Pembelajaran Bahasa Arab

2.2.2. Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya. Peserta didik dilibatkan kedalam pengalaman yang difasilitasi oleh guru sehingga pelajar mengalir dalam pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang serta mendorong prakarsa siswa (Dananjaya 2013:27).

Madkur dkk (2010:67) mengungkapkan bahwa pembelajaran ( ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا )

adalah penerapan berbagai metode untuk mengatur lingkungan disekitar siswa adalah penerapan berbagai metode untuk mengatur lingkungan disekitar siswa

Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif untuk mencapai tujuan (Hermawan 2013:32). Pembelajaran pada prakteknya lebih mengacu kepada upaya yang sistemis dan sistematis dalam menata lingkungan belajar guna menumbuhkan dan mengembangkan belajar peserta didik (Rusman 2010:252).

Knowles mengemukakan bahwa pembelajaran adalah cara pengorganisasian siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Slavin berpendapat bahwa pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman. Corey berpendapat bahwa pembelajaran ialah suatu proses yang menunjukkan bahwa lingkungan seseorang sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dan kondisi-kondisi tertentu. Lain hal dengan Munif Chotib yang berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, yakni antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi (Putra 2013:15-16).

Berdasarkan beberapa definisi pembelajaran menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan pembelajaran merupakan proses trasnfer ilmu dua arah, yakni antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi yang tersistem guna tercapainya tujuan tertentu dengan melakukan kegiatan atau aktivitas yang terorganisir dan tepat tujuan.

Pembelajaran bahasa Arab sebagai pembelajaran bahasa kedua pada hakikatnya adalah seseorang mampu menggunakan bahasa selain bahasa ibu, mampu memahami rumus bahasa tersebut ketika mendengarkan, serta dapat mengaplikasikannya dalam berbicara, membaca dan menulis (Madkur dkk 2010:65)

Pembelajaran bahasa Arab pada hakikatnya adalah pengembangan kemahiran berkomunikasi sosial dengan menggunakan bahasa Arab (Asrori, 2011:3).

Secara kelembagaan, pembelajaran bahasa Arab mengalami perkembangan dari pembelajaran yang bersifat ekslusif menuju pembelajaran yang bersifat inklusif. Artinya, apabila pada awalnya bahasa Arab hanya diajarkan di lembaga-lembaga keagamaan, misalnya surau, madrasah, pondok pesantren, dan di perguruan tinggi Islam, maka sejak tahun 80-an, bahasa Arab sudah diapresiasi oleh lembaga pendidikan yang di bawah pengelolaan Kementerian Pendidikan Nasional, misalnya di SD, SMP, SMA, SMK, dan perguruan tinggi. Bahkan, beberapa Taman Kanak-Kanak (TK) telah membelajarkan bahasa Arab sekalipun dalam bentuk yang sederhana (Ainin 2014: 3).

Orientasi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia juga sudah mengalami banyak perkembangan. Hal ini terbukti dengan adanya pembelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Adanya pembelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan Orientasi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia juga sudah mengalami banyak perkembangan. Hal ini terbukti dengan adanya pembelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Adanya pembelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan

Orientasi pembelajaran bahasa Arab pada zaman sekarang bukan hanya mengacu pada orientasi religius tetapi juga mengarah pada orientasi akademik. Orientasi akademik bertujuan untuk memahami ilmu-ilmu yang ditulis menggunakan bahasa Arab atau untuk memahami dan menguasai keterampilan berbahasa Arab (istima’, kalam, qira’ah, dan kitabah). Bahasa Arab ditempatkan sebagai sebuah disiplin ilmu yang dijadikan mata pelajaran atau mata kuliah yang harus dikuasai, maka tujuan utama dari pembelajaran bahasa Arab berdasarkan orientasi akademik pembelajaran bahasa Arab adalah menggali dan mengembangkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa Arab (Nuha 2012:83).

Orientasi akademik bahasa Arab diwujudkan dengan adanya bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah termasuk di Madrasah Aliyah (MA) yang memiliki kompetensi sebagai berikut, mengidentifikasi bunyi kata, frase, dan kalimat bahasa Arab, memahami lafal kata, frase, dan kalimat bahasa Arab, melakukan dialog sederhana sesuai konteks dengan tepat dan lancar, menyampaikan berbagai informasi lisan sederhana, menemukan makna atau gagasan dari ujaran kata, frase, dan kalimat bahasa Arab, memproduksi teks lisan dan tulis sederhana untuk mengungkapkan cara memberitahu dan menanyakan fakta, perasaan dan sikap, dan memahami secara sederhana unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya dari teks.