43
Kapasits Q Pendingin di dalam Evaporator
Kapasitas suatu mesin pendingin ialah kemampuan mesin tersebut untuk menyerap panas dari benda yang didinginkan, umumnya dinyatakan dalam
Kkaljam atau Btujam. Satuan lain yang sering dipakai ialah Ton Of Refrigeration TR atau Refrigeration Ton RT. Satuan ini dihitung berdasarkan
panas pencairan 1 ton es selama 24 jam.
Dimana tiap 1 lb es yang mencair membutuhkan panas 144 btu, maka :
1RT =
x
= .
1RT = = .
� �
Kapasitas mesin pendingin pada umumnya ditentukan tiga hal, yaitu; jumlah refrigeran yang diuapkan tiap jam, temperatur penguapan refrigeran
didalam evaporator, jenis refrigeran yang digunakan.
2.4.1. Jenis Evaporator
Berdasarkan bentuk dan permukaan koilnya, evaporator dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Evaporator Pipa Telanjang Bare Tube Evaporator
2. Evaporator Pelat Plate Surface Evaporator
3. Evaporator Bersirip Finned Evaporator
Berdasarkan bentuk dan penggunaannya, evaporator dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Evaporator jenis expansi kering
Cairan refrigeran yang diexpansikan melalui katup expansi pada waktu masuk ke evaporator sudah dalam keadaan campuran cair dan uap, sehingga
keluar dari evaporator dalam kering.
44
Karena sebagian besar evaporator terisi oleh uap refrigeran , maka perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan
keadaan dimana refrigeran dimana evaporator terisi oleh refrigeran cairan. Evaporator jenis ini tidak memerlukan cairan refrigeran dalam jumlah yang besar,
disamping itu jumlah minyak pelumas yang tertinggal di dalam evaporator sangat kecil. Jumlah refrigeran yang masuk kedalam evaporator dapat diatur oleh katup
expansi sehingga semua refrigeran meningggalkan evaporator dalam bentuk uap jenuh, dan bahkan dalam keadaan superpanas.
2. Evaprator jenis super basah
Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi refrigeran diantara diantara evaporator jenis expansi kering dan evaporator jenis
basah. Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa penguapnya. Oleh karena itu, laju perpindahan kalor dalam evaporator jenis
setengah basah lebih tinggi dari pada yang dapat diperoleh pada jenis expansi kering, tetapi lebih rendah dari pada yang diperoleh pada jenis basah.
Pada jenis basah expansi kering, refrigeran masuk dari bagian atas dari koil sedangkan pada evaporator jenis setengah basah, refrigeran dimasukkan dari
bagian bawah koil evaporator.
3. Evaporator jenis basah
Dalam evaporator jenis basah, sebagian dari jenis evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Proses penguapannya terjadi seperti pada ketel uap. Gelelmbung
refrigeran yang terjadi karena pemanasan akan naik, pecah pada permukaan cair atau terlepas dari permukaannya. Sebagian refrigeran kemudian masuk ke dalam
akumulator yang memisahkan uap dari cairan maka refrigeran yang ada dalam bentuk uap sajalah yang masuk ke dalam kompresor. Bagian refrigeran cair yang
dipisahkan didalam akumulator akan masuk kembali kedalam evaporator, bersama
– sama dengan refrigeran cair yang berasal dari kondensor.
45
Tabung evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Cairan refrigeran meyerap kalor dari fluida yang hendak di dinginkan air larutan garam, yang mengalir di
dalam pipa uap refrigeran yang terjadi dikumpulkan di bagian atas dari evaporatorsebelum masuk kekompresor. Tinggi permukaan cairan refrigeran yang
ada di dalam evaporator diatur oleh pelampung. Jumlah refrigeran yang dimasukkan ke dalam tabung evaporator di sesuaikan dengan beban pendingin.
Adsorpsi adalah proses dimana satu atau lebih unsur-unsur pokok dari suatu larutanfluida akan lebih terkonsentrasi pada permukaan suatu padatan
tertentu adsorbent.Dengan cara ini, komponen-komponen dari suatu larutan, baik itu dari larutan gasataupun cairan, bisa dipisahkan satu sama lain Treybal,
1980.
Adsorpsi melibatkan proses perpindahan massa dan menghasilkan kesetimbangan distribusi dari satu ataulebih larutan antara fasa cair dan partikel.
Pemisahan dari suatu larutan tunggal antaracairan dan fasa yang diserap membuat pemisahan larutan dari fasa curah cair dapatdilangsungkan. sperti yang terlihat
pada gambar 2.12
Gambar 2.12 penyerapan suatu zat oleh zat pengadsorpsi.
Fasa penyerap disebut sebagai adsorben. Bahan yang banyak digunakan sebagaiadsorben adalah karbon aktif, molecular sieves dan silika gel. Permukaan
adsorben padaumumnya secara fisika maupun kimia heterogen dan energi ikatan sangat mungkin berbeda antara satu titik dengan titik lainnya. Pada praktiknya,
46
proses adsorpsi bisadilakukan secara tunggal namun bisa pula merupakan kelanjutan dari proses pemisahan dengan cara distilasi.
Jenis-Jenis Adsorpsi 1.
Adsorpsi Fisik
Adsorpsi fisik adalah adsorpsi yang terjadi akibat gaya interaksi tarik- menarik antara molekul adsorben dengan molekul adsorbat. Adsorpsi ini
melibatkan gaya-gaya
Van der Wals sebagai kondensasi uap. Jenis ini cocok untuk proses adsorpsi yang membutuhkan proses regenerasi karena zat yang teradsorpsi tidak
larut dalam adsorben tapi hanya sampai permukaan saja.
2. Adsorpsi Kimia