sedangkan nilai R
2
yang besar mendekati satu mengandung arti bahwa variabel- variabel independen mampu menjelaskan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Menurut Ghozali dan Ratmono 2013, koefisien determinasi untuk data
cross section
relatif rendah karena terdapat variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk
data
time series
biasanya memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi.
3.5.4.2 Uji F Uji Signifikansi Simultan
Uji F merupakan uji statistik yang menunjukkan apakah variabel independen yang terdapat di dalam model memiliki pengaruh secara simultan
bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji menggunakan uji F adalah sebagai berikut:
H :
1
=
2
=
3
=
4
=
5
= 0
1
=
2
=
3
=
4
=
5
= 0 Variabel NTP, PMTB, FDI, kurs, dan inflasi secara simultan bersama-sama
tidak mempengaruhi GNP per kapita. H
1
:
1
≠
2
≠
3
≠
4
≠
5
≠ 0
1
≠
2
≠
3
≠
4
≠
5
≠ 0 Variabel NTP, PMTB, FDI, kurs, dan inflasi secara simultan bersama-sama
mempengaruhi GNP per kapita. Uji hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F-statistik hasil
regresi dengan nilai F-tabel, atau dengan membandingkan nilai probabilitas F- statistik dengan nilai
alpha yang digunakan. Penelitian ini menggunakan =
5. Apabila nilai F-statistik nilai F-tabel atau nilai probabilitas F-statistik =
0,05, maka hipotesis nol H ditolak.
3.5.4.3 Uji t Uji Signifikan Parameter Individual
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen mampu menjelaskan perubahan variabel dependen dengan menganggap konstan variabel
independen lainnya. Uji hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t-statistik dengan nilai t-tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas t-
statistik dengan alpha. Apabila nilai t-statistik t-tabel atau nilai probabilitas
t- statistik α = 0,05, maka hipotesis nol H
ditolak. Hipotesis yang akan diuji dengan uji t di dalam penelitian ini yaitu:
1. H
: = 0
Tidak ada pengaruh variabel NTP terhadap GNP per kapita. H
1
: Ada pengaruh positif variabel NTP terhadap GNP per kapita.
2. H
: = 0
Tidak ada pengaruh variabel PMTB terhadap GNP per kapita. H
1
: Ada pengaruh positif variabel PMTB terhadap GNP per kapita.
3. H
: = 0
Tidak ada pengaruh variabel FDI terhadap GNP per kapita. H
1
: Ada pengaruh positif variabel FDI terhadap GNP per kapita.
4. H
: = 0
Tidak ada pengaruh variabel kurs terhadap GNP per kapita. H
1
: Ada pengaruh negatif variabel kurs terhadap GNP per kapita.
5. H
: = 0
Tidak ada pengaruh variabel inflasi terhadap GNP per kapita. H
1
: Ada pengaruh negatif variabel inflasi terhadap GNP per kapita.
63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.1.1
Gross National Product
per Kapita
Gross National Product
GNP per kapita adalah jumlah nilai tambah bruto dalam perekonomian ditambah pajak produk dan dikurangi subsidi yang
tidak termasuk dalam nilai produk, dihitung tanpa membuat potongan untuk penyusutan aset dan degradasi sumber daya alam kemudian dibagi dengan jumlah
penduduk tengah tahun World Bank, 2016. Berikut merupakan perkembangan GNP per kapita Indonesia pada kurun
waktu 1981 hingga tahun 2015.
Grafik 4.1 Perkembangan GNP per Kapita Indonesia Tahun 1981-2015
Sumber: World Bank diolah Berdasarkan Grafik 4.1 diketahui bahwa perkembangan pertumbuhan
GNP per kapita fluktuatif namun menunjukkan tren yang positif. Pada tahun
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
1 9
8 1
1 9
8 3
1 9
8 5
1 9
8 7
1 9
8 9
1 9
9 1
1 9
9 3
1 9
9 5
1 9
9 7
1 9
9 9
2 1
2 3
2 5
2 7
2 9
2 1
1 2
1 3
2 1
5
US
Tahun