2.2 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian pengungkapan CSR antara lain:
1. Guthrie dan Parker 1989, Tujuan menjelaskan apakah legitimasi
perusahaan sebagai alasan untuk mengungkapkan CSR, hasilnya Teori legitimasi gagal sebagai penjelas utama terhadap pelaporan sosial di
Australia. 2.
Tilt 1994, Tujuan untuk meneliti apakah tekanan stakeholder mempengaruhi pengungkapan CSR, hasilnya tekanan stakeholder adalah
salah satu pendorong pengungkapan CSR. 3.
Wilmshust dan Frost 2000, Tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mengungkap informasi lingkungan,
hasilnya mengindikasikan korelasi yang signifikan antara faktor tersebut dengan praktik pelaporan sosial lingkungan, dan secara terbatas
mendukung teori legitimasi sebagai penjelasnya. 4.
Boesso dan Kumar 2007, Tujuan untuk meneliti faktor apa yang dibutuhkan pasar yang mendorong praktik pengungkapan sukarela di Itali,
Inggris. Hasilnya faktor manajemen, stakeholder, kompleksitas pasar mempengaruhi jumlah dan kualitas pengungkapan sukarela.
Terdapat juga Penelitian terdahulu mengenai motivasi pelaksanaan praktik CSR antara lain:
1. Belkoui dan Kapik 1989, Tujuan meneliti perusahaan Amerika tentang
pengaruh kinerja sosial social performance terhadap pengungkapan
sosial social performance, hasilnya Menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara kinerja sosial social performance dengan
pengungkapan sosial social disclosure. 2.
Abreu, et al. 2005, tujuannya mengungkapkan pengalaman dan pratik CSR perusahaan di portugis, hasilnya kebutuhan untuk penelitian yang
lebih jauh pada determinan sosial sosial-budaya CSR European Community.
3. Juholin 2005, tujuannya menguraikan latar belakang dan evolusi alasan
dan motif di balik CSR, hasilnya mendukung asumsi bahwa CSR di Finlandia lebih cenderung sebagai orientasi bisnis.
4. Graafland dan Bert van de ven 2006, tujuannya meneliti hubungan antara
pandangan manajemen dan usaha aktual CSR pada praktik CSR di Belanda, hasilnya moral sebagai motif yang lebih kuat kontribusinya
terhadap csr dibandingkan finansial. 5.
Sachs, et al. 2006, tujuannya menunjukan bagaimana CSR diimplementasikan di perusahaan telekomunikasi di Swiss, hasilnya
aplikasi kerangka stakeholder dalam penerapan CSR. 6.
Amaeshi, et al. 2006, tujuannya meneliti praktik dan arti CSR di Nigeria, hasilnya Perusahaan pribumi menganggap dan melakukan CSR sebagai
Corporate Philantropy untuk memenuhi tantangan pembangunan sosial ekonomi.
7. Silberhorn dan Warren 2007, tujuannya Meneliti seberapa jauh
perusahaan di Jerman dan Inggris mendefinisikan CSR, hasilnya CSR saat
ini ditunjukan sebagai strategi bisnis komprehensif.
2.3 Kerangka Teoretis