6 Q fever pada manusia bisa dalam dua fase infeksi, yaitu fase akut dan fase
kronis. Fase akut menunjukan gejala penyakit berupa demam akut, sakit kepala yang berat, nyeri otot, myalgia dan dapat menimbulkan keguguran pada wanita
hamil, sedangkan pada fase kronis gejala yang timbul berupa komplikasi endokarditis dan pneumonitis yang dapat berakibat fatal dengan tingkat kematian
sekitar 1 sampai dengan 2 Seppon 1965. Demam yang terjadi bisa berlangsung beberapa mi nggu dengan suhu maksimum 40
o
C sampai 41.1
o
C dan perlu diwaspadai bila suhu penderita sudah diatas 38.8
o
C, artinya kondisi penderita sudah sangat parah. Masa inkubasi Q fever 2 minggu sampai 4 minggu,
tetapi banyak yang terjadi selama 18 hari sampai 20 hari.
Gambaran 2 foto rontgen pada pasien pneumonia yang terkena Q fever Anonimous 2006c
Berat dan lamanya penyakit sangat bervariasi pada hewan dan manusia yang terinfeksi. Infeksi dapat tanpa gejala atau berupa demam non-spesifik ”fever
un know origin” Anonimous 2006a. Penyakit yang cepat ditangani tidak akan menimbulkan resiko yang besar pada penderita, karena mortalitas kasus Q fever
cukup rendah, yaitu kurang dari 1 Seppon 1965.
b. Penularan Penyakit
Penyebaran Coxiella burnetii lebih sering terjadi melalui udara, debu dan vektor. Partikel udara yang mengandung organisme dapat tertiup angin sampai
jarak satu setengah mil atau lebih, sedangkan vektor dapat menyebarkan agen melalui gigitan Merchant 1973. Penularan penyakit biasanya melalui kontak
langsung dengan alat yang terpapar plasenta, air ketuban, kotoran binatang yang terinfeksi dan bisa juga melaui vektor. Penularan penyakit Q fever dikenal dengan
7 dua siklus, yaitu; i siklus di antara mamalia liar dan arthropoda hemathopagus
dan ii siklus di antara mamalia domestik. Ayam yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini melalui telur dan
feces. Pengeluaran Coxiella burnetii dari ayam melalui ekskresi atau feces terjadi setelah hari ke tujuh sampai hari ke 40 pasca infeksi Rarotra et al. 1977.
Penularan akan terjadi bila ayam atau hewan lain terpapar dengan feces yang mengandung agen tersebut. Manusia akan tertular bila mengkonsumsi daging atau
telur ayam yang terkontaminasi tanpa memasak sampai matang. Penularan Q fever ke manusia dari ternak sering terjadi secara aerosol dan
kontak langsung, sedangkan penularan melaui gigitan arthropoda jarang terjadi. Coxiella burnetii sangat tahan terhadap kekeringan, sehingga sering terjadi infeksi
secara tidak langsung malalui wool, rambut hewan dan pakaian Acha dan Szyfres 2003.
Gambar 3 Bentuk penularan Q fever pada manusia Anonimous 2006d
c. Diagnosa Diagnosa Q fever dapat dilakukan dengan uji serologis. Susunan metode
pemeriksaan uji serologis yaitu peralatan fiksasi, tes aglutinasi kapiler, standar aglutinasi rickettsia, slide aglutinasi mikroskopis, resuspensi aglutinasi, tes
3. Penyakit Pneumonitis
Endokarditis Granulomas
1. Masuk secara aerosol dari domba, kambing
atau sapi yang terinfeksi.
2. Menyebar melalui peredaran darah
4. Keluar dari tubuh
8 presipitasi radiostop, tes opsonin, penetral serum 3 variasi, pelindung serum,
fluoresensi antibodi langsung dan tidak langsung, anapsilasi cutaneus pasif, hubungan uji immuno-enzim. Hasil yang didapatkan pada antigen tahap 1 dan 2
dari tes CF terlihat sangat berbeda Cox dalam Davis 1981. Diagnosa Q fever
akut dapat dilakukan dengan kit diagnostik enzyme-linked immunosorbent assay ELISA, uji indirec immunfluorescence antibody IFA dan Western immuno
blot assay. Uji-uji ini dapat dikombinasikan dalam pemeriksaan, karena dengan menggunakan satu uji saja ternyata tidak cukup untuk menunjukkan adanya
Coxiella Burnetii.
Diagnosa dapat juga dilakukan dengan mengisolasi Coxiella burnetii dari telur, susu, darah, parasit arthropoda dan jaringan limpa kecil hamster atau
plasenta ruminansia. Pada studi khusus dapat dilakukan pemeriksaan dengan sputum, urin, feses, debu dan sampel udara. Keberhasilan dalam mengisolasi
Coxiella burnetii sangat ditentukan oleh perawatan yang tepat dalam pengumpulan dan pengangkutan spesimen. Pewarnaan gram tidak bisa digunakan
untuk mengidentifikasi agen ini.
d. Pengendalian Penyakit Q fever