Hubungan Kerja dan Kepemimpinan

6.5 Hubungan Kerja dan Kepemimpinan

Manajemen perkantoran adalah usaha memanfaatkan manusia yang bekerja di dalam kantor sebaik-baiknya termasuk pembinaan. Yang memanfaatkan dan melakukan pembinaan adalah pemimpin kantor. Berarti kepemimpinan ikut menentukan keberhasilan satu kantor.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan orang lain sampai orang itu bersedia mengikuti apa yang diarahkan dengan kesadaran penuh. Pimpinan yang efektif adalah seorang yang memiliki kemampuan tersebut.

Seseorang yang memiliki bakat kepemimpinan akan dengan mudah melakukan tindakan-tindakan kepemimpinan seperti memberikan perintah, memberikan teguran, memberikan anjuran, memberikan pengertian, menanamkan rasa disiplin di kalangan bawahan, memperkuat identitas kelompok yang dipimpin, membasmi berita yang tidak benar dan sebagainya.

Seseorang yang menjalankan fungsi manajemen berkewajiban mengarahkan orang-orang yang di bawahnya agar mereka tetap melaksanakan tugas dengan baik, untuk mencapai tujuan organisasi secara sadar. Berarti keberhasilan manajemen akan ditentukan oleh efektifitas kepemimpinan dari pimpinan kantor.

Maka dari itu, kepemimpinan dapat dikatakan menjadi inti dari manajemen perkantoran.

Ada 8 ciri kepemimpinan menurut seorang ahli, yaitu:

1. Kesehatan yang baik dan ketahanan fisik.

2. Memahami tugas pokok dan tujuan bersama serta percaya diri.

3. Memiliki perhatian kepada orang lain terutama bawahan dan ramah tamah.

4. Memiliki inteligansi yang baik, yaitu pengetahuan umum yang baik dan kemampuan yang siap dan cepat untuk memahami informasi yang masuk.

5. Memahami kewajiban moral dan jujur, punya kemauan untuk menjadikan pencapaian sesuatu sebagai hasil bersama dan punya kharisma sampai bisa menimbulkan rasa hormat dari orang lain.

6. Punya kemampuan mempengaruhi orang lain untuk menerima keputusannya.

7. Bersikap kritis, dan punya kemampuan untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari bawahannya sehingga dia bisa memanfaatkan bawahannya itu secara maksimal.

8. Punya perhatian penuh kepada kegiatan bersama dan mampu mempertahankan kelompoknya terhadap serangan dari luar.

Setiap pemimpin dituntut memiliki dua macam keterampilan sebagai berikut:

1. Keterampilan teknik.

2. Keterampilan manajemen.

3. Yang dimaksud dengan keterampilan teknik adalah pengetahuan dan keterampilan di bidang teknik tertentu misalnya bidang elektro arus lemah.

4. Ya n g d i m a k s u d d e n g a n k e t e r a m p i l a n m a n a j e m e n a d a l a h pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan organisasi atau k a n t o r. B e r a r t i i n t i n y a a d a l a h m a s a l a h p e n g e n d a l i a n d a n pemanfaatan orang yang ada di dalam organisasi atau kantor.

Pada umumnya, semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi atau kantor, semakin kurang keterampilan teknik yang diperlukan. Berarti semakin banyak keterampilan manajemen yang dituntut kepadanya, yang juga berarti dia harus semakin pintar dan tangkas dalam mengendalikan bawahannya.

Selain itu, seorang pemimpin organisasi atau kantor termasuk manajer kantor masih dituntut memiliki pengetahuan tentang organisasi atau kantor yang dipimpinnya.

Pengetahuan tentang kantor itu meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Sejarah kantor beserta pimpinannya.

2. Masalah-masalah yang dihadapi kantor.

3. Tujuan kantor.

4. Kebijaksanaan kantor.

5. Susunan organisasi kantor.

6. Kekuatan dan kelemahan kantor.

7. Posisinya di dalam kantor. Dengan demikian, setiap manajer kantor atau pimpinan kantor yang

lain misalnya sekretaris yang diserahi tanggung jawab sebagai pimpinan kantor, secara keseluruhan dituntut memiliki empat macam pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.

1. Memahami dan mampu melakukan fungsi-fungsi manajemen.

2. Memahami dan mampu memanfaatkan perilaku dan watak orang- orang bawahannya untuk mencapai tujuan dan target kantor.

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan bidang teknik tertentu.

4. Memiliki pengetahuan tentang kantornya.

5. Berarti dia harus bisa mengendalikan dan memakai orang-orang bawahannya untuk bekerja secara tepat demi pencapaian tujuan kantor.

6. Sejalan dengan butir satu, dia harus bisa memahami dan memanfaatkan bawahannya dengan berbagai watak dan perilaku yang berbeda.

7. Dia juga dituntut paling sedikit memiliki pengetahuan tertentu di bidang teknik yang ada kaitan dengan pekerjaan kantornya. Jikalau bisa, dia termasuk harus terampil.

8. Dia juga dituntut tahu tentang hal-hal kantornya sebanyak tujuh

kantor:

➩ Mampu menjalankan manajemen

Bisa memanfaatkan bawahan Manajer/pemimpin

kantor Punya pengetahuan teknik tertentu

Tahu hal-hal tentang kantornya

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Antiremed Kelas 12 Matematika (4)

4 115 8

Mari Belajar Seni Rupa Kelas 7 Tri Edy Margono dan Abdul Aziz 2010

17 329 204

LKS Matematika Kelas XI

76 461 72

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60