Memberi informasi dan bila diperlukan mendidik pelanggan, distributor, dan Publik tentang penggunaan yang aman, transportasi, penyimpana dan
pembuangan produk, dan begitu pula dengan jasa.
8. Fasilitas dan operasi
Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta menjalankan kegiatan yang mempertimbangkan temuan kajian dampak
sosial.
9. Penelitian
Melakukan atau mendukung penelitian dampak sosial bahan baku. Produk, proses, emisi, dan limbah, yang terkait dengan kegiatan usaha dan
penelitian yang jadi sarana untuk mengurangi dampak negatif.
10. Prinsip Pencegahan
Memodifikasi manufaktur, pemasaran atau pengunaan barang atau jasa, sejalan dengan penelitian mutakhir untuk mencegah dampak sosial yang
bersifat negatif.
11. Kontraktor dan Pemasok
Mendorong penggunaan prinsip-prinsip tanggungjawab sosial perusahaan yang dijalankan kalangan kontraktor dan pemasok, disamping itu juga
mensyaratkan perbaikan dalam praktik bisnis yang dilakukan kontraktor dan pemasok.
12. Siaga Meghadapi Darurat
menyusun dan merumuskan rencana darurat, dan bila terjadi keadaan bahaya bekerja sama dengan layanan gawat darura, instansi berwenang
dan komunikasi lokal sekaligus mengenali potensi bahaya yang muncul.
13. Transfer Best Practice
Berkontribusi pada pengembangan dan transfer praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial pada semua industri dan sektor publik.
14. Memberi Sumbangan
Memberi sumbangan untuk usaha bersama pengembangan kebijakan publik dan bisnis, lembaga pemerintah dan linta departemen pemerintah
serta lembaga pendidikan yang akan meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial.
15. Keterbukaan
Menumbuh kembangkan keterbukaan dan dialog dengan pekerja dan publik, mengantisipasi dan memberi respon terhadap potencial hazard,
dan dampak operasi, barang, limbah, atau jasa.
16. Pencapaian dan Pelaporan
mengevaluasi kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria dan peraturan perundang-
undangan dan menyampaikan informasi terseebut pada dewan direksi, pemegang saham, pekerja, dan publik.
2.2 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian pengungkapan CSR antara lain:
1. Guthrie dan Parker 1989, Tujuan menjelaskan apakah legitimasi
perusahaan sebagai alasan untuk mengungkapkan CSR, hasilnya Teori legitimasi gagal sebagai penjelas utama terhadap pelaporan sosial di
Australia. 2.
Tilt 1994, Tujuan untuk meneliti apakah tekanan stakeholder mempengaruhi pengungkapan CSR, hasilnya tekanan stakeholder adalah
salah satu pendorong pengungkapan CSR. 3.
Wilmshust dan Frost 2000, Tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mengungkap informasi lingkungan,
hasilnya mengindikasikan korelasi yang signifikan antara faktor tersebut dengan praktik pelaporan sosial lingkungan, dan secara terbatas
mendukung teori legitimasi sebagai penjelasnya. 4.
Boesso dan Kumar 2007, Tujuan untuk meneliti faktor apa yang dibutuhkan pasar yang mendorong praktik pengungkapan sukarela di Itali,
Inggris. Hasilnya faktor manajemen, stakeholder, kompleksitas pasar mempengaruhi jumlah dan kualitas pengungkapan sukarela.
Terdapat juga Penelitian terdahulu mengenai motivasi pelaksanaan praktik CSR antara lain:
1. Belkoui dan Kapik 1989, Tujuan meneliti perusahaan Amerika tentang
pengaruh kinerja sosial social performance terhadap pengungkapan