Dampak terhadap Sosial, Ekonomi, Kesehatan Masyarakat
4.2.3. Dampak terhadap Sosial, Ekonomi, Kesehatan Masyarakat
Tabel 4-10
Dampak kegiatan pengerahan dan pengurangan tenaga kerja terhadap Ekonomi
Tahap Konstruksi
Sumber Dampak
Jenis Dampak Besaran Dampak
Keterangan
Pengerahan dan pengurangan tenaga kerja terhadap Ekonomi
Pengerahan tenaga kerja akan menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Peluang kesempatan kerja bagi masyarakat lokal relatif terbatas karena yang dibutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi tertentu. Jumlah tenaga kerja lokal yang dapat untuk kegiatan konstruksi diperkirakan kurang dari 40% dari kebutuhan. Sedangkan pada saat operasi jumlah tenaga yang dapat diserap dari masyarakat lokal semakin terbatas berkenaan dengan kualifikasi yang lebih tinggi. Padahal kualifikasi ini tidak banyak tersedia di sekitar proyek.
Dampak dikategorikan positif, besar, dan penting. Penilaian ini didasarkan kepada intensitas dampak yang ditimbulkan berlang- sung dalam jangka waktu yang lama, berlanjut dalam Tahap Operasi, banyaknya masyarakat yang terkena dampak langung positif (sekitar PLTU dan dalam Kecamatan terdekat), ada- nya dampak lanjutan berupa peningkatan kese- jahteraan, akumulatif dan sinergitik, memiliki dampak balik terhadap dampak positif PLTU.
Dalam Tahap Konstruksi, tenaga kerja yang diperlukan terdiri atas tenaga manajerial, tenaga administrasi proyek, operator kendaraan beban dan kendaraan operasional lapangan, operator alat berat, tenaga kerja konstruksi bangunan, dan tenaga kerja spesifik lainnya. Untuk kegiatan puncak tahap konstruksi akan dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 400 orang dan 10 orang diantaranya adalah tenaga kerja asing. Jika dilihat dari asal daerah pekerja, diperkirakan sebanyak 200 orang berasal dari daerah sekitar proyek dan 200 orang lainnya berasal dari luar daerah dan akan menetap sementara di dalam lokasi proyek.
(dilanjutkan)
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
[ Pengerahan dan Adanya kesempatan berusaha, Dampak positif dapat Pada akhir tahap Konstruksi, sebagian tenaga kerja akan dikurangi terutama dari jenis pengurangan tenaga
keberadaan PLTU diprakirakan ditingkatkan dengan penge- pekerjaan konstruksi (operator dan konstruksi), kerja
berdampak cukup besar dalam lolaan menggunakan pen- sedangkan sebagian lainnya akan dipekerjakan dalam Tahap Operasi, sekaligus
terhadap Ekonomi ] menumbuhkan jenis usaha baru dan dekatan sosial dan pengadaan tenaga kerja baru dengan perputaran/peredaran mata uang ekonomi.
kualifikasi tertentu.
(multiplier effects). Dengan kondisi
Pada tahap operasi hanya dibutuhkan tenaga kerja lokal sebanyak 144 orang staf O & M,
dan perkembangan wilayah Tanjung
yang terdiri dari 52 orang tenaga operasi
saat ini, maka dengan terbukanya
(operation engineers dan controllers), 8 orang
kesempatan berusaha dapat terjadi
chemist dan analysts termasuk tenaga lingkungan, 80 orang tenaga pemeliharaan
kenaikan pendapatan sehingga
(mechanical, electrical, control dan
berdampak terhadap terjadi efek
instrumentation , civil), dan 4 orang tenaga keamanan. Dengan demikian di akhir tahap
multiplier pada konsumsi dan
konstruksi akan terjadi pengurangan tenaga
tabungan sesuai fungsi yang
kerja sekitar 254 orang dari yang semula
diperoleh. Berarti bukan hanya terjadi
berjumlah 400 orang. Dalam tahap Konstruksi yang berlangsung
kenaikan pendapatan saja, tetapi
selama 22 bulan dengan total pendapatan
terjadi efek pelipat yang lebih besar.
karyawan dan tenaga kerja lainnya sebanyak
12 x 400 x Rp. 2.500.000 (rata-rata) = Rp. 12
Analogi secara visual dapat dilihat dari
M, dengan pengeluaran sebanyak 50%,
pertumbuhan peluang berusaha yang
berarti uang yang beredar dalam Kecamatan
signifikan di wilayah Desa Asam-
Murung Pudak adalah Rp. 6 M
Asam dengan beroperasinya PLTU Asam-Asam.
Tabel 4-11
Dampak kegiatan pengerahan dan pengurangan tenaga kerja terhadap Sosial Budaya
Tahap Konstruksi
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
Pengerahan dan Tenaga yang berasal dari luar daerah Dampak dikategorikan Hasil wawancara responden dari Mabuun, pengurangan tenaga diprakirakan akan berdampak negatif, kecil tetapi Maburai, dan Desa Warukin, diperoleh data: kerja
terhadap kondisi sosial budaya penting. Penilaian ini mayoritas penduduk merupakan penduduk asli terhadap Budaya masyarakat setempat. Dampak yang didasarkan kepada dari Suku Banjar, yang menganut agama Islam, mungkin timbul berupa berubah atau intensitas dampak yang sehingga kegiatan masyarakat tidak terlepas bergesernya nilai dan norma budaya ditimbulkan berlangsung dengan agama Islam (seperti kegiatan yasinan, akibat terpengaruh oleh adat dan dalam jangka waktu yang selamatan, tasmiah dan arisan). Dalam satu norma yang bersumber dari tenaga lama karena berlanjut tahun terakhir tidak pernah terjadi konflik dalam
kerja luar daerah. Tenaga kerja dalam Tahap Operasi, masyarakat.
kelompok
skill dan engineering banyaknya masyarakat Mayoritas masyarakat (78%) Desa Warukin umumnya adalah orang-orang yang yang terkena dampak dihuni oleh Dayak Warukin yang termasuk terbiasa hidup di kota dengan nilai dan langung (sekitar PLTU dalam Suku Dayak Maanyan. Untuk komunikasi norma budaya yang berbeda dengan dan dalam Kecamatan dengan warga lainnya digunakan Bahasa masyarakat pedesaan.
terdekat), adanya dam- Banjar, dan untuk sesamanya digunakan Meningkatnya interaksi sosial sehu- pak lanjutan terhadap Bahasa Maanyan. Sebagian besar penduduk bungan dengan adanya pendatang sikap dan persepsi desa beragama Kristen (Pantekosta, Katolik, yang bekerja sebagai buruh maupun masyarakat, akumulatif Protestan, Bethel). Sedangkan yang masih tenaga ahli juga dapat merubah pola dan sinergitik, memiliki menganut agama Hindu Kaharingan hanya dan struktur pranata sosial yang telah dampak balik terhadap tertinggal 4 orang saja (Sumber Penghulu Adat ada.
dampak positif PLTU.
Desa Warukin).
Tabel 3.11 (lanjutan) Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Keterangan
[ Pengerahan dan
Berdasarkan rona awal, kondisi sosial Dampak negatif dapat
pengurangan tenaga
budaya masyarakatnya di sekitar diminimasi dengan penge-
kerja
lokasi proyek di dominasi oleh adat lolaan menggunakan pen- terhadap Budaya ] Banjar dan Jawa dengan pemeluk dekatan sosial-budaya, dan agama yang relatif homogen ekonomi. beragama Islam. Dengan kondisi demikian maka masuknya pendatang sebagai tenaga kerja pada proyek tidak banyak berpengaruh terhadap variabel sosial budaya lainnya seperti pelapisan sosial, perubahan sosial, kepemimpinan, dan lain-lainnya.
Tabel 4-12
Dampak kegiatan mobilisasi peralatan terhadap Sikap dan Persepsi Masyarakat
Tahap Konstruksi
Sumber Dampak