleksi berarti memantulkan atau mengingat kembali kejadian lamapau sehingga dapat di jawab mengapa itu terjadi Aqib 2010:78. Pada tahapan ini dilakukan analisis hasil observasi. Kemudian dilakukan refleksi apakah tindakan dapat meningkatkan keaktifan siswa, keterampilan guru dan pemahaman siswa terhadap materi-materi IPA. Hasil analisis digunakan sebagai pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya, dan dilanjutkan sampai penelitian dinyatakan tuntas atau berhasil. Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, dan berkesinambungan. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapai dalam tindakan, dan merupakan masukan bagi peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan berikutnya. Refleksi yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan cara mengidentifikasi baik kemajuan maupun kendala yang masih dihadapi. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II, jika hasil tersebut mencapai target indikator keberhasilan, maka penelitian di hentikan.

3.5 PERENCANAAN TAHAPAN PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IIIB SDN KARANGANYAR 02

0 23 419

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS III SDN MANGKANGKULON

0 5 371

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN SENDANG BATANG

1 11 217

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 27 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT).

0 0 1