2.2.4 Hubungan Kurs dengan GNP per kapita
Kurs atau nilai tukar merupakan salah satu indikator penting dalam sebuah perekonomian. Nilai tukar digunakan untuk mengukur kondisi perekonomian
suatu negara terutama untuk sektor perdagangan antar negara Lubis, 2014. Nilai tukar adalah tingkat harga yang disepakati oleh penduduk kedua negara untuk
saling melakukan perdagangan Mankiw, 2008. Sedangkan menurut Simorangkir dan Suseno dalam Lubis, 2014, nilai tukar adalah harga satu unit mata uang
asing dalam satuan mata uang domestik atau dapat dikatakan bahwa mata uang domestik terhadap mata uang asing.
Hubungan kurs dengan pendapatan per kapita dapat dijelaskan menggunakan konsep teori paritas daya beli Purchasing Power Parity PPP
sebagai determinan kurs. Menurut Mankiw 2007, PPP menggambarkan kurs dengan model kurs riil. Ketika kurs riil suatu negara mengalami depresiasi, maka
akan terjadi penurunan harga barang dan jasa di dalam negeri terhadap harga barang dan jasa yang ada di luar negeri. Hal itu akan mengakibatkan pedagang
arbitrase lebih memilih untuk melakukan ekspor daripada impor. Keynes dalam teorinya menjelaskan bahwa tingkat harga merupakan salah
satu indikator yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan adanya kenaikan harga inflasi maka konsumsi masyarakat dan kegiatan
investasi akan mengalami penurunan. Hal ini tentu akan berdampak pada penurunan PDB suatu negara karena konsumsi dan investasi berkurang, sehingga
hal ini juga akan berdampak pada penurunan pendapatan per kapita Budiono dalam Lubis, 2014. Hasil dari penelitian Lubis 2014 juga mendapatkan hasil
yang demikian, bahwa kurs atau nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan per kapita.
2.2.5 Hubungan Inflasi dengan GNP per kapita
Inflasi merupakan keadaan dimana harga-harga barang dalam sebuah perekonomian mengalami kenaikan secara umum dan terus menerus. Inflasi
terjadi karena jumlah uang beredar di masyarakat berlebih, sehingga menyebabkan nilai mata uang tersebut menjadi turun. Untuk menghitung laju
inflasi dapat diukur menggunakan Indeks Harga Konsumen IHK. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Laju Inflasi tahun n = x 100
Keterangan:
IHKn
: Indeks Harga Konsumen tahun n : Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya
Dengan adanya kenaikan pada inflasi, maka akan menyebabkan turunnya konsumsi serta investasi pada masyarakat. Hal ini terjadi karena meningkatnya
harga menjadi mahal dan hal ini berarti biaya dalam berinvestasi juga meningkat. Kenaikan inflasi akan berdampak pada penurunan GNP suatu negara karena
sektor pengeluaran untuk konsumsi dan investasi akan berkurang. Hal yang serupa juga dikatakan oleh Gylfason dan Herbertsson dalam Malale et al, 2014, bahwa
dengan meningkatnya inflasi, maka defisit anggaran pemerintah secara umum akan menurunkan tingkat tabungan masyarakat dan dengan demikian akan
mengurangi pertumbuhan ekonomi.
2.3 Penelitian Terdahulu