Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009 BAB IV - 18

7. Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui

reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik. a. Penegasan pembagian kewenangan antar tingkat pemerintahan baik kewenangan mengenai tugas dan tanggung jawab maupun mengenai penggalian sumber dana dan bagian bagi hasil pajak pusat PPh badan dan cukai pembiayaan pembangunan. b. Meningkatkan kerjasama antar pemerintah daerah termasuk peran pemerintah provinsi dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat; c. Penataan kelembagaan pemerintah daerah agar lebih proporsional berdasarkan kebutuhan nyata daerah, ramping, hierarki yang pendek, bersifat jejaring, bersifat fleksibel dan adaptif, diisi banyak jabatan fungsional, dan terdesentralisasi kewenangannya. d. Penyiapan ketersediaan aparatur pemerintah daerah yang berkualitas secara proporsional di seluruh daerah dan wilayah, menata keseimbangan antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap lembagasatuan kerja perangkat daerah, serta meningkatkan kualitas aparatur pemerintah daerah yang kompetitif. e. Peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerah, termasuk pengelolaan keuangan dan asset-asset daerah yang didasarkan pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. f. Penataan daerah otonom baru, termasuk mengkaji pelaksanaan kebijakan pembentukan daerah otonom baru di waktu mendatang, sehingga tercapai upaya peningkatan pelayanan publik dan percepatan pembangunan daerah. g. Penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik good governance pada semua tingkat dan lini pemerintahan pada semua kegiatan; h. Penyusun rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan secara partisipatif; Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2009 BAB IV - 19 i. Penataan kembali fungsi-fungsi kelembagaan pemerintahan agar dapat berfungsi secara lebih memadai, efektif, dengan struktur lebih proporsional, ramping, luwes dan responsif; j. Peningkatan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan prosedur pada semua tingkat dan lini pemeritahan; k. Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan e-Government dalam penyelenggaraan pemerintahan. l. Peningkatan kualitas pelayanan publik terutama pelayanan dasar, pelayanan umum dan pelayanan unggulan. m. Mewujudkan pelembagaan demokrasi yang lebih kokoh dengan mempertegas tugas, wewenang dan tanggungjawab dari seluruh kelembagaan pemerintahan yang berdasarkan mekanisme checks and balances; n. Memperkuat peran masyarakat sipil civil society; o. Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah.

4.1.3. Arah Kebijakan Spasial