Peraturan yang berlaku PERSYARATAN UMUM

dan tambahan lembaran Negara nomor 14571 khusus pasal-pasal yang masih berlaku. f. Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI tahun 1971 g. Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL tahun 1977 i. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 031KPTS1981. k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02KPTS1985 tentang penanggulangan bahaya kebakaran. n. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat. o. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan tertulis yang diberikan pengawas pekerjaan untuk mencapai tujuan pembangunan Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan tersebut diatas, maka revisi terakhir yang menjadi acuan dalam pelaksanaannya. Demikian pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknik ini maka yang berlaku adalah instruksikeputusan Direksi Pengawas.

1.4. Kualitas Bahan dan Pekerjaan

Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman dibidangnya, terampil dan cakap. Apabila diperintahkan oleh Direksi Pengawas, Kontraktor harus membuat pembukaanpembongkaran pada pekerjaan danatau bahan agar dapat diadakan pemeriksaan. Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi Pengawas menernukan kesalahan, kerusakan atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segera membongkar dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan spesifikasi ini, dan harus memikul biaya yang diperlukan untuk pembukaanpembongkaran pemeriksaan dan perbaikan tersebut.

1.5. Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan

1.5.1. Peralatan Pelaksanaan Kontraktor harus mengadakan dan menyiapkan semua peralatan pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang baik dan siap pakai, agar terjamin adanya kualitas pekerjaan yang baik dan memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang memadai, hingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti ditentukan dalam pelelangan. Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat Direksi Pengawas tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai kegunaannya atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan atau laju pekerjaannya tidak memadai, Direksi Pengawas berhak memerintahkan Kontraktor untuk mengganti atau menambah peralatan dan Kontraktor harus mentaatinya. Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Kontraktor, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atau pemenuhan kualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Dokumen Kontrak. 1.5.2. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas Kontraktor bertanggung jawab atas perlindungan terhadap semua bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun milik negaramasyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya, baik yang tertera dalam gambar maupun tidak. Kontraktor harus mengambil langka-langka yang dianggap perlu untuk melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari segala macam kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Kontraktor, sesuai dengan kondisi sebelumnya. Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor harus segera memberitahu pemilik bangunan dan utilitas agar diperoleh kesepakatan tentang perbaikannya. Kontraktor bertanggung jawab untuk memperoleh informasi semua bangunan dan utilitas yang terletak didalam tanah. Prasarana yang ada disekitar dan diperlukan oleh bangunan dan utilitas harus dijaga agar tetap berfungsi. Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Kontraktor sesuai dengan kondisi sebelumnya. 1.5.3. Penjagaan dan Pemeliharaan Untuk pekerjaan yang sudah selesai, Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, perlindungan dan pemeliharaan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang telah selesai seperti permukaan bagian dalamluar, perlengkapan peralatan dan lain-lainnya dari segala macam bentuk nodakotoran, kerusakan dan cacat-cacat lainnya selama masa Kontrak berlangsung sampai pada saat pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya kepada pemilik. Persyaratan dan ketentuan khusus dibawah ini harus dianggap sebagai standar kondisi akhir pekerjaan pada saat penyerahan pertama. a. Halaman Bangunan Setelah pekerjaan selesai, kecuali apabila Direksi berpendapat lain, Kontraktor harus mernbongkar semua