mendapatkan Feed back. Feed Back tersebut adalah di samping praktik tanggungjawab sosial social responsibility yang merupakan bentuk sikap
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, juga diharapkan dapat memberi dan meningkatkan legitimasi dan transaksi bagi perusahaan Milne
dan Patten, 2002. Ulmann 1985 menyatakan bahwa terdapat kandungan motif dalam
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibility baik bersifat sosial social motive maupun ekonomi economic motive. Perusahaan yang
memiliki keberpihakan sosial social responsibility tinggi dapat meningkatkan legitimasi yaitu menurunkan klaim dari stakeholders, sehingga mendukung
terwujudnya atmosfir usaha kondusif dan meningkatkan transaksi economic consequences.
4.5 Prinsip dan Dasar Hukum CSR Bank X
Uraian dibawah ini ingin menjelaskan pertanyaan pada rumusan masalah yang mempertanyakan prinsip dan dasar hukum CSR yang dilaksanankan Bank
X. Bank X merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN, sehingga prinsip- prinsip CSR yang digunakan Bank X tidak dapat terlepas dari peraturan
pemerintah, dimana Pemerintah menganjurkan praktik tanggungjawab sosial social responsibility sebagaimana dimuat Undang-undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas Bab IV pasal 66 ayat 2b dan Bab V pasal 74 dan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. : Per-05MBU2007 Pasal 1
ayat 6 dijelaskan bahwa Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang
selanjutnya disebut Program Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan
dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan pada pasal 1 ayat 7 dijelaskan bahwa Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya disebut Program BL, adalah program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN, selain itu terdapat Surat Edaran Menteri Negara BUMN
dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan. Secara khusus Bank X tidak memiliki prinsip-prinsip CSR yang dibuat
oleh pihak internal perusahaan, Namun pelaksanaan prinsip CSR oleh Bank X telah disesuaikan oleh peraturan pemerintah yang mengatur CSR BUMN,
Anderson 1989 menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat, bentuk kepatuhan
terhadap peraturan proper legal, memegang etika dalam berbisnis moral- ethics, melaksanakan bantuan terhadap masyarakat philanthropic.
Peraturan pemerintah mengatur perusahaan BUMN harus menyisihkan sebagian labanya untuk program CSR dan Bank X juga telah menjalankan
Program Kemitraan serta Bina Lingkungan seperti yang telah diatur pemerintah, dan tidak hanya mematuhi peraturan pemerintah, di dalam internal Bank X juga
memiliki komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan CSR yang dapat dilihat dari program CSR yang semakin terarah dan terstruktruk dari tahun ke tahun dan
mendapatjkan apresiasi yang besar dari pemangku kepentingan dan stakeholder lainnya. Hal ini telah membuktikan bahwa Bank X sebagai BUMN telah
melaksanakan prinsip-prinsip CSR dengan baik sesuai dengan peraturan
pemerintah dan pelaksanaan CSR yang dilandasi kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dari pihak internal perusahaan
Bukti yang menunjukan Bank X telah menjalankan prinsip CSR sesuai dengan peraturan Pemerintah adalah hasil audit pada tahun 2008, yaitu berupa
audit kinerja yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP perwakilan Provinsi DKI Jakarta II dengan pendapat sesuai dengan
Laporan Hasil Evaluasi Kinerja No: LHE-1452PW3042009 tanggal 06 April 2009, adalah sebagai berikut: Secara umum pengelolaan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan di PT. Bank X Persero Tbk. Telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05MBU2003 tanggal 16 September
2003 tentang petunjuk pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan BL.
4.6 Program CSR PT. Bank X