Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
D. Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM dapat disoroti dari berbagai pendekatan, pendekatan tersebut adalah politik, ekonomi, hukum, sosio-kultural, administrative, dan tekhnologi (Siagian, 2010:2-15).
1. Pendekatan Politik
Pendekatan politik melihat MSDM secara makro yang dapat dipastikan mempunyai dampak terhadap MSDM secara mikro. Sistem politik yang dianut oleh sutau bangsa tertentu, salah satu tujuan Negara yang bersangkutan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya. Negara-negara yang sekaligus memiliki sumber daya, kekayaan alam dan sumber daya manusia lebih mudah lagi mencapai kemajuan yang didambakan oleh masyarakatnya. Akan tetapi sebaliknya, sumber daya non manusia dan kekayaan alam yang melimpah ternyata tidak banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik. Tanpa MSDM yang handal, pengelolaan, penggunaan dan pemanfaatan sumber- sumber lainnya menjadi tidak berdaya guna dan berhasil guna. Dalam situasi demikian tidak mustahil gambaran tentang usaha pencapaian tujuan nasional menjadi kabur yang pada gilirannya berakibat pada kegelisahan atau keresahan dikalangan masyarakat.
2. Pendekatan Ekonomi
SDM sering dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan barang atau jasa oleh satuan-satuan ekonomi. Alasan lain ialah bahwa salah satu kriteria utama yang digunakan mengukur tingkat kesejahteraan ialah takaran ekonomi. Jika ada pemilik modal yang memberikan “status” yang lebih tinggi kepada uang ketimbang kepada manusia, sangat mungkin alasan utamanya ialah karena jauh lebih sulit memperoleh pinjaman dan menjual saham untuk dijadikan modal dari pada pengadaan tenaga kerja. Nilai sesuatu yang langkah jelas lebih tinggi dari suatu yang melimpah. Padahal betapapun besarnya modal yang berhasil dipupuk. ia tetap merupakan “benda mati” dan hanya mempunyai makna apabila digunakan dan dikelola oleh manusia.
Zainuddin, Fachruddin
3. Pendekatan Hukum
Salah satu indikator kehidupan masyarakat modren ialah semakin tingginya kesadaran para warga masyarakat akan pentingnya keseimbangan antara hak dan kewajiban masing-masing. Sebagai makhluk sosial, setiap orang berkewajiban menumbuhkan dan memilihara solidaritas sosial, hal ini berarti antara lain, bahwa orang kaya harus menyadari bahwa kekayaan yang dimilikinya itu mempunyai fungsi sosial. Apabila dikaitkan dengan manajemen sumber daya manusia, pada tingkat mikro, yaitu pada tingkat organisasi pun harus dihindari timbulnya kesenjangan sosial dan ekonomi yang terlalu lebar antara pemilik modal, para manajer, dan tenaga profesional di satu pihak dengan para pekerja dipihak lain. Dalam kehidupan organisasional, keseimbangan antara hak dan kewajiban pun harus diusahakan agar terus menerus terpilihara dengan baik.
4. Pendekatan Sosio-Kultural
Pendekatan ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan harkat martabat manusia. Alasan utama lainnya ialah karena meskipun benar bahwa teori manajemen, termaksud manajemen sumber daya manusia, bersifat universal, penerapannya tidak pernah bebas nilai. Dewasa ini semakin disadari bahwa harkat dan martabat manusia harus diakui, dihormati, dan bahkan dijungjung tinggi, terutama berkaitan dengan kesempatan berkarya. Artinya, kini sudah umum diterima pendapat yang mengatakan bahwa bagi seseorang, mempunyai pekerjaan tetap dengan penghasilan yang wajar tidak lagi dilihat semata-mata sebagai usaha untuk memuaskan berbagai kebutuhan yang bersifat kebendaan, akan tetapi juga kebutuhan-kebutuhan sosio-psikologis. Perumusan kebutuhan yang bersifat sosio-psikologis tidak dapat dipisahkan dari fakor-faktor sosial budaya.
5. Pendekatan Administratif
Manusia modren sering disebut sebagai manusia organisasional. Terdapat hubungan ketergantungan antara manusia dengan organisasi dalam arti bahwa manusia tidak lagi mungkin mencapai berbagai tujuannya tanpa menggunakan jalur organisasional dan sebaliknya setiap organisasi akan mencapai tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatif sekelompok orang di dalamnya. Salah satu implikasi hubungan
Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al- Washliyah Kolam
ketergantungan tersebut ialah bahwa baik untuk masa mendatang maupun di masa depan, apakah umat manusia meraih kemajuan yang lebih besar atau tidak, akan sangat tergantung pada kemampuan manusia untuk menciptakan organisasi dengan lebih baik dan mengelola sumber daya manusia dan sumber daya lainya dengan lebih efisien, efektif dan produktif.
6. Pendekatan Teknologi
Argumentasi yang sering dikemukakan oleh penganut pandangan pemanfaatan teknologi semaksimal mungkin, banyak permasalahan yang tidak akan timbul dengan mengunakan mesin-mesin, tetapi sering timbul dalam mempekerjakan manusia seperti situasi konflik, kemangkiran, sakit, membantah perintah, mengajukan berbagai tuntutan yang ada kalanya dirasakan tidak rasional, mogok, dan lain sebagainya yang tidak akan terjadi dengan kemampuan yang makin besar, semakin murah sedangkan tenaga kerja semakin mahal. Bahwa penentuan pilihan seyogyanya tidak dirasakan pada pendekatan yang dikotomik dan tidak pula didasarkan pada pandangan “hitam atau putih”, artinya pilihan bukan dalam arti pemanfaatan kemajuan teknologi semaksimal mungkin dengan mengorbankan sumber daya manusia, tetapi juga tidak mengabaikan sama sekali perkembangan teknologi.