BAHAN DAN METODE

4.3 Hubungan Antara Selisih Suhu Kaca dan Lingkungan Dengan Volume Air Destilasi

  Volume air hasil destilasi berhubungan positif dengan selisih suhu kaca dengan lingkungan. Hal tersebut bisa dilihat pada Gambar 13. Persamaan regresi yang diperoleh adalah y=10,08x+104,9; dimana y adalah rata-rata volume air hasil destilasi dan x adalah beda suhu antara kaca dengan lingkungan. Setiap

  kenaikan beda suhu antara kaca dengan lingkungan (∆T) sebesar 1 o C, meningkatkan laju pertambahan volume air hasil destilasi sebanyak 10,08 ml.

  Nilai koefisien korelasinya sebesar 0,75, berarti terdapat hubungan yang erat Nilai koefisien korelasinya sebesar 0,75, berarti terdapat hubungan yang erat

  y=10,08x+104,9 R 2 =0,5633

  5 4 3 y=0,008x 2 -0,463x +10,24x -101,5x +451,6x-558,2 R 2 =0,8377

  Gambar 13. Hubungan Antara ∆T dengan Rata-rata Volume Air Hasil Destilasi

4.4 Kualitas Air

  Penurunan kadar garam pada model ini dapat dihitung berdasarkan persentase penurunan kadar garam setelah melalui model destilator. Dari Tabel 2 dapat dihitung bahwa persentase penurunan kadar garam setelah melewati model adalah 100. Setelah melalui proses destilasi, pH mengalami penurunan dari 8 menjadi 6,8. Nilai TSS juga mengalami penurunan dari 0,0739 menjadi 0,0112. Untuk parameter yang diuji, air hasil destilasi sudah memenuhi standar untuk dapat dikonsumsi. Tabel 2. Kualitas Air

  Parameter

  Sampel Air

  Standar

  Air Laut

  Air Tawar

  Konsumsi

  Warna

  tidak berwarna

  Bau

  tidak berbau

  TSS (mgL)

  Pada proses penguapan air dimana terjadi perubahan bentuk air dari bentuk cair menjadi bentuk gas, secara otomatis akan terjadi perubahan berat jenis dari air tersebut. Berat jenis air dalam bentuk uap akan lebih kecil dari berat jenis air dalam bentuk cair. Ketika terjadi penguapan air maka unsur-unsur penyusun air alam dan berbagai impurities (berupa unsur logam, garam, bahan padat, dan lain- lain) yang memiliki berat jenis lebih besar dari berat jenis uap akan tertinggal sebagai refinat atau residu.

4.5 Kualitas Garam

  Dari hasil pengujian selama enam hari diperoleh jumlah garam sebesar 621 gram dari 20 liter sampel air laut. Kandungan garam yang dihasilkan dari alat ini Dari hasil pengujian selama enam hari diperoleh jumlah garam sebesar 621 gram dari 20 liter sampel air laut. Kandungan garam yang dihasilkan dari alat ini

  Standar Mutu Garam Kualitas

  Kandungan yang Dihasilkan

4.6 Nilai Ekonomis

  Hasil penelitian menunjukan bahwa ternyata destilator tenaga surya dengan disain seperti pada Gambar 1, rata-rata menghasilkan air tawar dari air laut sebanyak 3,2 literhari. Alat ini masih dapat memproduksi air lebih banyak lagi apabila lama penyinaran matahari lebih banyak dan intensitas matahari lebih besar. Kondisi ini akan terjadi pada musim kemarau sekitar bulan Juni - September. Pada bulan – bulan ini sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau yang kering. Pada daerah tertentu seperti Gunung Kidul, DIY, atau pulau-pulau kecil ketersediaan air tawar menjadi sangat langka. Oleh karena itu pemanfaatan destilator tenaga surya menjadi layak dipertimbangkan untuk digunakan di daerah sulit air seperti di Gunung Kidul atau daerah sulit air lainnya.

  Destilator tenaga surya memiliki keunggulan komparatif dalam hal penggunaan energi matahari yang murah dan melimpah. Ketersediaan alamiah energi panas matahari yang sustainable telah lebih dari cukup jika dimanfaatkan Destilator tenaga surya memiliki keunggulan komparatif dalam hal penggunaan energi matahari yang murah dan melimpah. Ketersediaan alamiah energi panas matahari yang sustainable telah lebih dari cukup jika dimanfaatkan

  Irianto (2004) mengemukakan bahwa kebutuhan air yang dimasukan dalam tubuh tergantung dari jumlah air yang dikeluarkan tubuh. Air yang dimasukan dalam tubuh dapat berupa air minum, makanan dan buah-buahan. Pengeluaran air dari tubuh sebagai bentuk sisa metabolisme atau karena penyakit tertentu. Penderita penyakit muntah berak (Cholera) akan mengeluarkan banyak cairan dari dalam tubuh. Kekurangan cairan dari dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat mengakibatkan kematian. Air didalam tubuh memiliki fungsi (a) membantu proses pencernaan yang memungkinkan terjadinya rekasi biokimia dalam tubuh, (b) menjaga kerja alat tubuh tidak terganggu, dan (c) membuang zat sisa dari dalam tubuh serta menjaga suhu tubuh agar tetap normal.

  Alat pemisah garam dan air tawar ini cukup baik untuk memproduksi garam karena dengan alat ini produksi garam dapat dilakukan sepanjang tahun, tidak hanya pada musim kemarau. Produksi garam dengan cara tradisional akan gagal apabila pada saat penjemuran terjadi hujan, sedangkan dengan alat ini produksi garam masih dapat dilanjutkan sampai penjemuran selesai.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  Destilator merupakan alat yang baik digunakan untuk memisahkan air tawar dan garam dari air laut. Dengan menggunakan tenaga surya sebagai sumber energinya maka destilator merupakan solusi yang tepat digunakan oleh masyarakat terutama di daerah pesisir untuk memperoleh air bersih dan juga memproduksi garam. Secara kualitas, air hasil destilasi sudah layak untuk konsumsi. Kuantitas air tawar yang dihasilkan destilator tenaga surya adalah sebesar 3,2 liter per hari sehingga mampu memenuhi kebutuhan air minum untuk dua orang dalam sehari. Alat ini juga dapat menghasilkan garam sebanyak 600 gram6 hari untuk 20 liter air laut. Secara kualitas, garam yang dihasilkan dari proses destilasi masih rendah sehingga perlu dilakukan proses pencucian.

5.2 Saran

  Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai kandungan garam untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas dari garam yang diihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

  Cammack, R. 2006. Oxford Dictionary of Biochemistry and Molecular Biology.

  Oxford University Press. New York. 720 h.

  Enger, E. D dan Bradley, S. 2009. Environmental Science: A Study of

  Interrelationships. McGraw-Hill. New York. 512 h. Fardiaz, S. 1992. Polusi air dan udara. Kanisius. Yogyakarta. 193 h.

  Fielding, A dan Annelise, F. 2006. The salt industry. Osprey Publishing. 56 h.

  Gupta. 2005. Thermodynamics. Pearson Education India. New Delhi. 552 h. Hardjasoemantri, K dan Abdurrahman. 2001. Hukum dan lingkungan hidup di

  Indonesia. Universitas Indonesia. Jakarta. 618 h.

  Hasyim, I. 2006. Siklus krisis di sekitar energi. Proklamasi Pub. House. Michigan.

  170 h.

  Homig, H. E. 1978. Seawater and Seawater Distillation, Vulkan-Verlag.

  University of California. 202 h.

  Irianto, K. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya. Bandung. 352 h.

  Jansen, T. J. 1995. Teknologi rekayasa surya. Diterjemahkan oleh Wiranto

  Arismunandar. PT Pradnya Paramita. Jakarta. 237 h.

  Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan

  Republik Indonesia Nomor 492MENKESPERIV2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 16 h.

  Kodoatie, R. J. dan Roestam, S. 2010. Tata ruang air. Andi. Yogyakarta. 539 h.

  Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar klimatologi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

  175 h.

  Linsley dan Franzini. 1995. Teknik sumber daya air. Erlangga. Jakarta. 112 h.

  Marsum, A. dan Widiyanto, A. 2004. Efisiensi model destilator tenaga surya

  dalam memproduksi air tawar dari air laut. Poltekkes Depkes RI. Semarang. 367 h.

  Meinawati, R. 2010. Rancang Bangun Desalinator Air Laut Tipe Evaporasi.

  Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 50 h. Migliorini, G dan Elena, L. 2004. Seawater reverse osmosis plant using the

  pressure exchanger for energy recovery: a calculation model. Desalination. 165: 289 – 298.

  Nanawi, G. 2001. Kualias Air dan Kegunaannya di Bidang Pertanian, Direktorat

  Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta. 36 h.

  Purnawijayanti, H A. 2001. Sanitasi, higiene, dan keselamatan kerja dalam

  pengolahan makanan. Kanisius. Yogyakarta. 104 h.

  Rao, Y. V. 2001. Heat Transfer. Universities Press. New Delhi. 476 h.

  Salvato, J. A. 1972. Environmental engineering and Ssnitation, Wiley-

  Interscience. University of California. 919 h.

  Sanropie, D. et,al. 1984. Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih. APK-TS

  Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga dan Sanitasi Pusat. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 349 h.

  Sedivy, V.M. 2009. Enviromental Balance of Salt Production Speaks in Favour of

  Solar Saltlwork. Global NEST Journal. 11 (1): 41-48.

  Som, S. K. 2008. Introduction To Heat Transfer. PHI Learning Pvt. New Delhi.

  563 h.

  Wagner, R. H. 1971. Environment and man. Norton. University of Minnesota. 491

  h.

  LAMPIRAN

Lampiran 1. Data hasil ujicoba lapang

  HariTanggal : Selasa, 30 November 2010 Volume Air

  : 20 liter

  o

  Suhu ( C)

  Waktu Lokal

  Air (ml)

  HariTanggal : Rabu, 1 Desember 2010 Volume Air

  : 18 Liter

  o

  Suhu ( C)

  Waktu Lokal

  Air (ml)

  Maksimum

  Minimum

  Rata-rata

  HariTanggal : Kamis, 2 Desember 2010 Volume Air

  : 15 Liter

  o

  Suhu ( C)

  Waktu Lokal

  Air (ml)

  HariTanggal : Jumat, 3 Desember 2010 Volume Air

  : 11 Liter

  o

  Suhu ( C)

  Waktu Lokal

  Air (ml)

  Maksimum

  Minimum

  Rata-rata

  HariTanggal : Sabtu, 4 Desember 2010 Volume Air

  : 8 Liter

  o

  Suhu ( C)

  Waktu Lokal

  Air (ml)

  HariTanggal : Minggu, 5 Desember 2010 Volume Air

  : 5 Liter

  o

  Suhu ( C)

  Waktu Lokal

  Air (ml)

  Maksimum

  Minimum

  Rata-rata

Lampiran 2. Foto Kegiatan

  Foto alat pemisah garam dan air tawar dengan menggunakan energi matahari

Proses Pengukuran Parameter

Wadah Penjemuran

Proses Pemasukan Air Laut

  Lampiran 3. Tabel Uap (Gupta, 2005)

  kJ(kg.K)

  10 0,01227

  1227

  1006,4

  2477,2

  8,749

  11 0,01312

  1312

  99,9

  2474,9

  8,71

  12 0,01401

  1401

  93,83

  2472,5

  8,671

  13 0,01497

  1497

  88,17

  2470,2

  8,633

  14 0,01597

  1597

  82,89

  2467,8

  8,594

  15 0,01704

  1704

  77,97

  2465,5

  8,556

  16 0,01817

  1817

  73,37

  2463,1

  8,518

  17 0,01936

  1936

  69,09

  2460,8

  8,481

  18 0,02063

  2063

  65,08

  2458,4

  8,444

  19 0,02196

  2196

  61,34

  2456

  8,407

  20 0,02337

  2337

  57,84

  2453,7

  8,37

  21 0,02486

  2486

  54,56

  2451,4

  8,334

  22 0,02642

  2642

  51,49

  2449

  8,297

  23 0,02808

  2808

  48,62

  2446,6

  8,261

  24 0,02982

  2982

  45,92

  2444,2

  8,226

  25 0,03166

  3166

  43,4

  2441,8

  8,19

  26 0,0336

  3360

  41,03

  2439,5

  8,155

  27 0,03564

  3564

  38,81

  2437,2

  8,12

  28 0,03778

  3778

  36,73

  2434,8

  8,085

  29 0,04004

  4004

  34,77

  2432,4

  8,05

  30 0,04242

  4242

  32,93

  2430

  8,016

  32 0,04754

  4754

  29,57

  2425,3

  7,948

  34 0,05318

  5318

  26,6

  2420,5

  7,881

  36 0,0594

  5940

  23,97

  2415,8

  7,814

  38 0,06624

  6624

  21,63

  2411

  7,749

  40 0,07375

  7375

  19,55

  2406,2

  7,684

  42 0,08198

  8198

  17,69

  2401,4

  7,62

  44 0,091

  9100

  16,03

  2396,6

  7,557

  46 0,1009

  10090

  14,56

  2391,8

  7,494

  48 0,1116

  11160

  13,23

  2387

  7,433

  50 0,1233

  12330

  12,04

  2382,1

  7,371

  55 0,1574

  15740

  9,578

  2370,1

  7,223

  60 0,1992

  19920

  7,678

  2357,9

  7,078

  65 0,2501

  25010

  6,201

  2345,7

  6,937

  70 0,3116

  31160

  5,045

  2333,3

  6,8

  75 0,3855

  38550

  4,133

  2320,8

  6,666

  80 0,4736

  47360

  3,408

  2308,3

  6,536

  85 0,578

  57800

  2,828

  2295,6

  6,41

  90 0,7011

  70110

  2,361

  2282,8

  6,286