Guru Dalam Manajemen Pengelolaan Kelas

C. Guru Dalam Manajemen Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Guru

Guru atau pendidik dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalahtenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan prosespembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan serta

Asril Saad, Fachruddin

melakukanpenelitian dan pengabdian masyarakat terutama bagi pendidik padaperguruan tinggi.

Guru memiliki banyak peranan. Salah satu dari sekian banyak peran yang dimiliki guru adalah guru sebagai pengelola atau manager atau organisator dalam pembelajaran. Dalam peranannya ini guru memiliki tugas dan kewajiban untuk mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan termasuk juga melakukan evaluasi agar terorganisir dengan baik. Pengelolaan pembelajaran ini akan membawa proses pembelajaran terlaksana dengan lancar yang dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Sebagai manager guru mempunyai beberapa fungsi umum yang harus dilakukan guru agar mampu melaksanakan peran sebagai pengelola pembelajaran dengan baik. menyebutkan fungsi-fungsi guru secara umum, antara lain yaitu: 1) Merencanakan tujuan belajar, 2) Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar, 3) Memimpin, yang meliputi memberikan motivasi, mendorong, dan memberikan stimulus pada siswa, 4) Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan (Wina. 2008: 24) Terlihat dari fungsi-fungsi yang dimiliki dan harus dilakukan guru sebagai manager atau pengelola pembelajaran sudah cukup komplek.

2. Pengertian Pengelolaan Kelas

Bila di pilih kata perkata, pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan kelas berasal dari kata “kelola” yang berarti mengelola, mengurus (perusahaan, pemerintah dan sebagainya), melakukan (pekerjaan), menyelanggarakan (evaluasi). Jadi yang dimaksud pengelolaan kelas berarti penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. ( Arikunto, 1986:8) Sementara itu yang dimaksud dengan kelas adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. ( Nawawi, 1981: 116)

Secara defenisi pengelolaan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut: merupakan serangkaian aktivitas yang dikerjakan guru dalam rangka memelihara tata tertib kelas (Efendy dan Sahlan, 1987:76). Sedangkan menurut Wragg (1996:8) dalam bukunya mengatakan pengelolaan kelas

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

adalah segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak-anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar, bagaimanapun cara dan bentuknya Sementara itu pengertian pengelolaan kelas menurut pendapat Pidarta dalam

yaitu: suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

karangan

Djamarah (1997:173),

penekanan bahwa pengelolaan kelas,merupakan usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab pengajaran, yakni guru untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam kelas, yaitu siswa dengan memberikan kesempatan untuk beraktivitas dan berkreativitas seluas-luasnya dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat memahami keterampilan guru melakukan kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Guru diharuskan mampu mengelola kelas secara baik, karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan saran dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.

Oleh karena itu, setiap guru kelas/wali kelas sebagai pemimpin menengah (middle manager) administrator kelas menempati posisi dan peranan yang penting karena memikul tanggung jawab mengembangkan dan memajukan sekolah secara keseluruhan. Setiap murid dan guru yang menjadi komponen penggerak aktivitas kelas harus didayagunakan secara maksimal agar menjadi bagian yang dinamis di dalam organisasi sekolah. Beban kerja kelas perlu dibagi dan diaktivitas menunjukkan beban kerja itu perlu diorganisir dan dikordinasikan agar tercipta kerja sama antara murid dengan murid, guru dengan murid, guru dengan guru, murid

Asril Saad, Fachruddin

dengan guru, guru dengan orang tua, kelas dengan kelas, dan kelas dengan lembaga sosial lainnya. Setiap personal kelas harus di buat berfungsi, baik untuk kepentingan dirinya sendiri, kepentingan kelas, kepentingan sekolah, maupun kepentingan masyarakat sekitarnya.

3. Tujuan Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dimaksud untuk menciptakan kondisi dalam kelompok kelas berupa lingkungan kelas yang baik yang memungkinkan siswa pelajari sesuai dengan tujuan pendidikan. Kemudian dengan pengelolaan kelas, produknya harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. “Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas”. ( Rusyan, 1992:95-96)

Dokumen yang terkait

Hubungan pengetahuan guru tentang manajemen pembelajaran kinerja guru di Mts Negeri 2 Medan - Repository UIN Sumatera Utara

1 3 203

Kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN 3 Medan - Repository UIN Sumatera Utara

1 6 197

Kata Kunci: Komunikasi antar pribadi, iklim kerjasama dan motivasi kerja. PENDAHULUAN - Pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 311

Pelaksanaan Sistem Pembiayaan Murabahah Menurut Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor.04/Dsn-Mui/Iv/2000 Tentang Murabahah (Studi Kasus Di BMT AL-HUDA Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang) - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 110

Penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan (psak) no. 27 tentang akuntansi perkoperasian pada koperasi karyawan nusa tiga unit kantor direksi PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 80

Gerakan ekonomi islam di indonesia pada era pra kemerdekaan - Repository UIN Sumatera Utara

1 1 127

Analisis penerapan prinsip akuntansi terhadap akuntabilitas laporan keuangan masjid (studi kasus 5 masjid di Medan) - Repository UIN Sumatera Utara

0 4 96

Kinerja guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi prilaku agresif siswa Madrasah Tsanawiyah negeri Damuli Pekan - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 125

Upaya meningkatkan penguasaan konsep bentuk geometri dengan metode pembelajaran demonstrasi di Ra Al-Kamal kec. Percut Sei Tuan Lau Dendang tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 113

Jurnal Tadbir Vol. 5 No. 1 - Repository UIN Sumatera Utara

0 3 264