40 desa, aspek kebutuhan sarana dan prasarana, aspek perkiraan kebutuhan
biaya dalam melaksanakan kewenangan minimal dalam satu tahun. Pedoman
observasi terlampir
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk memperoleh data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-
buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian Rachman Maman, 1999:96.
Dengan demikian untuk melengkapi data dalam penelitian kami, maka kami mengambil beberapa dokumen yang berkaitan dengan hal
tersebut dibawah ini: a.
Arsip yang berkaitan dengan aspek rincian kewenangan yang wajib untuk dilaksanakan oleh daerah otonom
b. Aspek desain organisasi pemerintah desa
c. Aspek daftar kebutuhan pegawai atau aparatur pemerintah desa
d. Aspek kebutuhan sarana dan prasarana
e. Aspek perkiraan kebutuhan biaya dalam melaksanakan kewenangan minimal dalam satu tahun.
E. Objektivitas Data
Untuk menetapkan keabsahan trustworthines data atau yang sering disebut objektivitas data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik
pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.
41 Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan
kredibility, keterahlian transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability Moleong, 2002:173.
Dalam penelitian ini teknik pemeriksan data dengan menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan sumber. Menurut Patton
dalam Moleong, 2002:178 triangulasi degan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh melalui wawancara dengan perangkat
desa akan dicek kembali dengan data hasil wawancara dengan sebagian anggota Badan Permusyawaratan Desa, jika data-data tersebut sesuai maka
objektivitas data dapat dipercaya. 1.
Metode Analisis Deskriptif Dalam menganalisis data, kami menggunakan metode analisis data
deskriptif kualitatif yaitu suatu analisis data yang berpola menggambarkan apa yang ada di lapangan dan mengupayakan penggambaran data.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penggunaan metode analisis deskriptif yang kami gunakan yaitu mengupayakan suatu
penelitian dengan cara menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dari suatu peristiwa serta sifat-sifat tertentu. Sumadi
Surjabrata dalam Sudjarwo, 2001:52. Dengan kata lain, penelitian deskriptif berupaya mengalihkan suatu
kesan terhadap sesuatu melalui panca indera dengan menuangkan dalam
42 bentuk tulisan, baik kondisi awal, saat proses sampai akhir, dari sesuatu
permasalahan yang diamati. Dalam tahap analisis data yang dilakukan oleh peneliti di lapangan
dapat di gambarkan sebagai berikut:
Sumber: Milles dan Michael Huberman 1992:20
Gambar di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Pengumpulan Data, yaitu dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
b. Reduksi Data
1 Data yang terkumpul dipilih dan dikelompokan berdasarkan data
yang mirip sama. 2
Data kemudian diorganisasikan untuk mendapat simpulan data sebagai bahan penyajian data.
c. Penyajian Data, setelah data diorganisasikan kemudian data disajikan
dalam uraian-uraian naratif yang disertai dengan bagan atau tabel untuk memperjelas data.
Pengumpulan data
Reduksi data Penyajian data
Kesimpulan
43 d.
Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi, setelah data disajikan maka dilakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi serta intervikasi dari
ketiga komponen tersebut di atas.
44
DAFTAR PUSTAKA
B. Miles Matthew dan A. Michael Huberman.1992.Analisis Data Kualitatif.Jakarta:Universitas Indonesia
Daldjoeni, N. dan A, Suyitno.1986. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung:IKAPI.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Himpunan Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 3 Tahun 2000. Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.
Kaloh, DRJ. 2002. Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: Rineka Cipta Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 1999.Tentang Pedman
Pengaturan mengenai Desa Mardiasmo. 2003. “Rumusan Indikator Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Pemerintah Daerah” Dalam Suharyani, Fathur Rochman, dkk Ed.. Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah. Yogyakarta: UAD Press
kerja sama Fakultas Ekonomi UAD, BPK Perwakilan III Yogyakarta, dan Partnership For Govermence Reform In Indonesia.
M.S, Sudjarwo. 2001. Metodologi Penelitian Sosial.Bandung: Mandar Maju. Moleong, J Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja
Rosydakarya. Rachman, Maman.1999. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang:
IIKIP Semarang Press. Sedarmayanti.2003. Good Governance Dalam Rangka Otonomi Daerah.Bandung:
Mandar Maju. Surianingrat, Bayu.1980. Desa dan Kelurahan Menurut UU No. 5 Tahun 1979.
Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi
Daerah. 2003. Bandung: Citra Umbara. Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.2004. Departemen Dalam Negeri.
45 Wasistiono, Sadu. 2002. Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Bandung: Fokus Media. Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yudoyono,Bambang.2003.Otonomi Daerah Desentralisasi dan Pengembangan
SDM Aparatur Pemda.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. Yuwono Teguh dan Warsito.2003.Otonomi Daerah Capacity Building dan
Penguatan Demokrasi Lokal.Semarang:Puskodak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN