pelelangan umum dan dalam hal ini diserahkan penyelesaiannya kepada Balai Lelang Swasta sebagai
penyelenggara lelang.
2. Pelaksanaan Lelang Objek Hak Tanggungan melalui Balai Lelang Swasta.
Selanjutnya dalam bahasan ini membahas mengenai pelaksanaan lelang eksekusi dengan jaminan atas tanah milik debitor
yang dilakukan oleh bank. Di dalam pelaksanaan lelang eksekusi sekarang ini, bank mengajukan lelang eksekusi kepada Pejabat Kantor
Pelayanan Piutang dan Lelang Negara KP2LN atau KPKNL dengan perantaraan Balai Lelang Swasta, di mana balai lelang tersebut
menyediakan jasa pra lelang dan pasca lelang agar Balai Lelang Swasta lebih berperan dan untuk lebih cepat dalam pelaksanaan
Lelang Hak Tanggungan dalam rangka membantu kreditur menangani kredit macet harusnya Balai Lelang Swasta dapat melakukan Lelang
Hak Tanggungan tanpa melalui KPKNL. Peranan Balai Lelang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40PMK.072006 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang, Balai Lelang Swasta hanya berperan dalam pra dan pasca lelang sedangkan pelaksanaan lelangnya tetap
melauli KPKNL sehingga peran Balai Lelang disini hanya sebagai
perantara antara KPKNL dengan kreditur atau pemohon Lelang Hak Tanggungan terhadap obyek barang yang akan dilelang oleh bank.
61
Dasar hukum pendirian Balai Lelang Swasta ini adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118PMK.072005 tentang Balai
Lelang.
62
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis kelebihan dan kemudahan bagi kreditur apabila lelang dilakukan melalui Balai Lelang
Swasta dibandingkan langsung melalui KPKLN dan melalui PN adalah:
63
a. Aspek hukum terjamin; b. Cepat dan ekonomis;
c. Karena waktu yang diperlukan adalah 45 hari kerja sejak Balai Lelang Swasta menerima SPK;
d. Terbuka dan objektif; e. Biaya yang Minimal;
Ada 3 jenis biaya dalam pelaksanaan Lelang a. Biaya fee lelang atau jasa balai lelang swasta, sebesar 2,5 dua
koma lima perser sampai maksimal 5 lima persen dari harga terbentuk;
b. Biaya BPHTB sebesar 5 lima persen dari harga yang terbentuk
61
Yulia, Wawancara, Balai Lelang Swasta Harmoni, Jakarta, tanggal 28 April 2010
62
Putra Naibaho, Wawancara, Balai Lelang Swasta Mandiri, Jakarta, tanggal 23 Januari 2010.
63
Cari Azhari, Wawancara, Balai Lelang Swasta Mandiri, Jakarta, 24 Januari 2010.
c. Biaya lelang yang disetor kepada kas Negara sebesar 1 satu persen dari harga yang terbentuk.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis, tahapan proses lelang hak tanggungan sampai dengan terjualnya objek hak
tanggungan adalah sebagai berikut :
64
a. Kreditur mengajukan surat permohonan lelang hak tanggungan yang dimohonkan oleh kreditur kepada Kantor Pelayanan Piutang
dan Lelang Negara KP2LN atau KPKNL melalui balai lelang swasta;
b. Dalam mengajukan permohonan lelang, kreditur melampirkan copy dokumen-dokumen:
1 Surat bukti kepemilikan SHMSHGB; 2 Surat PK;
3 Sertifikat HT dan APHT; 4 SP 1,2,3;
5 Surat tentang harga limit; 6 Rincian hutang debitur;
7 Surat pernyataan. c. Mengajukan surat keterangan pendaftaran tanah SKPT ke BPN;
d. Setelah tanggal penetapan lelang ditetapkan maka dilakukan pengumuman lelang di 2 dua media massa dan telah diumumkan
64
Fajar Sitorus, Wawancara, Balai Lelang Trimitra,Jakarta, tanggal 26 Januari 2010.
di Koran paling lambat 14 empat belas hari sebelum tanggal pelaksanaan lelang;
e. Pada pengumuman lelang disebutkan, yaitu objek lelang, tanggal lelang, limit lelang dan uang jaminan lelang;
f. Pelaksanaan lelang pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Secara lebih rinci untuk melaksanakan lelang eksekusi itu,
terdapat 3 tiga tahapan, yaitu mulai dari tahap Pra Lelang, tahap Pelaksanaan Lelang, hingga tahap Purna Lelang. Ketiga tahapan