O.2. Pelaksanaan :
a. Pada tempat-tempat tertentu untuk lokasi bangunan yang menurut Direksi perlu ditimbun, maka Kontraktor harus menimbun sampai
mencapai ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar
dan lain-lain serta harus mencapai nilai CBR minimal 4 rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk pengawas
teknik.
b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
c. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan
yang ditentukan urugan tanah tersebut mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan.
d. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air, sehingga mendapatkan angka kepadatan maksimal.
e. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari lumpur,
tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.
P. PASANGAN BATU KALI
P.1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali yang dibuat untuk pondasi dibawah sloof, pasangan batu kali sebagaimana
dinyatakan dalam gambar, dan sebelumnya dibawah pasangan pondasi harus diberi urugan pasir dan batu kosong.
P.2. Material :
a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras yang tidak keropos, serta mempunyai gradasi baik dengan diameter
maksimum 25 cm. b. Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 PC : 5 pasir.
c. Baik batu, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus bersih dari lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
d. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas izin Direksi.
P.3. Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukan dalam gambar.
b. Setiap batu dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ditempatnya hingga penuh.
c. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu, untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral.
Q. PASANGAN BATU BATA
Q.1.
Lingkup Pekerjaan : Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan
untuk semua pasangan bata seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-
garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi ini.
Q.2. Referensi :
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI N-3 1970 dan N-10 1973 dan SNI 1728-1989; SKBI
1.3.53.1989, tentang Tata Cara Pelaksanaan mendirikan Bangunan Gedung
Q.3. Material :
a. Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah. Ukuran yang dianjurkan adalah 5,5 cm x 11 cm x
22 cm dengan toleransi 0,5 cm. b. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah
campuran 1 PC : 4 Pasir, sedangkan untuk daerah kedap air transram menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir.
Q.4. Pengerjaan dan Penyimpanan
Bahan-bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini disimpan dengan cara-cara yang disetujui Direksi Pengawas, untuk
menghindari dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan-bahan tersebut.
Q.5. Contoh-contoh
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Direksi Pengawas dan persetujuan atas bahan-bahan
tersebut
sudah didapat
sebelum bahan
yang dimaksud
dipergunakan. Pengambilan contoh atas bahan yang telah ada dilapangan akan diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan
Direksi Pengawas guna keperluan pengujian.
Q.6. Pelaksanaan :
a. Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 12 batu, kecuali Direksi memberikan petunjuk lain.
b. Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, kecuali
bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar maka setiap lajur bata harus putus sambungan dengan lajur
dibawahnya. Selain itu pola ikatan pasangan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan.
c. Pada jarak-jarak tertentu pasangan batu tersebut perlu diperkuat dengan kolom praktis beton, dengan dimensi,
penulangan dan penempatan sesuai gambar. d. Segera setelah pasangan batu bata selesai, siar-siarnya
dikeruk sedalam 1 cm agar plesteran dapat melekat dengan baik.
e. Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan pemasangannya harus rapi sesuai
dengan syarat pekerjaan yang baik. Batu bata potongan tidak boleh dipakaidipasang, terkecuali pada pertemuan-
pertemuan dengan kosenkolom.