Korelasi Antara Keterampilan Mengajukan Soal dengan Prestasi

74

4.2.2. Korelasi Antara Keterampilan Mengajukan Soal dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa ada korelasi positif yang tidak signifikan antara keterampilan mengajukan soal dengan prestasi belajar mahasiswa. Artinya, secara umum keterampilan yang dimiliki mahasiswa dalam mengajukan soal, tidak diikuti dengan prestasi belajar yang maksimal. Hasil ini tidak sependapat dengan pendapat Kilpatrick dalam Silver Cai, 1996:534 yang mengatakan bahwa kualitas mengajukan soal dapat berfungsi sebagai indeks seberapa baik kualitas mereka menyelesaikan soal. Mahasiswa yang memiliki keterampilan mengajukan soal dan sekaligus menyelesaikannya akan memperlihatkan prestasi belajar yang baik. Hasil penelitian juga tidak sependapat dengan English 1997:173 yang mengatakan bahwa tugas pengajuan soal akan mendorong mahasiswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya. Mahasiswa akan terdorong untuk mengulang pelajaran di rumah dan lebih banyak membaca materi pelajaran. English 1997:173 juga mengatakan tugas pengajuan soal akan mendorong mahasiswa untuk lebih meningkatkan kegiatan belajar mandiri sehingga mereka dapat memiliki kemampuan belajar mandiri. Mahasiswa yang bertanggung jawab dalam belajarnya akan memiliki kemampuan belajar mandiri dan memperlihatkan prestasi belajar yang baik. Hasil penelitian yang tidak sependapat dengan pendapat Kilpatrick dalam Silver Cai, 1996:534 dan English 1997:173, disebabkan karena mahasiswa belum terbiasa menerima pembelajaran 75 dengan strategi pemberian tugas pengajuan soal yang relatif baru diberikan dan belum terbiasa belajar mandiri. Mahasiswa juga belum mampu mengkonstruksi pengetahuan secara maksimal sehingga mereka tidak dapat memanfaatkan penambahan pengetahuan baru untuk memecahkan masalah. Hasil penelitian yang tidak sependapat dengan pendapat Kilpatrick juga disebabkan karena proses kognitif mahasiswa dalam mengajukan soal adalah asosiasi. Maksudnya, begitu mahasiswa pada awalnya membuat soal dapat dipecahkan dan sesuai dengan permintaan tugas, mereka akan cenderung membuat soal seperti itu lagi. Kecenderungan seperti yang dilakukan mahasiswa mengakibatkan mereka tidak dapat memecahkan masalah dengan baik sehingga prestasi belajar juga tidak baik. Secara statistik, banyak data N yang kurang dari 20 dapat mengakibatkan adanya korelasi yang tidak signifikan.

4.2.3. Proses Berpikir Mahasiswa dalam Mengajukan Soal