Keterampilan Mahasiswa dalam Mengajukan Soal

66 menyelesaikannya karena belum terbiasa diberi tugas mengajukan soal. Berdasarkan hasil wawancara terhadap tiga kelompok, juga terdapat perbedaan yang menonjol antara kelompok atas, sedang, dan rendah, yaitu memperoleh ide untuk membuat soal. Kelompok rendah hanya langsung mencoba-coba tanpa berdasarkan buku-buku atau keterangan yang diberikan dosen. Kelompok atas dan sedang memperoleh ide membuat soal dari keterangan-keterangan dosen atau buku-buku. Berdasarkan jawaban tertulis dari mahasiswa yang tidak diwawancarai, secara umum diperoleh kesamaan pendapat dengan mahasiswa yang diwawancarai. Mereka berpikir lebih mudah diberi tugas mengerjakan soal secara langsung daripada diberi tugas membuatmengajukan soal dan sekaligus menyelesaikannya. Mereka mempunyai kesamaan berpikir dengan mahasiswa yang diwawancarai dari kelompok atas dan sedang dalam memperoleh ide untuk membuat soal, yaitu dari keterangan-keterangan dosen atau buku-buku. Simpulan hasil identifikasi dan klasifikasi dari transaksi wawancara dapat dilihat dalam tabel 5. Berdasarkan hasil penyimpulan wawancara, dapat ditunjukkan proses berpikir mahasiswa dalam mengajukan soal dan perbedaannya untuk setiap kelompok dalam tabel 6.

4.1.4. Keterampilan Mahasiswa dalam Mengajukan Soal

Mahasiswa diberi tugas mengajukan soal sebanyak empat kali, dua kali tugas individu tugas kesatu dan kedua dan dua kali tugas kelompok tugas ketiga dan keempat. Pada tugas kesatu, mahasiswa diberi tugas mengajukan soal dari situasi yang diadakan pengajuan pre- 67 solusi. Mahasiswa diberi soal cerita yang tidak lengkap tanpa pertanyaan, tetapi seluruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan soal diberikan. Soal cerita yang diberikan berhubungan dengan gerak harmonik sederhana. Tugas mahasiswa adalah melengkapi soal cerita tersebut dengan membuat pertanyaan berdasarkan informasi yang diberikan. Hasil tugas kesatu yang diajukan mahasiswa dapat dilihat pada tabel 7. Pada tugas kedua, mahasiswa diberi tugas mengajukan soal dari situasi yang diadakan pengajuan pre-solusi. Mahasiswa diberi soal cerita yang tidak lengkap tanpa pertanyaan, tetapi seluruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan soal diberikan. Soal cerita yang diberikan berhubungan dengan kerja dan energi. Mahasiswa diberi tugas mengajukan satu soal untuk setiap informasi tersebut. Hasil tugas yang diajukan mahasiswa dapat dilihat pada tabel 8. Dosen menetapkan topik gerak harmonik sederhana, kerja, dan energi. Kemudian meminta mahasiswa untuk membentuk lima kelompok. Setiap kelompok mahasiswa diberi tugas ketiga untuk membuat sebuah soal cerita yang lengkap pengajuan di dalam soal. Topik untuk soal cerita yang akan diajukan dipilih oleh mahasiswa sesuai minat mereka asalkan tentang gerak gerak harmonik atau kerja, dan energi. Hasil tugas yang diajukan kelompok mahasiswa pada tugas ketiga dapat dilihat pada tabel 9. Dosen memberi setiap kelompok mahasiswa sebuah soal cerita yang lengkap. Setiap kelompok mahasiswa diberi tugas keempat untuk mengajukan dua buah soal lain yang berhubungan dengan soal cerita 68 tersebut pengajuan setelah solusi. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat, dipilih untuk diselesaikan. Hasil tugas yang diajukan kelompok mahasiswa pada tugas keempat dapat dilihat pada tabel 10. Skor dan nilai hasil tugas pengajuan soal untuk setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel 11. 4.2. Pembahasan 4.2.1. Efektivitas Pembelajaran