KALIMAT EFEKTIF Pengertian Kalimat Efektif

9.4 KALIMAT EFEKTIF Pengertian Kalimat Efektif

Dalam buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, E. Zainal Arifin dan S. Amran Tasai menyebutkan bahwa, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk

58 | Bahasa Indonesia

menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Ketidakefektifan kalimat dapat membuat pesan yang disampaikan pembicara atau penulis tereduksi, sehingga akan beda maknanya saat ditangkap oleh pendengar atau pembicara.

Unsur-Unsur kalimat Efektif Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

1. Kesepadanan Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri kesepadanan ini meliputi:

a. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan menghindarkan penggunaan kata di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya. Contoh: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (salah). Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (benar).

b. Tidak terdapat subjek ganda. Contoh: Soal itu saya kurang jelas (salah). Soal itu bagi saya kurang jelas (benar).

c. Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. Contoh: Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama (salah). Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama (benar). Atau, Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama (benar).

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang. Contoh: Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu (salah). Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu (benar).

Baca Juga: Cara Mendapatkan Buku Gratis

2. Keparalelan Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu pun dengan verba.

Contoh: Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes (salah). Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes (benar).

Bahasa Indonesia | 59

Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat. Contoh: Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya: harapan Presiden.

b. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (salah). Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (benar).

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Contoh: Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan mujur.

e. Menggunakan partikel penekanan (penegasan). Contoh: Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

4. Kehematan Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu:

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek. Contoh: Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu (tidak hemat). Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu (hemat).

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Contoh: Ia memakai baju warna merah (tidak hemat). Ia memakai baju merah (hemat).

c. Penghematan kata dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Contoh: Sejak dari pagi dia bermenung (tidak hemat). Sejak pagi dia bermenung (hemat).

60 | Bahasa Indonesia

d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Contoh: Para tamu-tamu datang dari Jakarta kemarin (tidak hemat). Para tamu datang dari Jakarta kemarin (hemat).

5. Kecermatan Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah (salah). Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar).

6. Kepaduan Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam suatu kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh: Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (tidak padu). Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (padu).

Bahasa Indonesia | 61

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Kolokial Bahasa Inggris Dalam Novel A Diary OF Wimpy Kid Karya Jeff Kinney Dan Terjemehannya Diary Bocah Tengil

4 132 1