Konsep Manajemen Kepala Sekolah

A. Konsep Manajemen Kepala Sekolah

1. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur serta memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 2006:2). Menurut Terry dalam Handoko (1997:6), mendefenisikan manajemen sebagai berikut: “Manajemen adalah suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentuan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDA

Al-Washliyah 40 Medan

sumber-sumber yang lainnya. Dari defenisi di atas terkandung beberapa unsur utama antara lain, yaitu: kemampuan untuk mempengaruhi, orang, bawahan, melakukan pekerjaan, tujuan organisasi, kerjasama antara bawahan dengan pimpinan dan terbatasnya sumber daya.

2. Fungsi Manajemen

Dalam proses pelaksanaannya, manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas khusus ini disebut sebagai fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukan para penulis tidak sama, tergantung pada sudut pendekatan dan sudut pandang mereka masing-masing. Siagian dalam Syafaruddin (2005:61) mengemukakan bahwa fungsi manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pemotivasi, pengawasan, dan penilaian. Pada pokoknya

yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Perencanaan adalah proses kegiatan pemikiran dan penentuan prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melakukan tindakan yang sebenar-benarnya dalam rangka mencapai tujuan. Sedangkan perencanaan dalam bidang pendidikan adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Para manajer mungkin membuat rencana untuk stabilitas (plan for stability), rencana untuk mampu beradaptasi (plan for adaptibility), atau para manajer mungkin juga membuat rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency) (Chaniago, 2011:55).

Pengorganisasian merupakan suatu proses merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan pekerjaan diantara para anggota organisasi dapat dicapai dengan efisien. (Syafaruddin, 2005:28).

Pelaksanaan atau actuating menurut Kontz dan O’Donne sebagaimana dikutip oleh Hasibuhan (2003) adalah hubungan erat antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan adanya pengaturan terhadap bawahan untuk dapat dimengerti dan pembagian kerja yang efektif dan efisien untuk tujuan perusahaan yang nyata. Syafaruddin (2005:61)

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

pelaksanaan terdapat 6M + T, yaitu: 1) Man (siapa, berapa jumlahnya, keahliannya apa); 2) Money (modal awal dalam bekerja untuk membeli alat atu bahan); 3) Methode (tata cara bekerja, kiat, prosedur kerja atau kaidah bekerja); 4) Machine (alat yang digunakan dalam bekerja); 5) Material (benda mati atau orang); 6) Market (tempat memasarkan produk);

7) Time (berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan poduk tersebut atau butuh waktu berapa lama dalam memasarkan produk). Pengawasan (controling) merupakan proses pengamatan atau memonitor kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan institusi (Sagala, 2005:25). Pada dasarnya ada tiga langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan pengawasan, yaitu (1) menetapkan alat ukur atau standar, (2) mengadakan penilaian atau evaluasi, dan (3) mengadakan tindakan perbaikan atau koreksi dan tindak lanjut. Pengawasan yang lebih baik adalah pengawasan dalam arti pembinaan dan pemberdayaan, sehingga dengan menjalankan fungsi pengawasan, seluruh personalia organisasi memiliki rasa pengabdian, komitmen, dan loyalitas yang tinggi pada pekerjaan dan organisasi tempatnya bekerja.

3. Manajamen kepala Sekolah

a. Pengertian Kepala Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran (Wahjosumidjo, 1999:83). Mulyasa menuliskan tujuh peran kepala sekolah yang harus diamalkan dalam bentuk tindakan nyata di sekolah yang disingkat dengan EMASLIM, yaitu peran sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator (Mulyasa, 2004:97).

b. Kepemimpinan Kepala Sekolah

usaha dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, serta menggerakkan guru, staf, siswa, dan orang tua siswa, demi tercapainya tujuan sekolah. Segala

Kepemimpinan

kepala

sekolah

meliputi

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDA

Al-Washliyah 40 Medan

cara yang mengharuskan kepala sekolah menguasai: (a) tujuan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, (b) pengetahuan yang cukup mengenal bidang tugasnya dan medan tugas yang berada di bawah kepemimpinanannya, (c) keterampilan professional yang meliputi keterampilan teknis, relassi kemanusiaan, dan keterampilan konseptual. Untuk memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, kepala sekolah bukan hanya melakukan fungsi sebagai leader dan manager saja, tetapi ada peran-peran lainnya yang harus dilakoni dan melekat dengan kepala sekolah dalam tugas operasionalnya sehari-hari.

Dokumen yang terkait

Hubungan pengetahuan guru tentang manajemen pembelajaran kinerja guru di Mts Negeri 2 Medan - Repository UIN Sumatera Utara

1 3 203

Kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN 3 Medan - Repository UIN Sumatera Utara

1 6 197

Kata Kunci: Komunikasi antar pribadi, iklim kerjasama dan motivasi kerja. PENDAHULUAN - Pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 311

Pelaksanaan Sistem Pembiayaan Murabahah Menurut Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor.04/Dsn-Mui/Iv/2000 Tentang Murabahah (Studi Kasus Di BMT AL-HUDA Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang) - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 110

Penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan (psak) no. 27 tentang akuntansi perkoperasian pada koperasi karyawan nusa tiga unit kantor direksi PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 80

Gerakan ekonomi islam di indonesia pada era pra kemerdekaan - Repository UIN Sumatera Utara

1 1 127

Analisis penerapan prinsip akuntansi terhadap akuntabilitas laporan keuangan masjid (studi kasus 5 masjid di Medan) - Repository UIN Sumatera Utara

0 4 96

Kinerja guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi prilaku agresif siswa Madrasah Tsanawiyah negeri Damuli Pekan - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 125

Upaya meningkatkan penguasaan konsep bentuk geometri dengan metode pembelajaran demonstrasi di Ra Al-Kamal kec. Percut Sei Tuan Lau Dendang tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 113

Jurnal Tadbir Vol. 5 No. 1 - Repository UIN Sumatera Utara

0 3 264