Pembuatan Kotak isolasi adsorber Pembuatan Kaca Penutup Kotak Isolasi Pembuatan Kolektor Surya

77 Gambar 4.5 Pengecatan rangka mesin

4.3. Pembuatan Kotak isolasi adsorber

Boks isolasi adalah tempat generatorkolektor yang diisolasi dengan baik supaya panas yang diserap kolektor tidak terbuang ke luar. Seperti gambar 4.6 Gambar 4.6 kotak adsorber 78 Gambar 4.7 kotak adsorber dengan kolektor di dalamnya A Gambar 4.8 kotak adsorber dengan kolektor di dalamnya B Box isolasi Bahan : kayu, paku ½ , dan sterofoam 10mm Ukuran kotak 600 mm x 600 mm x 210 mm Tebal box isolasi 15 mm Dalam pembuatan kotak isolasi adsorber ini kita menggunakan kayu kelapa, kemudian kayu tersebut di potong sesuai dengan lebar kolektor dan di sisakan celah 10 mm untuk tempat meletakkan sterofoam agar panas yang di serap tidak mudah keluar seperti yang terlihat pada gambar 4.7. Kemudian papan yang sudah di potong – potong tadi di sambungkan dengan paku membentuk keliling kolektor, dan pada bagian bawah kotak di lobangi untuk sebagai tempat pipa untuk pemvakuman dan untuk aliran uap panas 79 ke kondensor dan ke evaporator. Pada bagian atas kotak di tutup dengan kaca seperti yang terlihat pada gamabar 4.8

4.4. Pembuatan Kaca Penutup Kotak Isolasi

Kaca penutup berfungsi untuk mengurangi kerugian panas yang mengalir ke luar. Kaca menyerap dan mengembalikan panas ke kolektor. Contoh desain kaca kolektor dapat kita lihat pada gambar 4.9 Gambar 4.9 Kaca penutup kolektor Bahan : Kaca putih dengan tebal 5 mm, almunium tempat menahan kaca, dan paku Repeat Ukuran kaca penutup 600 x 600 x 50 Dalam pembuatan kaca kolektor ini menggunakan kaca bening yang tebal nya 5mm di potong dengan ukuran 600 x 600 kemudian menggunakan almunium sebagai tempat dudukan kaca tersebut.

4.5. Pembuatan Kolektor Surya

Kolektor surya pada rancang bangun ini adalah tipe plat datar bersirip . Panjang daripada kolektor surya ini adalah 500 mm dengan lebar 500 mm dengan tebal plat 1 mm, yang kemudian di las dengan menggunakan las argon seperti 80 gambar 4.11, yang mana awal dari pembuatan kolektor surya ini dengan cara memotong dahulu plat 1 mm tadi membentuk pola untuk membuat kotak dengan dimensi panjang 500 mm dan lebar 500 mm. Las argon dipilih supaya hasil sambungan lebih kuat dan terhindar dari kebocoran. Jenis plat yang akan di gunakan seperti gambar 4.10 Gambar 4.10 plat untuk membuat kolektor Gambar 4.11 pengelasan kolektor surya dengan menggunakan las argon 81 Setelah pelat stainless steel tersebut dipotong dan kemudian di bending bagian pinggirnya ,fin dibentuk juga sesuai dengan ukuran dan di hubungkan dengan las argon pada bagian dalam kolektor surya sebanyak 12 buah fin. seperti gambar 4.12 dan 4.13 Gambar 4.12 pemotongan fin Untuk di dalam kolektor Gambar 4.13 Kolektor surya dengan fin yang di las di dalam nya 82 Setelah kolektor surya dibentuk maka di isi dengan karbon aktif, alumina aktif dan biji besi. Karbon aktif diisi sebanyak 4 kg dan alumina aktif 4 kg dan 58 biji besi dengan ukuran 20 mm. Setelah karbon aktif ,alumina aktif dan biji besi diisi, kemudian di padatkan dengan cara menekan atau menumbuk sehingga lebih padat. Berikut ini adalah gambar kolektor surya pada saat di isi dengan karbon dan alumina aktif dan biji besi. Seperti yang terlihat pada gambar 4.14 Gambar 4.14 pengisian Karbon aktif, Alumina aktif, dan biji besi setelah pengelasan selesai Setelah karbon aktif, alumina aktif dan biji besi diisi dan dipadatkan, maka karbon aktif, alumina aktif dan biji besi dilapisi dengan kawat nyamuk. Tujuan dari pelapisan kawat nyamuk ini adalah supaya karbon aktif, alumina aktif dan biji besi tidak jatuh pada saat adsorber dibalikkan dan juga karbon aktif, alumina aktif dan biji besi tidak terhisap pada saat proses pemvakuman. Setelah kawat nyamuk dipasang ,maka selanjutnya dipasang plat 1 mm x 10 mm di sudut dinding. Fungsi dari plat tadi adalah sebagai penjepit kawat kasa agar tidak lepas. seperti yang terlihat pada gambar 4.15 Gambar 4.15 pemasangan kawat kasa 83 Setelah proses ini, pelat penutup dipasang kemudian dihubungkan dengan menggunakan las argon. Pada kolektor ini dilengkapi dengan manometer vakum dan valve yang dipasang pada pipa kolektor. Valve berfungsi untuk menutup saluran setelah proses pemvakuman dan manometer berfungsi untuk melihat tekanan pada kolektor. Dengan adanya manometer ini dapat diketahui bocor tidaknya kolektor tersebut.

4.6. Pembuatan kondensor