Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 7
eksploitasi, diskriminasi serta perlindungan perempuan dan anak dari korban kekerasan;
c. Meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan serta bidang
pembangunan lainnya, untuk mempertinggi kualitas hidup dan SDM perempuan.
d. Memperkuat kelembagaan pemberdayaan perempuan baik di
Propinsi maupun di KabKota e.
Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Memperkuat kualitas pertumbuhan ekonomi melalui penguatan daya tahan
ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, infrastruktur dasar dan energi.
4. Percepatan
Pertumbuhan Ekonomi
Yang Berkualitas
dan Berkelanjutan Dan Pembangunan Infrastruktur, arah kebijakannya
adalah sebagai berikut : Peningkatan Investasi, Perdagangan, Pariwisata serta daya saing
industri manufaktur a.
Menjamin kepastian usaha dan meningkatkan penegakan hukum. b.
Reformasi kelembagaan investasi sebagai lembaga perencana dan pengembangan investasi, promosi investasi, pelayanan investasi dan
pengawasan pelaksanaan investasi yang berdaya saing, c.
Optimalisasi penyederhanaan sistem dan prosedur perijinan melalui pelayanan satu pintu.
d. Mendorong pertumbuhan industri untuk penciptaan lapangan kerja
dan pengentasan kemiskinan. e.
Penguatan struktur Industri melalui Pengembangan kemitraan industri inti dan penunjangnya.
f. Peningkatan nilai tambah Industri berbasis Sumber Daya Lokal.
g. Peningkatan efektifitas dan efisiensi distribusi barang dan jasa dengan
pendekatan supply chain terutama kebutuhan pokok masyarakat dan komoditi strategis.
h. Pemberdayaan dan Peningkatan Penggunaan produksi dalam negeri.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 8
i. Peningkatan daya saing produk ekspor non migas, pengendalian dan
pengawasan impor. j.
Peningkatan pertumbuhan ekspor non mogas berbasis SDA, teknologi dan produk unggulan daerah yang memperhatikan
k. Peningkatan nilai tambah ekspor secara bertahap terutama
daridominasi bahan mentah ke dominasi barang setengah jadi dan barang jadi disertai upaya pengurangan ketergantungan bahan baku
impor. l.
Peningkatan kedisiplinan pemakai UTTP dan produsen UTTP sesuai dengan Undang – Undang Metrologi Legal serta Mencegah
penggunaan UTTP secara illegal. m.
Peningkatan daya saing antar Destinasi Pariwisata yang mampu berperan secara aktif dalam mengantisipasi era global.
n. Peningkatan pelayanan dan perlindungan atas hak-hak wisatawan.
o. Penciptaan dan menggerakan iklim investasi bidang pariwisata yang
kondusif; p.
Peningkatan potensi obyek wisata unggulan, diversifikasi dan standarisasi produk pelayanan jasa pariwisata dan peningkatan SDM
pariwisata dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan daya saing.
q. Pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku langsung dalam kegiatan
usaha pariwisata; r.
Pengembangan pemasaran pariwisata terpadu dalam dan luar negeri agar tepat sasaran dan efisien;
s. Penguatan
kelembagaan pada
institusi yang
mengelola kepariwisataan;
t. Pengembangan klaster Industri dengan memperkuat partnership
antara Industri inti, terkait, dan pendukung; u.
Pembangunan industri yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek
lingkungan dalam
pengembangan industri
sehingga menghasilkan produksi bersih dan mengembangkan industri
berbahan baku lokal yang terbaharukan;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 9
v. Mendorong investasi industri baru dan revitalisasi industri untuk
meningkatkan daya saing industri; w.
Mengintegrasikan pembangunan industri di utara dan selatan Jawa Timur;
x. Peningkatan implementasi kebijakan publik berupa penyederhanaan
regulasi dalam pengembangan dan perluasan usaha industri manufaktur;
y. Penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur untuk pengembangan
dunia usaha industri dan penguatan kelembagaan pada institusi yang mengelola industri manufaktur;
Revitalisasi Pertanian Perikanan Kehutanan
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Kebijakan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura
diarahkan untuk : a.
Peningkatan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian dan fungsi kelembagaan pertanian;
b. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil pertanian
berdasar prinsip Hazart Ananlisys Critical Control Point HACCP. c.
Peningkatan kualitas
bibitbenih, kapasitas
produksi, pengembangan komoditi pertanian bernilai ekonomi tinggi;
d. Pengembangan sentra produksi pertanian dan standarisasi mutu
hasil dalam rangka pemenuhan kebutuhan industri secara berkelanjutan.
e. Penciptaan mekanisme pasar yang dapat menumbuhkan minat
investasi di bidang pertanian.
Pembangunan Peternakan
Kebijakan pembangunan peternakan diarahkan untuk : a. Peningkatan kemampuan SDM peternak dan penguatan lembaga
pendukungnya diarahkan untuk revitalisasi penyuluhan dan pendampingan peternak,
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 10
b. Pemberdayaan dan penguatan lembaga peternakan dan pedesaan untuk meningkatkan akses peternak terhadap sarana produksi,
c. Membangun delivery system dukungan pemerintah untuk sub sektor peternakan,
d. Peningkatan skala usaha yang dapat meningkatkan posisi tawar peternak.
e. Peningkatan ketersediaan pangan hasil ternak melalui peningkatan populasi ternak, produksi hasil ternak yang aman sehat, utuh dan
halal dalam rangka mendukung pencapaian target kecukupan daging nasional tahun 2010.
Pertanian Tanaman Perkebunan
Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian Tanaman Perkebunan Kebijakan pembangunan pertanian tanaman perkebunan diarahkan untuk :
a Peningkatan produksi gula melalui penyediaan bibit tebu unggul,
bongkar ratoon dan penanganan pasca panen serta fasilitasi pembangunan pabrik gula mini.
b Peningkatan kualitas tembakau sesuai standard industri melalui
peningkatan kualitas bibit, perbaikan sistim budidaya dan pengelolaan pasca panen.
c Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu mutu hasil pertanian
berdasar prinsip Hazart Ananlisys Critical Control Point HACCP dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
perkebunan; d
Pengembangan Produk bio fuel sebagai sumber energi alternatif terbarukan.
e Peningkatan kemampuan petani perkebunan serta penguatan lembaga
pendukungnya
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 11
Pembangunan Ketahanan Pangan Kebijakan pembangunan ketahanan pangan diarahkan pada
a. Memantapkan ketersediaan pangan ditingkat rumah tangga, daerah
dan wilayah melalui pengembangan cadangan pangan masyarakat dan pemerintah.
b. Mewujudkan
aksesibilitas pangan
di masyarakat
melalui pengembangan distribusi pangan lintas waktu dan lintas wilayah.
c. Meningkatkan konsumsi pangan melalui penganekaragaman pangan
berbasis sumberdaya dan budaya lokal yang beragam, bermutu, aman, halal dan bergizi untuk mengantisipasi kerawanan pangan
didaerah dan wilayah. d.
Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakatpetani untuk membangun ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal,
melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan dan terdesentralisasi.
e. Memantapkan kelembagaan ketahanan pangan, revitalisasi system
penyuluhan ketahanan
pangan, fasilitasi
kemitraan dan
pengembangan usaha kecil diperdesaan dalam rangka penanganan kemiskinan.
Pembangunan Perikanan Kelautan Kebijakan pembangunan perikanan dan kelautan diarahkan pada:
a. Pengendalian Pengawasan Perikanan Tangkap terutama pada perairan yang telah over fishing.
b. Peningkatan Produksi perikanan budidaya intensifikasi, diversifikasi dan ekstensifikasi usaha perikanan.
c. Penerapan sistem jaminan mutu produk hasil perikanan yang berprinsip pada HACCP dan TRACEABILITY.
d. Pelaksanaan Program rantai dingin, GAP dan GHP. e. Revitalisasi Tritunggal Perikanan Dinas Perikanan, HNSI,
PUSKUD Mina
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 12
f. Revitalisasi Pelaksanaan Pelelangan Ikan di Jawa Timur
g. Peningkatan Pengembangan Sarana Prasarana Perikanan. h. Optimalisasi pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – pulau Kecil
dan penguatan kelembagaan program mitra bahari. Pembangunan Kehutanan
Kebijakan pembangunan kehutanan diarahkan pada : b. Optimalisasi pemanfaatan hutan alam dan pengembangan hutan
tanaman dan hasil hutan non kayu secara berkelanjutan. c. Peningkatan nilai tambah dan manfaatan hasil hutan kay.
d. Peningkatan pembergayaan masyarakat didalam dan sekitar kawasan hutan.
e. Peningkatan pengamanan dan penataan kawasan hutan. f.
Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjamin kelangsungan distribusi legal.
g. Percepatan rehabilitasi hutan dan lahan dalam dan luar kawasan hutan.
Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan menengah
a. Pengembangan UKM, usaha skala mikro, koperasin dan
kelembagaan dalam rangka memberikan kontribusi peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah
dan berwawasan gender b.
Perluasan basis dan kesempatan berusaha, wirausaha baru, peningkatan eksport dan penciptaan lapangan kerja.
Pengelolaan BUMD diarahkan pada: a.
Penciptaan peluang dan kesempatan bagi daerah untuk dapat menarik Investor untuk solusi alternatif bagi pembiayaan
pembangunan dalam bentuk obligasi daerah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 13
b. Peningkatan efisiensi usaha dan daya saing Badan Usaha Milik
Daerah BUMD serta terwujudnya kemitraan antara BUMD dengan mitra usaha lainnya sekaligus sebagai salah satu sumber PAD.
c. Restrukturisasi asset, manajemen, organisasi, operasi dan sistem
prosedur dan lain sebagainya, d.
Pemantapan penerapan
prinsip-prinsip Good
Corporate Governance GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, keadilan dan
responsibilitas pada pengelolaan BUMD. e.
Peningkatan sinergi antar BUMD agar dapat meningkatkan daya saing dan memberikan multiplier effect kepada perekonomian di
Jawa Timur
yang memberikan
nilai tambah
akan ditumbuhkembangkan.
Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi a.
Penajaman prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan
dunia usaha dan serta berbagai masukan dalam pembuatan kebijakan Pemerintah Daerah;
b. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas IPTEK dengan memperkuat
kelembagaan, sumberdaya dan jaringan iptek di Propinsi dan KabKota.
c. Penciptaan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema
insentif yang tepat untuk mendorong perkuatan struktur industri. d.
Penanaman dan menumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa.
Percepatan Pembangunan Infrastruktur, arah kebijakannya adalah
sebagai berikut :
Sumber Daya Air
a Pengelolaan sumberdaya air dilaksanakan dengan memperhatikan keserasian antara konservasi dan pendayagunaan antara hulu-hilir,
antara pemanfaatan air permukaan-air tanah, serta berkelanjutan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 14
b Operasi pemeliharaan
jaringan irigasi
diprioritaskan untuk
mempertahankan fungsi layanan utamanya guna mendukung usaha pertanian dengan berbasis partisipasi masyarakat.
c Pendayagunaan sumberdaya air diprioritaskan pada pemenuhan air baku untuk kebutuhan pokok rumah tangga, terutama wilayah rawan
defisit air, wilayah tertinggal dan wilayah strategis. d Pengendalian daya rusak air diprioritaskan untuk penanggulangan
banjir pada wilayah berpenduduk padat dan wilayah strategis dengan mengutamakan pendekatan non konstruksi.
Transportasi
a. Penanganan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan jalan
dan jembatan termasuk melanjutkan pembangunan Jalan Lintas Selatan dengan disesuaikan potensi dana yang ada.
b. Penanganan akses menuju kawasan strategis dan penanganan
darurat akibat bencana alam. c.
Memfasilitasi pembangunan jalan tol di Jawa Timur. d.
Penataan sistem transportasi darat, laut dan udara; peningkatan fasilitas rambu-rambu dan peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan pos dan telekomunikasi di Jawa Timur.
Energi dan sumber Daya Mineral
a. Pemerataan dan pemenuhan ditribusi energi yang tepat dan efisien
khususnya pada
bagian hilir
serta pengembangan
dan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.
b. Pembangunan ketenagalistrikan diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan tenaga listrik pada daerah terpencil dan kepulauan melalui pengembangan infrastruktur jaringan dan penyediaan
pembangkit lsitrik alternatif. c.
Penguatan pengawasan
migas, pengelolaan
migas serta
penguasaan terhadap aktifitas migas, batubara serta aplikasi energi baru terbarukan
d. Pengembangan
energi alternatif
komunal dalam
rangka meningkatkan penanganan kemiskinan di Jawa Timur.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009
BAB IV - 15
Perumahan dan Permukiman
a. Mendukung Gerakan Nasional Pembangunan Sejuta Rumah
GNPSR melalui penyediaan hunian rumah sederhana sehat, rumah susun sewa dengan melibatkan semua stakeholders;
b. Pembangunan perumahan yang bertumpu pada kemandirian
swadaya kelompok masyarakat dan penciptaan pola subsidi baru pembangunan perumahan yang tepat sasaran;
c. Peningkatan pemahaman peraturan jasa konstruksi dan pembinaan
teknis pengelolaanpembangunan gedung negara; d.
Pengembangan teknologi pembangunan bidang perumahan permukiman;
e. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman;
f. Regionalisasi pengelolaan air minum dan Fasilitasi pembangunan
dan pengelolaan sarana air minum dan air limbah dengan mitra usaha swasta;
g. Peningkatan cakupan pelayanan prasarana sanitasi, persampahan,
air bersih dan air limbah baik di perkotaan maupun pedesaan. h.
Pengembangan sarana dan prasarana sanitasi dan air minum berbasis masyarakat;
i. Peningkatan kinerja pengelolaan persampahan dan drainase serta
regionalisasi pengelolaan persampahan; j.
Peningkatan percepatan pembangunan kota-kota kecil sebagai motor penggerak pembangunan wilayah-wilayah di sekitarnya.
5. Optimalisasi Pengendalia