Good Governance dan Keterlibatan Masyarakat sebagai Prasyarat

20

D. Good Governance dan Keterlibatan Masyarakat sebagai Prasyarat

Pelaksanaan Otonomi Daerah Sistem kerja pemerintahan yang baik good governance dapat menjadi kenyataan apabila didukung adannya komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah dan masyarakat. Good governance yang efektif menuntut adanya “Alignment” koordinasi yang baik, dan integritas profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi. UNDP dalam Sedarmayanti, 2003:4 mendefinisikan Governance sebagai “The exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nations affair at all lavels”. Berdasarkan definisi ini, maka governance mempunyai tiga kaki,yaitu: 1. Economic governance meliputi proses pembuatan keputusan yang memfasilitasi terhadap equity, poverty, and quality of live. 2. Political governance adalah proses keputusan untuk formulasi kebijakan. 3. Administrative governance adalah sistem implementasi proses kebijakan. Karakteristik Good Governance yang saling memperkuat dan tidak dapat berdiri sendiri. UNDP dalam Sedarmayanti, 2003:7-8. 1. Partisipation. Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannnya. 2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hukum hak asasi manusia. 21 3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. 4. Consensus orientation. Good governance menjadi peranntara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan yang terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, bak dalam hal kebijakan maupun prosedur. 5. Responsiveness. Lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap stakeholders. 6. Effektiveness and efficiency. Proses dan lembaga yang menghsilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik mungkin. 7. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat bertanggungjawab kepada publik dan lembaga stakeholders. 8. Strategic vision. Para pemimpin dan publik harus mempunyai persepektif good governance dan pengembangan manusia yang luas serta jauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan.

E. Kompetensi Sumber Daya Aparatur Pemerintah Sebagai Strategi dalam