41
2.8 Kerangka Berfikir
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang diharapkan dapat melibatkan peran kedua belah pihak antara guru maupun siswa. Belajar dapat dilakukan di
dalam maupun di luar kelas, tetapi proses pembelajaran dapat dilakukan di luar kelas yang diharapkan siswa dapat memiliki pengalaman yang lebih bermakna.
Pembelajaran di luar kelas dapat membantu siswa mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dan menggabungkan teori dengan fakta yang ada dilingkungan.
Pembelajaran IPS secara umum merupakan suatu kegiatan pembelajaran perlu mempunyai peranan yang sangat penting. Tiga hal yang mendukung
pentingnya kegiatan praktik dalam pembelajaran IPS, yaitu bahwa kegiatan praktik dapat memotivasi siswa dalam belajar, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan sejumlah keterampilan dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Keterampilan sosial dalam kerja kelompok masih rendah
disebabkan karena di SD Muhammadiyah Pringsewu lebih cenderung terhadap meningkatkan mutu kognitif siswa dibandingkan keterampilan yang ada pada diri
siswa. Pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan agar siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri salah satunya dapat dilakukan
dengan pembelajaran di luar kelas dikarenakan pada proses pembelajaran untuk siswa sekolah dasar lebih cenderung belajar sambil bermain.
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dikarenakan anak pertama kali akan belajar dan memahami sesuatu dari
lingkungan dikarenakan pada siswa SD lebih cenderung bermain sambil belajar namun siswa juga harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan yang salah
satunya yakni keterampilan sosial. Agar tercapainya hal tersebut maka perlu
42 dilakukan Penelitian Tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran outdoor
study untuk meningkatkan keterampilan sosial dalam kerja kelompok siswa kelas IV Arofah SD Muhammadiyah Pringsewu. Dengan demikian, uraian kerangka
pikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka berfikir penelitian tindakan kelas dengan outdoor study.
2.9 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut. Apabila dalam pembelajaran IPS dengan
pembelajaran outdoor study, maka dapat meningkatkan keterampilan sosial dalam kerja kelompok siswa dan menemukan tindakan yang cocok dalam pembelajaran
outdoor study di kelas IV Arofah SD Muhammadiyah Pringsewu. Pembelajaran IPS di kelas IV
SD Muhammadiyah Pringsewu
Pembelajaran tidak pernah di luar kelas
outdoor study Pembelajaran tidak
meningkatkan keterampilan sosial
terutama dalam kerja kelompok
Keterampilan sosial dalam kerja kelompok
pada siswa masih rendah
Keterampilan sosial dalam kerja kelompok
siswa meningkat
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Hopkins dalam Kunandar 2010: 46, menyebutkan bahwa PTK adalah
sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas
dan keadilan tentang : a praktik-praktik kependidikan mereka, b pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, c situasi dimana praktik-praktik
tersebut dilaksanakan. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus. Menurut Arikunto 2008: 58, penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Siklus ini tidak hanya berlangsung
satu kali tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran IPS di kelas. Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS
yang dilakukan di luar kelas outdoor study di kelas IV Arofah terdiri dari tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III.
Siklus dalam penelitian tindakan di awali dengan perencanaan tindakan planning, penerapan tindakan action, mengobservasi dan
mengevaluasi proses dan hasil tindakan observation and evaluation dan
44 melakukan refleksi reflecting dan seterusnya sampai perbaikan atau
peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria keberhasilan.
Siklus daur ulang dalam penelitian tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:
dst.
Gambar 3.1. Rencana Siklus Pembelajaran Diadaptasi dari Arikunto, 2008: 17.
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Siklus 2
Analisis refleksi Perbaikan Rencana
Tindakan Perencanaan Tindakan
Observasi Pelaksanaan
Tindakan
Siklus 1
Analisis Refleksi
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Siklus 3
Analisis refleksi Perbaikan Rencana
Tindakan