Proses Berpikir Kerangka Teoritis

27 pembelajaran antara pemberian tugas pengajuan soal dengan pemecahan masalah. Pemecahan masalah memerlukan kemampuan dalam memahami soal, merencanakan langkah penyelesaian soal, dan menyelesaikan soal tersebut. Penambahan satu langkah lagi berupa merumuskanmengajukan soal pada ketiga langkah pemecahan masalah tersebut merupakan langkah pembelajaran pemberian tugas pengajuan soal. English 1997:173 mengemukakan manfaat pemberian tugas pengajuan soal adalah: a. memberikan penguatan terhadap konsep yang diterima dan memperkaya konsep-konsep dasar b. mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri c. orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah Pemberian tugas pengajuan soal memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk aktif secara mental, fisik, dan sosial dalam melakukan aktivitas belajar mandiri serta memberikan kesempatan untuk menyelidiki dan membuat jawaban-jawaban yang divergen.

2.1.8. Proses Berpikir

Pada saat proses pembelajaran, dosen harus berusaha mengetahui kesan-kesan yang ditangkap oleh indera dan kemudian disimpan dalam otak. Hasil penyimpanan tersebut dapat dipanggil kembali dan digunakan untuk memecahkan masalah. Mereka juga ingin mengetahui yang terjadi dalam pikiran siswa saat dijelaskan, atau saat membaca buku pelajaran, atau saat memecahkan masalah Dahar, 1988:25. 28 Suryabrata 1990:54 berpendapat bahwa berpikir merupakan proses yang dinamis yang dilukiskan menurut proses atau jalannya. Ada tiga langkah dalam proses berpikir, yaitu: pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan simpulan. Marpaung 1986:6 mengatakan proses berpikir adalah proses yang dimulai dari penemuan informasi, pengolahan, penyimpanan, dan memanggil kembali informasi itu dari ingatan siswa. Merujuk pendapat di atas, proses berpikir dalam penelitian ini adalah suatu proses yang dimulai dari menerima data, mengolah, dan menyimpannya dalam ingatan serta memanggil kembali dari ingatan pada saat dibutuhkan untuk pengolahan selanjutnya. Proses berpikir mahasiswa dapat diamati melalui prosedur yang dilakukan saat memecahkan masalah yang dituliskan secara logis dan terurut. Selain itu, juga dilengkapi dengan melakukan wawancara untuk mengungkap cara kerja yang dilakukan mahasiswa. Berdasarkan penelitian Silver dan Cai 1996:257, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam rangka menelusuri proses berpikir siswa, yaitu: a. Dari mana ia mendapatkan ide untuk membuat soal seperti itu ? Apakah dari membaca buku ? Apakah dari mengingat-ingat soal yang pernah dikerjakan atau mencoba-coba saja ? b. Mana yang lebih disukai, membuat soal dengan penyelesaiannya atau menerjakan soal langsung ? Mengapa demikian ? 29 c. Apakah dalam membuat soal harus menggunakan informasi data yang ada dalam tugas tersebut ? Mengapa demikian ? d. Apa yang harus dilakukan jika menjumpai kesulitan atau tidak dapat mengerjakan soal ? e. Mana yang lebih sulit, membuat soal atau menyelesaikan soal yang dibuat sendiri ? Mengapa demikian ? f. Apakah soal yang dibuat harus sulit ? Apakah soal yang dibuat harus menggunakan kalimat yang baik ? Mengapa demikian ?

2.2. Kerangka Berpikir