belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang pengeloaan hipertensi dalam kehamilan harus
benar benar di pahami oleh semua tenaga medik baik pusat maupun daerah. Sarwono, 2010
Ibu dengan gangguan hipertensi yang diinduksikan kehamilan dapat berkembnag dari penyakit ringan sampai kondisi yang lebih serius.Sedikit ibu yang mengalami
Eklamsia memiliki tekanan darah normal. Tangani ibu yang mengalami konvulsi seperti menangani eklamsia sampai diagnosis lain di tegakkan. Devi Yulianti, 2006
Bidan di garis depan pemberian perawatan maternitas idealnya di tempatkan pada surveilans primer dan di deteksi dini pre eklamsia. Aktfitas tindak lanjut yang di
lakukan oleh bidan saat kondiisi setelah terdeteksi akan menentukan saat ibu masuk ke tingkat perawatan sekunder dan tersier. Hal ini dapat mencegah kedaruratan
sehingga aktifitas tersebut sangat penting untuk kehamilan individu. Boyle,M,2007
B. Klasifikasi
Klasifikasi yang di pakai di indonesia adalah berdasarkan Report of the national hight blood Presure Education Program Working Group on Hight Blood Pressure in
Pregnancy : 1.
Hipertensi Kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kahamilan 20 minngu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan
20 minngu dan hipertensi menetap sampai 12 minngu pasca persalinan . 2.
Pre Eklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minngu kehamilan disertai dengan proteinuria
3. Ekalmsi adalah Preeklamsi yang disertai dengan kejang kejang atau bahkan
koma.
4. Hipertensi kronik dengan superinfosed preeklamsi adalah hipertensi kronik
yang disertai tanda tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
5. Hioertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa
disertai proteinuria dan hipertensi dan akan menghilang setelah 3 bulan pascapersalian atau kehamilan dengan tanda tanda pre eklamsi tetapi tanpa
proteinuria.
C. Faktor resiko
Terdapat banyak faktor resiko untuk terjadinya hipertensi pada kehamilan yang dapat dikelompokkan dalam faktor resiko sebagai berikut :
1. Primigravida, primipaternitas
2. Hiperplasentosis misalnya molahidatidosa, kehamilan multipel diabetes
militus hidrops fetalis, bayi besar. 3.
Umur yang ekstrim. 4.
Riwayat keluarga pernah preeklamsi atau eklamsi 5.
Penyakit penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil. 6.
Obesitas.
D. Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui denagn jelas. Banyak teori yang telah di kemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam
kehamilan, tetapi jika tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Teori teori yang sekarang banyak dianut adalah sebagai berikut :
1. Teori kelaina vaskularisasi plasenta
2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
3. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
4. Teori adaptasi kardiovaskularori genetik
5. Teori defesiensi gizi dan Teori inflamasi
D Ketuban Pecah Dini KPD A.
Pengertian
Defenisi Ketuban Pecah Dini KPD adalah pecahnya ketuban sebelum waktuna melahirkan sebelum inpartu, pada pembukaan 4 cm fase laten. Hal ini dapat
terjadi pada akhir kehamian maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD merupakan Komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang bulan, dan
mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian perinatal pada bayi yang kurang bulan. Pengelolaan KPD pada kehamilan kurang dari 34 minggu sangat
komplek, bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya prematuritas dan RDS Respiration Dystress Syndrom .
B. Etiologi