Gejala klinik Penatalasanaan Kehamilan Ektopik

C. Gejala klinik

Dikenal trias gejala klinik kehamilan ektopik yaitu : 1. Amenorhea Lamanya amenorhea bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa bulan. Dengan amenorhea terdapat tanda hamil muda yaitu, morning sickness, mual mual, perassan ngidam. 2. Terjadinya nyeri abdomen Nyeri abdomen disebabkan kehamilan tuba yang pecah. Rasa nyeri dapat menjalar keseluruh abdomen tergantung dari perdarahan di dalamnya. Bila rangsangan darah dalam abdomen mencapai diafragma dapat mencapai terjadi nyeri di bawah bahu. Bila darahnya membentuk hematokel yaitu himpunan di Cavum Douglas akan terjadi rasa nyeri di babgian bawah dan saat buang air besar. 3. Perdarahan Terjadinya abortus atau ehamilan tuba terdapat perdarahan ke dalam cavum abdomen dalam jumlah yang bervariasi. Darah yang tertimbun dalam cavum abdomen tidak berfungsi sehingga terjadi gangguan dalam sirkulasi umum yang menyebabkan nadi menungkat, tekanan darah menurun sampai jatuh kedalam keadaan syok

D. Penatalasanaan Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik terganggu merupakan masalah klinis yang memerlukan penanganan spesialis, sehingga rujukan merupakan langkah yang sangat penting. Dengan gambaran klinis kehamilan ektopik terganggu, kiranya bidan dapat menegakkan diagnosis kemungkinannya sehingga sikap yang paling baik di ambil adalah merujuk penderita ke fasilitas yang lebih lengkap seperti puskesmas, dokter atau langsung ke rumah sakit. Sebagai gambaran penanganan spesialistis tersebut yang akan dilakukan adalah penatalaksanaan kehamilan ektopik tergantung pada beberapa hal antara lain lokasi kehamilan dan tampilan klinis. Sebagai contoh penatalaksaan kehamilan tuba berbeda dari penataklsaan kehamilan abdominal. Selain itu perlu dibedakan pula penatalaksanaan kehamilan ektopik terganggu dengan kehamilan ektopik belum terganggu. Adapun prinsip umum penatalaksaan kehamilan ektopik adalah sebagai berikut : a. Segera ruju ke fasilitas lebih lengkap rumah sakit b. Optimalisasi keadaan ibu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah untuk mengkoreksi hipovolemia dan anemia, pemberian oksigen atau bila di curigai ada infeksi di bberikan juga antibiotik pada keaddaan syok segera berikan infus cairan dan oksigen sambil menuggu darah. Kondisi penderita harus diperbaiki, kontrol tekanan darah, nadi, dan pernafasan c. Penatalaksaan yang ideal adalah menghentikan sumber perdarahan segera dengan penatalaksanaan bedah operasilaparotomi setelah diagnosis di pastikan. 3 Mola Hidatidosa

A. Pengertian