Pembahasan Evaluasi Produk Program BOS dalam Pemenuhan SPM di SD Samban 02
1.3.4 Pembahasan Evaluasi Produk Program BOS dalam Pemenuhan SPM di SD Samban 02
Evaluasi produk berisi mengenai hasil yang telah dicapai dari program BOS yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02. Dilihat dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa banyak pencapaian dibidang sarana dan prasarana termasuk program pembangunan fasilitas dan pembangunan sekolah, kegiatan belajar
mengajar termasuk kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan bakat siswa, pencapaian prestasi siswa baik dibidang akademik maupun non akademik. Hal ini juga diperkuat oleh data hasil dokumentasi. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, mengajar termasuk kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan bakat siswa, pencapaian prestasi siswa baik dibidang akademik maupun non akademik. Hal ini juga diperkuat oleh data hasil dokumentasi. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah,
Pada evaluasi produk ini juga mencakup laporan pertanggungjawaban BOS yang dibuat setiap akhir triwulan yang kemudian dievaluasi serta diawasi oleh komite dan pengawas sekolah. Berdasarkan perhitungan dari data observasi, pembiayaan komponen kegiatan yang dibiayai oleh dana BOS di SD Negeri Samban 02 diperoleh rerata skor 3,02 artinya alokasi pembiayaan dari program BOS di SD negeri Samban 02 berada pada kriteria baik.
Untuk mengetahui ketercapaian tujuan program di SD Samban 02 juga dapat dilihat dari komponen yang terdapat dalam program sekolah terkait pengelolaan BOS untuk pemenuhan SPM berdasarkan laporan SPM sekolah tahun 2016, mencakup aspek:
1. Kurikulum Satuan pendidikan sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku, setiap guru 1. Kurikulum Satuan pendidikan sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku, setiap guru
kurikulum dan proses pembelajaran efektif. Hal ini karena ketentuan dari Dinas Pendidikan setempat bahwa Sekolah masih dalam proses sosialisasi dan pelatihan untuk menerapkan kurikulum pembelajaran 2013
melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum 2013.
sehingga
belum
2. Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Semua indikator dalam aspek Pendidikan dan Tenaga Kependidikan sudah memenuhi SPM, dapat dilihat pada laporan SPM (terlampir), yang mencakup kualifikasi dan ketersediaan
guru serta penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Kemudian
staf
dan
juga memuat pendanaan tenaga pendidik yang dibiayai oleh dana BOS adalah Guru Tidak Tetap (GTT)/honorer dan Pegawai Tidak Tetap (PTT).
dalam
RKAS
3. Penilaian Pendidikan/Evaluasi Pembelajaran Semua indikator dalam aspek penilaian pendidikan/evaluasi
pembelajaran sudah pembelajaran sudah
4. Sarana dan Prasarana Semua indikator sarana dan prasarana di SD Negeri Samban 02 sudah memenuhi SPM, hal ini dapat dilihat dalam laporan SPM sekolah (terlampir).
5. Penjaminan Mutu Sekolah Penjaminan mutu sekolah
dilakukan melalui kunjungan pengawas, supervisi dan pembinaan. Supervisi oleh kepala sekolah terhadap guru, dan laporan hasil ujian kepada dinas pendidikan. Semua indikator tersebut juga sudah memenuhi SPM.
6. Manajemen Sekolah Sekolah
menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dapat dilihat juga dalam laporan SPM.
juga
sudah
Pencapaian produk berbasis mutu dengan menggunakan dana BOS masih kurang efektif, karena pengaruh beberapa faktor yaitu:
1) Komunikasi: kurangnya komunikasi terhadap para pelaksana kebijakan sehingga terdapat kendala dalam penyampaian keputusan kebijakan terkait dengan format RKAS yang setiap tahunnya berubah. Hal ini tentu akan mempengaruhi produk program yang akan dicapai oleh sekolah.
2) Sumber daya sudah sesuai dengan kualifikasi namun masih terkendala dalam jumlah dana yang diterima setiap tahun
dihitung berdasarkan jumlah siswa yang diterima.
3) Komitmen pelaksana program sudah baik, karena pihak sekolah juga bertanggungjawab dengan
perencanaan, melaksanakan program dengan baik dan mempertanggungjawabkannya.
membuat
Sehingga harapan kedepan melalui rencana 6 tahunan akan dilaksanakan dengan baik seperti yang sudah diungkapkan oleh komite sekolah pada hasil wawancara.
4) Struktur birokrasi, standar operasional prosedur akan menjadi tolok ukur dalam implementasi program. Produk mutu yang kurang efektif juga dipengaruhi oleh pelaksanaan program yang tidak sesuai 4) Struktur birokrasi, standar operasional prosedur akan menjadi tolok ukur dalam implementasi program. Produk mutu yang kurang efektif juga dipengaruhi oleh pelaksanaan program yang tidak sesuai