Prestasi Belajar Kerangka Teoritis

18 pada pemecahan masalah tradisional atau orang lain. Peran utama dosen dalam belajar mandiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator, bukan sebagai otoritas dan satu-satunya sumber ilmu.

2.1.4. Prestasi Belajar

Mahasiswa berhasil dalam belajar, jika daya serap terhadap bahan perkuliahan mencapai hasil yang tinggi, baik secara individu maupun kelompok, dan tujuan perkuliahan juga tercapai secara individu maupun kelompok. Kemampuan mahasiswa dalam menyerap atau memahami materi biasa disebut prestasi belajar Umar, 1996:7. Prestasi belajar mahasiswa dapat diukur dengan cara memberikan tes prestasi belajar. Tes tersebut disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai mahasiswa. Tingkat pencapaian tujuan pembelajaran tidak lepas dari ketuntasan belajar. Belajar dikatakan tuntas jika materi yang dipelajari mahasiswa dapat dikuasai sepenuhnya atau siswa telah mencapai taraf penguasaan tertentu mengenai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan standar norma tertentu Ischak, 1982:8; Usman, 1993:96. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Zainul dan Noehi 1998:146, yang menyatakan keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran ditentukan oleh tingkat penguasaan tujuan pembelajaran atau dengan kata lain kelulusan seseorang ditentukan oleh penguasaan tujuan pembelajaran. Penilaian dengan pendekatan patokan PAP selalu digunakan dalam sistem belajar tuntas dan juga dalam belajar mandiri Zainul dan Noehi, 1998:149. Pemberian tes yang didasarkan pada acuan patokan 19 akan dapat memonitor kemajuan setiap mahasiswa dalam proses pembelajaran. Hasil monitoring individual dapat dijadikan sebagai monitoring kelompok atau kelas. Penetapan tingkat ketuntasan atau batas kelulusan, baik secara individu maupun kelompok belum ada patokan yang pasti atau baku. Patokan yang ditetapkan tergantung pada sistem penilaian yang digunakan Zainul dan Noehi, 1998:149. IKIP PGRI Semarang menggunakan sistem penilaian seperti yang tercantum pada tabel 1: Tabel 1 Sistem Penilaian IKIP PGRI Semarang Persentase Penguasaan Nilai 85 – 100 A 70 – 85 B 60 – 69 C 50 – 59 D 50 E Sumber: Pedoman Akademik IKIP PGRI Semarang Mahasiswa dinyatakan tidak lulus jika memperoleh nilai E atau persentase penguasaannya minimal 50. Dalam penelitian ini, persentase penguasaan minimalbatas lulus minimal yang digunakan sebagai indikator prestasi belajar ditetapkan 60 atau memperoleh nilai 60.

2.1.5. Sikap Mahasiswa