SUMBERDAYA EKOWISATA
VII. SUMBERDAYA EKOWISATA
7.1 Potensi Sumberdaya Wisata di Seluruh Kawasan
Kawasan Wisata Cibodas memiliki beberapa obyek wisata yang pada setiap obyek atau lokasi tersebut, memiliki potensi dan keunikan serta sumberdaya wisata masing masing. Sejatinya, pada seluruh tempat atau obyek wisata di Kawasan Wisata Cibodas memiliki keunikan dan sesuatu yang bisa ditawarkan masing masing. Pada dasarnya karakteristik kuantitatif sumberdaya wisata di Kawasan Wisata Cibodas memiliki perbedaan satu sama lain.
Potensi sumberdaya wisata yang dimiliki oleh Kawasan Wisata Cibodas terbagi menjadi dua, yaitu potensi yang bersifat fisik dan biotik. Potensi sumberdaya wisata yang bersifat fisik terdapat pada seluruh kawasan. Salah satu contoh potensi sumberdaya wisata fisik adalah pemandangan alam, baik pemandangan Gunung Gede, maupun bentuk landscape kawasan. Sementara itu, Potensi Sumberdaya wisata biotik difokuskan pada keanekaragaman jenis tumbuhan yang dijumpai pada setiap kawasan. Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan jumlah sumberdaya wisata di seluruh kawasan.
b 5 Fisik
4 Biotik
Su
lah 3
Ju 2
7.2 Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
7.2.1 Deskripsi Sumberdaya Ekowisata
a. Air Terjun Ciwalen
Curug Ciwalen merupakan salah satu curug yang paling mudah dicapai oleh pengunjung. Curug ini terletak di HM 8 (delapan). Jalur yang ditempuh cukup ringan jika dibandingkan dengan Curug Cibeureum. Curug ini memiliki ketinggian sekitar
20 meter. Menariknya, air yang mengalir dari atas, tertampung pada sebuah bendungan yang dibuat oleh pengelola agar pengunjung mudah menikmati kesegaran dari air terjun Ciwalen.
Air terjun Ciwalen memiliki daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan 3 air terjun lainnya yang berada di TNGGP. Daya tarik tersebut antara lain terlihat pada kejernihan airnya dan banyaknya pohon Walen (Ficus ribes Reinw) yang tumbuh disekitar obek wisata Air Terjun Ciwalen tersebut. Konon, obyek wisata tersebut dinamakan Air Terjun Ciwalen, dikarenakan Air terjun ini memiliki Pohon Walen yang tumbuh banyak disekitarnya.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan disini hanya sebatas mengambil gambaran pemandangan air terjun dan menikmati pemandangan alam sekitar. Hal ini dikarenakan debit air yang tertampung pada bendungan buatan tidak dapat digunakan untuk berendam.
b. Air Terjun Cikundul
Air Terjun Cikundul terletak di HM 28. Obyek wisata ini menyuguhkan keindahan panorama air terjun Cikundul. Air Terjun Cikundul memiliki ketinggian mencapai angka 40 m, hal ini juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan di obyek wisata ini antara lain adalah kegiatan fotografi dan bermain. Nilai potensi bagi sumberdaya wisata ini Air Terjun Cikundul terletak di HM 28. Obyek wisata ini menyuguhkan keindahan panorama air terjun Cikundul. Air Terjun Cikundul memiliki ketinggian mencapai angka 40 m, hal ini juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan di obyek wisata ini antara lain adalah kegiatan fotografi dan bermain. Nilai potensi bagi sumberdaya wisata ini
d. Air Terjun Cibeureum
Air terjun Cibeureum atau biasa disebut Curug Cibeureum merupakan daya tarik utama di TNGGP sekaligus yang menjadi alasan ataupun motivasi utama bagi para pengunjung yang datang ke sana. Air terjun Cibeureum berada paling jauh dan ujung dibandingkan dengan air terjun lainnya. Terletak di HM 28 tidak menyurutkan semangat pengunjung untuk melihat kejernihan airnya. Suhu air yang dingin karena berasal langsung dari mata air di Gunung Pangrango. Curug Cibeureum merupakan kawasan yang memiliki tiga curug, yaitu Curug Cikundul, Curug Cidendeng, dan Curug Cibeureum itu sendiri. Kawasan tersebut berada pada ketinggian 1.625 mdpl. Curug Cibeureum memiliki tumpahan air terjun yang cukup kuat dan deras, pada saat matahari menyinari air terjun akan terlihat pelangi seolah memagari air terjun tersebut.
Areal curug tersebut terbentuk karena pertemuan lahar, sebelah kanan merupakan lahar yang berasal dari Gunung Pangrango, sedangkan yang sebelah kiri berasal dari aliran lahar yang paling akhir dari letusan Gunung Pangrango. Lumut merah yang terdapat di dinding air terjun tersebut yang memberikan nuansa merah terhadap sungai tersebut sehingga diberi nama Curug Cibeureum. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di air terjun Cibeureum ini diantaranya adalah meikmati keindahan pemandangan alam sekitar melihat pelangi, berfoto, dan bermain air.
e. Telaga Biru
Telaga Biru merupakan salah satu obyek wisata yang diminati pengunjung di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Luas Telaga Biru ± 500 m 2 dan
memiliki kedalaman ± 25 m. Pada saat kemarau air di Telaga Biru surut sedangkan pada saat penghujan memiliki air yang melimpah.
Telaga Biru merupakan telaga yang unik, pada waktu tertentu telaga ini tampak berlendir hijau kecoklatan, dan pada waktu tertentu lainnya berwarna biru jernih yang magis. Hal tersebut terjadi tergantung pada pertumbuhan alga dan sinar matahari. Air telaga tersebut kaya akan nutrisi (eutrophic) atau mineral yang berasal dari pertumbuhan bahan organis dan batuan sinarmatahari serta tanah vulkanis yang terlarutkan.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan Telaga Biru antara lain melihat pemandangan telaga, menikmati kicauan burung, dan berfoto. Wisatawan atau pengunjung yang akan atau setelah mendaki biasanya beristirahat di sekitar kawasan tersebut.
Sumber: Dokumentasi Grup A, 2014
Gambar 36 Telaga Biru
f. Rawa Gayonggong
Kawasan Rawa Gayonggong memiliki pemandangan langsung ke Gunung Gede Pangrango, hal tersebut yang mampu menarik pengunjung untuk befoto di kawasan tersebut. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Rawa Gayonggong adalah berfoto dan menikmati indahnya alam dan pemandangan langsung Gunung Gede Pangrango.
Rawa Gayonggong merupakan sebuah rawa yang terbentuk dari kawah mati kemudian menampung aliran dari tempat yang lebih tinggi. Erosi tanah telah menyebabkan sedimentasi lumpur untuk tumbuhan berbagai jenis rumput-rumputan terutama rumput Gayonggong yang mendominasi rawa. Selain itu, rawa ini juga merupakan daerah jelajah Macan Tutul (Panthera pardus melas) serta tempat hidup bagi berbagai jenis burung khas rawa pegunungan. Pamandangan yang indah ke arah barat dari Rawa Gayonggong ini terdapat banyak pohon Puspa (Schima waliichii) dengan pucuknya yang selalu memerah. Sepanjang Rawa Gayonggong ini di buat jembatan kayu dengan lebar 2 m untuk jalan setapak bagi para pengunjung. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Rawa Gayonggong ini diantaranya adalah melihat pemandangan alam sekitar, berfoto-foto, dan berjalan-jalan di atas jembatan kayu rawa Gayonggong, dan beristirahat sejenak setelah berjalan 22 HM sebelumnya.
Sumber: Dokumentasi Grup A, 2014 Sumber: Dokumentasi Grup A, 2014
h. Koleksi Tanaman Hias
Resort Mandalawangi, TNGGP terdapat koleksi tanaman hias yang indah dan unik. Tanaman hias yang dikoleksikan merupakan tanaman hias pada umumnya namun yang sulit ditemui. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Koleksi Tanaman Hias adalah melihat-lihat ataupun melakukan pengamatan terhadap tanaman hias tersebut.
i. Pemandangan Hutan Tropis TNGGP
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango merupakan taman nasional yang dengan pemandang hutan hujan tropis dengan berbagai sub di dalamnya tergantung dengan ketinggian tempatnya. Banyak wisatawan terutama wisatawan mancanegara yang datang karena ingin melihat hutan hujan trppis yang pada dasarnya hanya ada pada negara-negara tertentu, terutama negara dengan kekayaan alam yang melimpah atau megabiodiversity country. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di hamparan hutan hujan tropis TNGGP adalah menikmati pemandangan alam dan melakukan pengamatan terhadap beberapa jenis flora yang unik dan hanya ada di hutan hujan tropis.
j. Lutung Jawa
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan tempat konservasi beberapa hewan, diantaranya adalah macan tutul (Panthera pardus melas ), elang jawa, dan beberapa bangsa primata seperti owa jawa (Hylobates moloch ), surili. Namun yang paling sering ditemui adalah sekumpulan lutung jawa yang sedang mencarai makan di dahan-dahan pohon.
mammalwatching atau kegiatan ekowsiata berbasiskan pengamatan terhadap mamalia. Nilai potensi bagi sumberdaya wisata ini adalah 6 (unik).
k. Bunglon Hijau
Bunglon hijau adalah salah satu satwa yang termasuk kelompok reptilian. Hewan ini juga termasuk pemakan serangga (insectivore). Bunglon hijau ini memiliki warna hijau dengan corak kehitaman namun dapat menyesuaikan warna tubuhnya dengan keadaan di sekitarnya (mimikri).
Bunglon ini memiliki ekor yang panjang serta gigi yang runcing dan tersusun rapi. Kaki-kakinya dapat mencengkeram kuat dengan kuku-kukunya yang tajam. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah pengamatan reptil, khususnya pengamatan bunglon yang dapat dilakukan pada daerah hutan hujan tropis di dekat air terjun Ciwalen. Nilai potensi bagi sumberdaya wisata ini adalah 5 (agak unik).
l. Ayam Hutan
Ayam hutan adalah salah satu kelompok aves yang tinggal di dalam hutan. Ayam hutan ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran ayam pada umumnya. Memiliki bintik-bintik putih pada bulu di sekitar sayapnya.
Secara keseluruhan bentuk badannya sekilas mirip burung namun tidak dapat terbang. Selain itu, jumlah ayam hutan saat ini tidak terlalu banyak akibat ancaman kepunahan. Namun kemunculannya saat-saat tertentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang dapat mlihat hewan ini. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah pengamatan terhadap ayam hutan pada tempat-tempat tertentu yang menjadi habitat atau tempat tinggalnya. Nilai potensi bagi sumberdaya wisata ini adalah 6 (unik).
m. Canopy Trail Canopy trail atau jembatan kayu merupakan salah satu sumberdaya wisata
Canopy trail memiliki panjang 130 meter dengan ketinggian 30 meter. Untuk keselamatan pengunjung, canopy trail ini hanya bisa dilewati oleh 5 orang atau dengan bobot berat badan maksimal 500 kg saja. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan adalah pengamatan burung dan berfoto-foto. Pemandangan hutan yang indah berupa hamparan pepohonan ditambah dengan kicauan jenis-jenis burung yang diamati. Nilai potensi bagi sumberdaya wisata ini adalah 6 (unik).
7.2.2 Jenis Sumberdaya Ekowisata
Sumberdaya ekowisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu sumberdaya ekowisata fisik dan biotik. Berikut adalah beberapa daftar sumberdaya ekowisata yang berhasil ditemukan di Resort TNGGP, dan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 14 Sumberdaya Ekowisata di Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Kelompok No.
Nama
Daya Tarik Utama
Biotik 1. Air terjun Ciwalen
Fisik
- 2. Air terjun Cikundul
Pemandangannya penuh dengan pohon Walen
- 3. Air terjun Cidengdeng
Ukurannya yang tinggi dan besar
- 4. Air terjun Cibeureum
Airnya yang jernih
- 5. Telaga biru
Letaknya yang tersembunyi
- Rawa Gayonggong
Warna airnya yang unik
Pemandangan ke arah gunung Pangrango dari atas jembatan kayu di
rawa
7. Sungai Cibeureum
- 8. Koleksi tanaman hias
Kejernihan airnya
Koleksinya yang beragam
9. Pemandangan hutan hujan tropis Banyak pepohonan khas hutan hujan -
TNGGP
tropis
10. Lutung jawa
Perilakunya yang unik
11. Bunglon hijau Kebiasannya mengubah warna kulit (mimikri)
- 12. Ayam hutan
Bentuk dan warna kulitnya yang unik - 13. Canopy trail
Fungsinya untuk pengamatan burung -
(birdwatching)
Sumber : Analisis Grup A, 2014
7.2.3 Penilaian Sumberdaya Ekowisata Unggulan
Penilaian potensi sumber daya Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dilakukan untuk mengetahui potensi unggulan di TNGGP. Penilaian SDW dinilai oleh 3 orang asesor yang berstatus sebagai PNS di TNGGP dan 10 orang pengunjung.
Penilaian potensi unggulan meliputi tujuh indikator (Avenzora 2008) meliputi keunikan, kelangkaan, keindahan, seasonalitas, sensitifitas , fungsi sosial, dan aksesibilitas , lima aspek pertama (keunikan, kelangkaan, keindahan, seasonalitas, sensitifitas ) merupakan aspek penting dalam ranah kepariwisataan, sedangkan dua aspek terkahir merupakan aspek penting dalam ranah suistanable development. Penilaian mengenai obyek unggulan di TNGGP menurut asesor dan pengunjung dapat disajikan dalam tabel berikut ini
Tabel 15 Penilaian Sumberdaya Ekowisata di Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango oleh Asesor
No Sumberdaya wisata
Aspek penilaian
Total Rata- Peringk rata
at
1. Pemandangan hutan 7.0 7.0 6.7 7.0 6.7 7.0 6.3 47.7 6.8 1 hujan tropis TNGGP 2. Lutung jawa
5.3 5.7 6.0 41.7 5.9 2 3. Air terjun
7.0 5.0 7.0 5.3 6.3 5.3 5.3 41.2 5.9 3 Cibeureum 4. Suhu
6.3 5.7 6.0 5.7 5.7 5.3 5.7 40.4 5.8 4 5. Telaga biru
6.0 6.0 6.0 4.7 5.7 5.0 5.7 39.1 5.6 5 Sumber: Analisis Grup A, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa peringkat tertinggi potensi sumberdaya wisata menurut asesor adalah pemandangan hutan hujan tropis. Hal ini dikarenakan, tidak semua tempat wisata memiliki akses langsung pemandangan hutan hujan tropis yang alami, hijau dan menawan. Sementara itu, peringkat terendah potensi Tabel diatas menunjukkan bahwa peringkat tertinggi potensi sumberdaya wisata menurut asesor adalah pemandangan hutan hujan tropis. Hal ini dikarenakan, tidak semua tempat wisata memiliki akses langsung pemandangan hutan hujan tropis yang alami, hijau dan menawan. Sementara itu, peringkat terendah potensi
Tabel 16 Penilaian Sumberdaya Ekowisata di Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango oleh Pengunjung No
Sumberdaya
Tot Rata- Perin wisata
Aspek penilaian
1 2 3 4 5 6 7 al rata gkat
1. Air terjun 5.9 5.4 5.9 5.0 3.9 5.4 5.8 37.3 5.3 1 Cibeureum 2. Air terjun Ciwalen
5.4 4.9 5.6 5.3 5.0 4.9 5.1 36.2 5.2 2 3. Pemandangan
5.6 4.9 5.6 5.4 4.5 4.8 5.4 36.2 5.2 3 hutan hujan tropis TNGGP 4. Telaga biru
5.3 5.6 5.3 5.3 4.3 5.0 5.3 36.1 5.1 4 5. Rawa Gayonggong
5.7 5.4 5.1 5.2 4.2 4.4 5.4 35.4 5.0 5 Sumber: Analisis Grup A, 2014
7.3 Kebun Raya Cibodas
7.3.1 Jenis sumberdaya ekowisata
Sumberdaya ekowisata Kebun Raya Cibodas terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu sumberdaya ekowisata fisik dan biotik. Berikut adalah beberapa daftar sumberdaya ekowisata yang berhasil ditemukan di Kebun Raya Cibodas, dan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 17 Sumberdaya Ekowisata di Kebun Raya Cibodas Kelompok
No. Nama
Daya Tarik Utama
Fisik Biotik
1. Air Terjun Cibogo
V - 2. Air Terjun Ciismun
Tempat yang strategis
Air terjun yang indah
3. Sakura Garden Bunga yang hanya mekar dua kali -
dalam satu tahun
4. Koleksi Lumut Koleksi lumut dari seluruh Indonesia 5. Monyet Ekor Panjang
Perilakunya yang dekat dengan
manusia
6. Nephentes house
- V 7. Taman paku-pakuan
Tumbuhan pemakan serangga
Koleksi paku-pakuan yang beragam - V 8. Bunga Bangkai
- V 9. Jalan Air
Bentuk dan aroma
Aliran air yang melewati jalan raya V - Sumber: Analisis Grup A, 2014
7.3.2 Deskripsi Sumberdaya Ekowisata
a. Air terjun Cibogo
Air terjun Cibogo terletak di dekat Sakura Garden atau Taman Sakura. Air terjun ini memang tidak terlalu tinggi, namun pemandangan yang indah dan letaknya di pojok tersembunyi pepohonan menjadi daya tarik tersendiri. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di air terjun Cibogo ini adalah melihat pemandangan, berfoto-foto, dan bermain air.
b. Air Terjun Ciismun
Air terjun Ciismun memang terletak sedikit lebih jauh jaraknya dibandingkan dengan air terjun Cibogo. Namun air terjun Ciismun ini termasuk ke dalam daya tarik utama yang ada di Kebun Raya Cibodas ini. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 m dengan air yang jernih dan substrat bebatuan di sungainya. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di air tejun Ciismun ini adalah melihat pemandangan, berfoto-foto, dan bermain air. Nilai potensi sumberdaya wisata ini adalah 5 (agak unik).
c. Sakura Garden
Sakura Garden atau Taman Sakura merupakan salah satu tempat yang paling banyak dituju bagi pengunjung terutama bagi yang telah memiliki pasangan hidup. Hal ini dikarenakan pemandangan tanaman sakura, bunga khas negara Jepang ini sangatlah indah terutama pada bulan dimana bunga sakura tumbuh bermekaran. Di sana juga terdapat hamparan rumput yang luas dan sungai yang cocok untuk dijadikan kegiatan berpiknik ria bersama keluarga.
d. Bryophite Collection Koleksi lumut Kebun raya Cibodas ini merupakan wujud budidaya
keanakeragaman lumut endemik yang dimiliki di Indonesia. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di koleksi lumut adalah pengamatan terhadap lumut. Nilai potensi sumberdaya wisata ini adalah 5 (agak unik).
e. Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu bangsa primata yang paling sering dijumpai manusia pada umumnya. Jumlah hewan ini cukup banyak di Kebun Raya Cibodas, bahkan hewan ini tidak malu lagi untuk berinteraksi dengan manusia. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan dengan monyet Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu bangsa primata yang paling sering dijumpai manusia pada umumnya. Jumlah hewan ini cukup banyak di Kebun Raya Cibodas, bahkan hewan ini tidak malu lagi untuk berinteraksi dengan manusia. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan dengan monyet
g. Taman Paku-Pakuan
Taman paku-pakuan merupakan salah satu dari berbagai bukti banyaknya keanekaragaman jenis tanaman yang dibudidayakan di Kebun Raya Cibodas ini. Taman paku-pakuan ini terdiri dari puluhan jenis paku-pakuan dengan keunikannnya tersendiri. Aktivitas wisata yang dapat dilakuakn dengan sumberdaya wisata ini adalah melihat dan melakukan oengamatan terhadap jenis tanaman paku-pakuan, sedangkan nilai potensi sumberdaya wisata ini adalah 5 (agak unik).
h. Bunga Bangkai
Tidak hanya di Kebun raya Bogor, bunga bangkai (Amorphophillus titanium) juga ada di Kebun Raya Cibodas (KRC). Bunga raksasa yang memakan serangga ini memang meiliki bau yang tidak sedap guna mengundang serangga-serangga untuk berdatangan. Namun bunga ini justru banyak dikunjungi karena kelangkaan dan keunikannya, terutama pada bulan dimana bunga tersebut mekar. Terdapat kurang lebih 5 buah bunga bangkai yang terdapat di KRC ini. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah melihat keunikan bunga bangkai. Nilai potensi sumberdaya wisata ini adalah 6 (unik).
i. Jalan air
Menuju air terjun Cibogo, pengunjung harus melewati jalanan yang terdiri dari
Sumber: Dokumentasi Grup A, 2014
Gambar 39 Jalan Air
7.3.3 Penilaian Sumberdaya Ekowisata Unggulan
Penilaian potensi unggulan sumber daya Kebun Raya Cibodas dilakukan untuk mengetahui potensi unggulan di Kebun Raya Cibodas. Penilaian SDW dinilai oleh 3 orang asesor yang berstatus sebagai petugas dan 10 orang pengunjung.
Penilaian potensi unggulan meliputi tujuh indikator (Avenzora 2008) meliputi keunikan, kelangkaan, keindahan, seasonalitas, sensitifitas , fungsi sosial, dan aksesibilitas , lima aspek pertama (keunikan, kelangkaan, keindahan, seasonalitas, sensitifitas ) merupakan aspek penting dalam ranah kepariwisataan, sedangkan dua aspek terkahir merupakan aspek penting dalam ranah suistanable development. Penilaian mengenai obyek unggulan di Kebun Raya Cibodas menurut asesor dan pengunjung dapat disajikan dalam Tabel 19 dan Tabel 20.
Tabel 18 Penilaian Sumberdaya Unggulan Ekowisata di Kebun Raya Cibodas oleh Asesor No
Sumberdaya Wisata
Aspek Penilaian
Total Rata- Pering 1 2 3 4 5 6 7 rata
kat
1. Taman Sakura 5.7 5.8 5.8 5.5 5.7 5.4 5.9 39.7 5.6 1 2. Jalan air
5.5 5.3 5.8 5.3 5.5 5.4 5.7 38.5 5.5 2 3. Taman Lumut
6.0 4.5 5.1 4.9 5.1 5.3 5.7 36.6 5.2 3 4. Pemandangan
5.0 4.8 4.8 4.6 5.0 5.4 5.4 35.0 5.0 4 5. Taman Kantong semar
No Sumberdaya Wisata
Aspek Penilaian
Total Rata- Pering 1 2 3 4 5 6 7 rata
kat
3. Taman Lumut 5.1 5.5 5.0 5.7 5.0 4.5 5.5 36.3 5.1 3 4. Jalan Air
5.0 5.0 5.8 4.5 5.3 5.1 4.7 35.4 5.1 4 5. Bunga Bangkai
6.0 5.9 6.0 3.1 4.7 4.2 5.1 35.0 5.0 5 Sumber: Analisis Grup A, 2014
7.4 Bumi Perkemahan Mandalawangi
7.4.1 Jenis Sumberdaya Ekowisata
Sumberdaya ekowisata Bumi Perkemahan Mandalawangi terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu sumberdaya ekowisata fisik dan biotik. Berikut adalah beberapa daftar sumberdaya ekowisata yang berhasil ditemukan di Bumi Perkemahan Mandalawangi, dan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 20 Daftar Sumberdaya Ekowisata di Mandalawangi Kelompok
No. Nama
Daya Tarik Utama
Fisik Biotik
1. Wahana Outbond
Kumpulan permainan yang memicu
adrenalin
2. Air Terjun Rawagede
- 3. Photo Spot (Label Gunung Gede- Menjadi obyek foto pengunjung Pangrango)
Arus air
- 4. Rumah Tradisional Korea
- 5. Rumah Hutan Selaras
Arsitektur bangunan
- 6. Danau
Arsitektur bangunan
- Sumber: Analisis Grup A, 2014
Banguna di tengah danau, bisa berperahu, pemandangan
7.4.2 Deskripsi sumberdaya ekowisata
a. Wahana Outbound
Wahana outbound yang terdapat di Kawasan Mandalawangi salah satunya ialah flying fox yang memiliki panjang kurang lebih 8 meter dengan tinggi 15 meter yang membentang melintasi danau. Daya tarik yang di tawarkan oleh wahana
Mandalawangi ini seperti diagonal trail, flying fox, dan zig-zag trail. Selain itu arena outbond ini merupakan arena outbond satu-satunya yang berada di Buper Mandalawangi. Arena outbond ini dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan baik anak-anak maupun orang dewasa.
b. Air Terjun Rawagede
Air terjun Rawagede terletak cukup jauh dari camping ground Mandalawangi. Perjalanan menuju air terjun Rawagede memang tidakterlalu menarik, jalan setapak yang cukup curam dan berbatu-batu menjadi tantangan teendri menuju ke air terjun tersebut. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di air tejun Rawagede ini adalah melihat pemandangan, berfoto-foto, dan bermain air.
c. Photo Spot Photo spot yang terletak di sebelah penginapan sekitar Bumi Perkemahan
Mandalawangi menyediakan pemandangan secara langsung ke arah dua gunung yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Materialnya terbuat dari besi yang membentuk persegi, terdapat beberapa anak tangga untuk menjadikan photo spot dengan pemandangan yang menarik. Pengunjung dapat mengunakan photo spot sebagai tempat untuk berfoto dengan latar beakang Gunung Gede-Pangrango. Aktivitas yang dapat dilakukan di photo spot ini tentu saja berfoto tetapi bisa juga hanya untuk sekedar beristirahat.
d. Rumah Tradisional Korea
Rumah tradisional Korea merupakan salah satu sumberdaya tarik wisata yang menyuguhkan usasana tradisional namun dari negara lain yakni Korea. Arsitektur bangunan yang dibuat menyerupai rumah adat Korea yang didominasi dari kayu- kayu dan berbentuk rumah panggung tinggi. Rumah tradisional Korea ini biasanya dijadikan guest house bagi tamu yang datang ke Buper. Mandalawangi. Aktivitas Rumah tradisional Korea merupakan salah satu sumberdaya tarik wisata yang menyuguhkan usasana tradisional namun dari negara lain yakni Korea. Arsitektur bangunan yang dibuat menyerupai rumah adat Korea yang didominasi dari kayu- kayu dan berbentuk rumah panggung tinggi. Rumah tradisional Korea ini biasanya dijadikan guest house bagi tamu yang datang ke Buper. Mandalawangi. Aktivitas
Rumah dalam hutan ini berjumlah sembilan rumah dengan kapasitas maksimal enam orang dalam satu rumah. Rumah dalam hutan terbuat dari kayu dan bambu, di dalam rumah dalam hutan terdapat dua kasur. Berjarak sekitar 15 menit dari danau mandalawangi untuk menuju ke rumah dalam hutan dengan berjalan kaki. Adapun aktivitas wisata yang dapat dilakukan oleh pengunjung diantaranya seperti berfoto, istirahat, maupun menginap dengan suasana yang berbeda di tengah hutan.
f. Danau Mandalawangi
Danau Mandalawangi merupakan danau buatan yang digunakan sebagai kegiatan untuk berperahu di Buper Mandalawangi. Danau ini juga menjadi pemandangan tersendiri bagi yang sedang berkemah di Buper Mandalawangi. Nilai potensi sumberdaya wisata ini adalah 5 (agak unik).
7.4.3 Penilaian sumberdaya ekowisata unggulan
Penilaian potensi unggulan sumber daya Bumi Perkemahan Mandalawangi dilakukan untuk mengetahui potensi unggulan di Bumi Perkemahan Mandalawangi. Penilaian SDW dinilai oleh 3 orang asesor yang berstatus sebagai petugas dan 10 orang pengunjung.
Penilaian potensi unggulan meliputi tujuh indikator (Avenzora, 2008) meliputi keunikan, kelangkaan, keindahan, seasonalitas, sensitifitas , fungsi sosial, dan aksesibilitas , lima aspek pertama (keunikan, kelangkaan, keindahan, seasonalitas, sensitifitas ) merupakan aspek penting dalam ranah kepariwisataan, sedangkan dua aspek terkahir merupakan aspek penting dalam ranah suistanable development. Penilaian mengenai obyek unggulan di Bumi Perkemahan Mandalawangi menurut asesor dan pengunjung dapat disajikan dalam Tabel 21 dan Tabel 22.
No Sumberdaya Wisata
Aspek Penilaian
Total Rata- Pering 1 2 3 4 5 6 7 rata
kat
3. Outbond area 4.9 4.5 5.6 5.2 4.7 5.1 5.4 35.4 5.1 3 4. Bumi perkemahan
4.6 5.2 5.3 4.5 4.4 4.1 5.7 33.8 4.8 4 5. Danau mandalawangi
4.3 4.3 5.1 4.7 4.2 5.2 5.3 33.1 4.7 5 Sumber: Analisis Grup A, 2014
Tabel 22 Penilaian Sumberdaya Ekowisata di Buper Mandalawangi oleh Pengunjung No
Sumberdaya Wisata
Aspek Penilaian
Total Rata- Pering 1 2 3 4 5 6 7 rata
kat
1. Pemandangan 5.1 5.1 6.1 5.2 4.4 4.3 5.9 36.1 5.1 1 2. Bumi Perkemahan
4.9 4.6 5.7 4.7 4.7 5.1 6.2 35.9 5.1 2 3. Air Terjun Rawagede
4.6 5.2 5.8 4.7 5.2 4.7 5.3 35.5 5.1 3 4. Photospot Gunung Gede
4.5 5.1 5.8 5.0 4.9 4.4 5.2 34.9 4.9 4 Pangrango 5. Outbond Area
4.4 4.4 5.3 4.8 4.6 5.3 5.6 34.4 4.9 5 Sumber: Analisis Grup A, 2014
7.5 Bumi Perkemahan Mandala Kitri
7.5.1 Jenis sumberdaya ekowisata
Sumberdaya ekowisata Bumi Perkemahan Mandala Kitri terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu sumberdaya ekowisata fisik dan biotik. Berikut adalah beberapa daftar sumberdaya ekowisata yang berhasil ditemukan di Bumi Perkemahan Mandala Kitri, dan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 23 Daftar Sumberdaya Ekowisata di Kebun Raya Cibodas Jenis Sumberdaya
No. Nama
Daya Tarik Utama
Fisik Biotik Budaya
1. Tempat Walk Climbing
Tantangan saat melakukan
- 2. Danau Buatan Mandala Kitri
climbing
Bisa digunakan untuk arena
- 3. Suhu dan Pemandangan
outbond
Pemandangan, landscape,
Landscap e MKSC
tempat yang sejuk
7.5.2 Deskripsi sumberdaya ekowisata
a. Camping ground Camping ground di Mandala Kitri berjumlah empat. Camping ground
pertama berada di luar dekat dengan pintu masuk Mandala Kitri dan areanya cukup luas serta dapat menampung sepuluh tenda dengan kapasitas empat orang di dalam satu tenda. Disekitar Camping ground pertama banyak ditumbuhi tanaman arbei yang dapat langsung dinikmati. Camping ground kedua terletak di sekitar danau dengan area yang cukup luas dapat menampung sekitar sepuluh tenda, serta camping ground ini dikelilingi oleh pohon puspa. Camping ground ketiga berada di area belakang Mandala Kitri dekat dengan perbatasan area Mandala Kitri dengan lahan yang tidak luas, dapat menampung empat tenda dan dijadikan sebagai area outbond. Camping ground keempat merupakan area camping yang paling luas berada di samping shelter Mandala Kitri dan dipenuhi oleh rerumputan, dapat menampung kurang lebih lima belas tenda serta sering dijadikan sebagai area outbond.
Sumber: Dokumentasi Grup A, 2014
Gambar 40 Camping Ground
b. Tempat Wall Climbing
Tempat wall climbing adalah salah satu obyek yang dapat dijadikan sumberdaya wisata di Bumi Perkemahan Mandala Kitri atau Mandala Kitri Scout Tempat wall climbing adalah salah satu obyek yang dapat dijadikan sumberdaya wisata di Bumi Perkemahan Mandala Kitri atau Mandala Kitri Scout
Sumber : Dokumentasi Grup A, 2014
Gambar 41 Wall Climbing
c. Danau Mandala Kitri
Salah satu obyek yang dapat menjadi sumberdaya wisata di MKSC adalah danau yang berada di tengah-tengah bumi perkemahan. Dengan titik koordinat GPS S: 06°44.103’ dan E: 107° 00,505’ dan ketinggian 1.333 mdpl. Luas danau ini sekitar 400 meter persegi, berwarna hijau karena di dalam danau hidup sejenis lumut atau tumbuhan yang dapat memberi efek hijau pada danau. Selain itu, danau tersebut juga menjadi tempat hidup berbagai jenis ikan dan terdapat sebuah jembatan di tengah- tengah danau. Danau yang terletak di Mandala Kitri Scout Camp memiliki air yang berwarna hijau karena lumut yang berada di danau ini sangat banyak dan terdapat bunga teratai. Danau ini memiliki panjang 20 meter. Di atas danau ada sebuah jembatan yang mehubungkan dua camping area dan terbuat dari semen. Air di danau ini kotor karena banyak sampah yang tergenang di permukaan danau. Namun danau di Mandala Kitri ini merupakan satu-satunya danau yang ada, di sepanjang danau
Sumber: Dokumentasi Grup A, 2014
Gambar 42 Danau Mandala Kitri
d. Suhu dan Pemandangan Landscape MKSC
Daya tarik dari sumberdaya wisata yang menjadi alasan para wisatawan berkunjung ke MKSC diantaranya adalah suhu dan pemandangan landscape karena suhunya yang sejuk pada siang hari memiliki suhu 18 drajat, suhu yang cukup rendah dibandinganlan dengan perkotaan membuat tempat ini memiliki daya tarik tersendiri untuk melakukan kegiatan serta aktivitas wisata. Pemandangan landscape yang berbukit-bukit sangat menarik untuk para wisatawan beristirahat dan menikmati pemandangan sekitar dengan berkemah.
Suasana sejuk dapat dirasakan di Mandala Kitri karena area Mandala Kitri dipenuhi oleh pepohononan dan berbagai macam tumbuhan seperti pohon rasamala, tumbuhan kecubung, paku-pakuan, arbei, begonia, dan cemara. Suasana sejuk ini merupakan salah satu daya tarik yang dimiliki oleh Mandala Kitri. Pengunjung dapat menikmati udara sejuk sembari camping maupun hanya sekedar ingin bersantai.
Selain itu, Pemandangan Gunung Gede akan terlihat jelas di Mandala Kitri, Gunung Gede terlihat indah serta jelas pada waktu siang dan sore. Pemandangan seperti gunung dan juga hamparan pepohonan maupun tumbuhan yang mengelilingi Selain itu, Pemandangan Gunung Gede akan terlihat jelas di Mandala Kitri, Gunung Gede terlihat indah serta jelas pada waktu siang dan sore. Pemandangan seperti gunung dan juga hamparan pepohonan maupun tumbuhan yang mengelilingi
Burung walet dan burung gereja menjadi spesies burung yang paling banyak mendominasi wilayah Buper Mandala Kitri. Meskipun burung-burung ini tidak terlalu memiliki keunikan yang khas, namun kemunculannya di pagi hari menjadi daya tarik tersediri bagi para campers yang berkemah di sana dalam menyambut pagi hari mereka di Buper Mandala Kitri. Apalagi bagi para campers yang datang dari perkotaaan, melihat burung-burung yang banyak merupakan hal yang jarang ditemui di tempat asal mereka. Aktivitas wisata yang biasa dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya wisata ini adalah birdwatching.
f. Outbond area
Area outbond dapat menjadi salah satu sumberdaya wisata di Buper Mandala Kitri. Hal ini dikarenakan tidak semua bumi perkemahan di Indonesia memiliki area outbond yang memadai. Contoh permainan yang ada di area outbond tersebut diantaranya adalah flying fox, rafling tower, high rope, dan lain-lainnya.
Lokasi outbond ini berada di samping danau dan berada di hamparan rerumputan. Outbond yang ada di Mandala Kitri ini berupa diagonal trail dan diagonal cargo. Wahana outbond ini dapat dimanfaakan untuk segala jenis kalangan, dari kalangan anak-anak maupun dewasa. Pengunjung dapat melakukan aktivitas outbond maupun berfoto-foto.
7.5.3 Penilaian Sumberdaya Ekowisata Unggulan
Penilaian potensi unggulan sumber daya Bumi Perkemahan Mandala Kitri dilakukan untuk mengetahui potensi unggulan di Bumi Perkemahan Mandala Kitri. Penilaian SDW dinilai oleh 3 orang asesor yang berstatus sebagai petugas dan 10 orang pengunjung.
Penilaian potensi unggulan meliputi tujuh indikator (Avenzora 2008) meliputi keunikan, kelangkaan, keindahan, seasonalitas, sensitifitas , fungsi sosial, dan
Tabel 24 Penilaian Sumberdaya Unggulan Ekowisata di Bumi Perkemahan Mandala Kitri oleh Asesor
No Sumberdaya wisata
Aspek Penilaian
Total Rata- Pering 1 2 3 4 5 6 7 rata
kat
1. Pemandangan 5.1 5.1 5.9 5.9 4.5 4.6 5.8 36.9 5.2 1 2. Tempat Climbing
4.5 4.5 5.1 5.7 4.6 4.4 5.0 33.8 4.8 2 3. Pinus
5.0 4.5 4.6 4.0 4.9 4.9 5.5 33.4 4.7 3 4. Burung Gereja
3.0 3.7 4.3 3.7 4.7 5.3 4.0 28.7 4.1 4 5. Danau
3.7 3.0 2.9 3.2 4.7 4.1 4.3 25.9 3.7 5 Sumber: Analisis Grup A, 2014
Tabel 25 Penilaian Sumberdaya Ekowisata di Buper Mandala Kitri oleh Pengunjung No
Sumberdaya wisata
Aspek penilaian
Total Rata- Pering 1 2 3 4 5 6 7 rata
kat
1. Pemandangan 5.3 4.9 5.8 5.9 4.3 4.6 5.6 36.4 5.2 1 2. Berbagai Jenis Bunga
4.9 4.1 5.1 6.2 4.9 4.6 5.0 34.8 4.9 2 3. Tempat Climbing
5.3 4.6 5.0 4.0 5.0 4.9 5.5 34.3 4.9 3 4. Burung Gereja
3.5 3.5 3.8 3.9 4.6 5.3 4.5 29.1 4.1 4 5. Danau
3.7 3.3 2.9 3.2 4.9 4.1 4.6 26.7 3.8 5 Sumber: Analisis Grup A, 2014
7.6 Kawasan Agrowisata Cibodas
7.6.1 Jenis Sumberdaya Ekowisata
Tabel 26 Daftar Sumberdaya Ekowisata di Kawasan Agrowisata Cibodas Kelompok
No. Nama
Daya Tarik Utama
Fisik Biotik
1. Kebun Arbei
Gradasi warna antara buah dan daun, bentuk buah
- V 2. Berbagai jenis kupu-kupu
- V 3. Burung-burung
Berbagai warna dan ukuran
Bentuk tubuh, ragam warna, serta
keunikan saat terbang bergerombol
4. Pemandangan kebun di bukit
Pemandangan bentuk terasering dari
jauh
Cibodas. Salah satu kebun yang menarik adalah kebun buah arbei. Arbei merupakan buah sejenis stroberi namun memiliki ukuran yang bulat dan lebih kecil. Hanya dapat tumbuh di dataran tinggi dan rasanya yang masam menjadi ciri khas tersendiri. Arbei-arbei tersebut akan dijual apabila sudah masak dan dijual sebagai buah tangan bagi para pengunjung yang datang ke Kawasan Wisata Cibodas.
Kebun arbei terlihat indah karena memiliki warna yang mencolok yaitu berwarna merah saat airbei siap untuk dipanen. Kebun arbei letaknya sangat indah karena berada di pinggir jalan dan juga berada di dataran yang bawah. Di kawasan budidaya kebun arbei tumbuh sangat subur. Tinggi rata-rata tanaman arbei sekitar dua meter. Pengunjung dengan mudah dapat memetik arbei dikebun ini. Atraksi wisata yang dapat dilakukan pengunjung di Kebun Arbei selain memanen buah arbeisegar lagsung dari tanamannya adalah berfoto dan bersantai.
b. Berbagai Jenis Kupu-Kupu
Sesuai dengan namanya sebagai kawasan dengan perkebunan dan pertanian, banyak fauna yang datang ataupun hidup di kawasan ini. Suasana yang asri dan banyak ditumbuhi tanaman dengan bunga-bunga yang bermekaran menjadikan kawasan ini juga didatangi oleh kupu-kupu dari beberapa spesies yang berbeda. Mulai dari spesies yang berukuran kecil hingga spesies yang berukuran besar dan biasanya jarang ditemui. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan dengan kupu-kupu adalah pengamatan terhadap kupu-kupu. Nilai potensi bagi sumberdaya wisata ini adalah 6 (unik).
c. Burung
Kawasan Agrowisata merupakan tempat yang tepat untuk dilakukan kegiatan birdwatching. Hal ini dikarenakan banyak jenis burung yang terbang pada pagi hari di kawasan ini. Burung yang umum ditemui diantaranya adalah wiwik kelabu (Cacomantis merulinus), burung gereja-Erasia (Passer montanus), cucak kutilang Kawasan Agrowisata merupakan tempat yang tepat untuk dilakukan kegiatan birdwatching. Hal ini dikarenakan banyak jenis burung yang terbang pada pagi hari di kawasan ini. Burung yang umum ditemui diantaranya adalah wiwik kelabu (Cacomantis merulinus), burung gereja-Erasia (Passer montanus), cucak kutilang
Di kawasan agrowisata banyak terdapat terasering atau sengkedan yang terdapat di kaki bukit sehingga pengunjung dapat melihat dari kawasan lahan budidaya. Pemandangan sengkedan ini terlihat rapi, hijau, dan indah karena tanaman yang ditanam berjejer dengan rapi. Pengunjung dapat melakukan aktifitas wisata seperti melihat pemandangan sekitar, menikmati sejuknya hawa pegunungan, dan berfoto-foto dengan latar belakang pemandangan kebun-kebun di bukit, sightseeing, dan pengamatan burung atau birdwatching.
7.6.3 Penilaian Sumberdaya Ekowisata Unggulan
Tabel 27 Penilaian Sumberdaya Unggulan Ekowisata di Bumi Perkemahan Mandala Kitri oleh Asesor
No Sumberdaya
Total Rata- Perin wisata
Aspek Penilaian
gkat 1 Kebun Arbei
1 2 3 4 5 6 7 rata
5.3 4.9 5.8 5.9 4.3 4.6 5.6 36.4 5.2 1 2 Berbagai jenis
4.9 4.1 5.1 6.2 4.9 4.6 5.0 34.8 4.9 2 kupu-kupu 3 Pemandangan
5.3 4.6 5.0 4.0 5 4.9 5.5 34.3 4.9 4 kebun di bukit 4 Burung-burung
3.5 3.5 3.8 3.9 4.6 5.3 4.5 29.1 4.1 3 Sumber: Analisis Grup A, 2014
7.7 Pembahasan
Sumberdaya ekowisata, sejatinya merupakan sesuatu hal yang dapat ditemukan pada setiap destinasi ekowisata. Hal ini dikarenakan, sumberdaya ekowisata adalah segala sesuatu yang pada nantinya dapat dijual sebagai daya tarik ekowisata.
Kawasan Wisata Cibodas adalah sebuah wilayah yang didalamnya terdapat beberapa destinasi ekowisata seperti halnya, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kebun Raya Cibodas, Bumi Perkemahan Mandalawangi, Bumi Kawasan Wisata Cibodas adalah sebuah wilayah yang didalamnya terdapat beberapa destinasi ekowisata seperti halnya, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kebun Raya Cibodas, Bumi Perkemahan Mandalawangi, Bumi
Berdasarkan hasil penilaian sumberdaya ekowisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, ditemukan perbedaan pendapat antara asesor dan pengunjung. Asesor berpendapat bahwasanya peringkat tertinggi potensi sumberdaya wisata adalah pemandangan hutan hujan tropis. Hal ini dikarenakan, tidak semua tempat wisata memiliki akses langsung pemandangan hutan hujan tropis yang alami, hijau dan menawan. Sementara itu, pengunjung berpendapat bahwa peringkat pertama potensi sumberdaya ekowisata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah obyek wisata Air Terjun Cibeureum. Hal ini dikarenakan, Air Terjun Cibeureum terletak pada sisi lebih dalam dan memberikan sedikit lebih banyak tantangan. Selain itu, air Terjun Cibeureum memiliki air yng sangat dingin dan jernih dengan debit air yang terbilang nyaman.
Di Kawasan Agrowisata Cibodas ini terdapat 6 sumber daya yang dinilai. Hasil dari Tabel 28 diambil 5 terbaik dan tertinggi karena 5 sumber daya ini merupakan sumberdaya yang mempunyai daya tarik tersendiri oleh pengunjung karena memiliki keindahan, keunikan dan banyak dikunjungi oleh pengunjung.