Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah

: SDN 02 NGOMBAK

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester

: IV (empat) / II (dua)

Alokasi waktu

: 3 x 35 menit

Siklus/pertemuan : II (dua) / 2 (dua)

I. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

II. Kompetensi Dasar

8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut.

III. Indikator

8.3.1 Membuat karya/model yang menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara.

8.3.2 Menjelaskan cara pembuatan karya/model yang menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui percobaan bersama kelompok, siswa mampu membuat roket dari kertas dengan langkah-langkah yang urut.

2. Melalui percobaan bersama kelompok, siswa dapat membuat parasut dengan langkah-langkah yang urut.

3. Melalui tanya jawab, siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roket dari kertas dengan benar.

4. Melalui tanya jawab, siswa mampu menjelaskan cara pembuatan parasut dengan benar.

5. Disajikan soal pilihan ganda, siswa mampu menjelaskan cara pembuatan karya/model yang menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara dengan benar.

V. Materi Ajar (Terlampir I)

VI. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran

 Discovery

2. Metode Pembelajaran

 Tanya jawab, Eksperimen

VII. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal (50 menit)

a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran.

b) Guru memeriksa kehadiran siswa (presensi).

c) Apersepsi:

b. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya tentang energi alternatif untuk mengingatkan kembali kepada siswa.

a) Motivasi:

1. Siswa mengamati gambar roket dan penerjun payung yang ditunjukkan oleh guru.

2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi gambar.

c. Siswa mengamati roket kertas dan parasut yang dibawa dan dimainkan oleh guru.

d. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa: ―Mengapa roket kertas yang ditiup guru dapat meluncur?‖ ―Mengapa parasut yang dimainkan guru dapat jatuh ke

bawah?‖ ―Bagaimana caranya roket dapat meluncur saat ditiup?‖ ―Bagaimana proses parasut dapat turun ke bawah tanpa terbang terbawa angin?‖ bawah?‖ ―Bagaimana caranya roket dapat meluncur saat ditiup?‖ ―Bagaimana proses parasut dapat turun ke bawah tanpa terbang terbawa angin?‖

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (80 menit)

 Eksplorasi (20 menit)

Stimulation

a) Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok kecil (4-5 orang).

b) 6 kelompok tersebut dibagi lagi menjadi dua kelompok khusus. Kelompok ganjil (1,3,5) membuat roket, kelompok genap (2,4,6) membuat parasut.

c) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara pembuatan roket kertas dan parasut serta alat-alat yang dibutuhkan.

Problem statement Roket kertas:

a) Siswa mencermati pertanyaan guru:  ―Jika moncong roket diganti dengan bentu tabung, apa yang akan terjadi pada roket kertas saat ditiup?‖  ―Jika moncong roket yang berbentuk kerucut memiliki lubang pada ujungnya, apa yang akan terjadi pada roket saat ditiup ?‖

b) Siswa diminta untuk mengemukakan pendapat sebagai hipotesis.

c) Guru menuliskan hipotesis siswa di papan tulis.

Parasut:

d) Siswa mencermati pertanyaan guru:  ‖Jika beban pada parasut diganti dengan batu yang lebih berat, apa yang akan terjadi pada parasut?‖  ‖Jika beban pada parasut diganti dengan batu yang lebih ringan, apa yang akan terjadi pada parasut?‖

 ―Jika bagian tengah parasut diberi lubang, apa yang akan

terjadi pada parasut?‖

e) Siswa diminta untuk mengemukakan pendapat sebagai hipotesis.

f) Guru menuliskan hipotesis siswa di papan tulis.  Elaborasi (50 menit)

Data collection

a) Siswa mendapatkan lembar kerja kelompok. (Terlampir II)

b) Siswa melakukan eksperimen untuk mengumpulkan data guna pembuktian hipotesis.

c) Kelompok ganjil membuat roket kertas, kelompok genap membuat parasut.

Data processing

a) Siswa dalam kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data hasil eksperimen untuk membentuk konsep.

b) Siswa diminta untuk membandingkan data hasil eksperimen dengan hipotesis awal.

Verification

a) Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi mereka.

b) Kelompok lain bersama guru saling mengoreksi jika masih ada kesalahan dari hasil diskusi.

c) Selama presentasi, kelompok lain memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan.

d) Guru menguatkan jawaban siswa dengan memberikan contoh- contoh kejadian yang dijumpai siswa dalam kehidupan sehari- hari.

e) Guru menunjukkan contoh-contoh benda yang mengalami perubahan gerak akibat pengaruh udara (baling-baling dan pesawat kertas).

Generalization Generalization

 Konfirmasi (10 menit)

a) Siswa bersama guru mengulas kembali apa yang telah dipelajari bersama.

b) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari apa yang dipelajari.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa yang berkaitan dengan materi.

b) Guru memberikan reward kepada siswa yang aktif belajar selama pembelajaran berlangsung.

c) Guru memberikan penguatan dan motivasi kepada siswa yang belum aktif belajar.

d) Guru menyampaikan tindak lanjut kepada siswa.

e) Pembelajaran selesai, guru menutup kegiatan dengan mengucapkan salam.

VIII. Sumber Belajar

a). Sumber belajar

1. ROSITAWATY, S. Senang belajar ilmu pengetahuan alam 4: untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/oleh S. Rositawaty dan Aris Muharam. – Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Hlm 141-145.

b). Media pembelajaran  Gambar roket  Gambar penerjun payung  Roket kertas  Kertas HVS  Kertas lipat

 Gunting  Spidol bekas  Lem kertas

c) Parasut

1. Plastik bekas

IX. Penilaian

a) Teknik penilaian

Penilaian Proses (diskusi kelompok), Penilaian hasil (tes tertulis pilihan ganda)

b) Bentuk penilaian

Rubrik penilaian diskusi kelompok

Perlu berlatih lagi Kriteria

Baik sekali

Mendengarkan Selalu

Masih perlu mendengarkan

Mendengarkan

diingatkan untuk guru dan teman

guru dan teman

mendengarkan guru yang sedang

yang berbicara

dan teman yang berbicara .

namun sesekali

masih perlu

sedang berbicara.

diingatkan.

Tekun dan teliti Tidak mudah Tidak mudah putus Mudah menyerah putus asa dalam

dengan soal yang mengerjakan soal mengerjakan soal

asa dalam

susah dan terburu- dan berhati-hati

tetapi terburu-buru buru dalam tetapi terburu-buru buru dalam

jawaban dan kurang teliti.

Kerjasama Mampu

Belum mampu bekerjasama

Mampu bekerja

bekerja dengan dengan teman,

dengan teman,

teman dan bersikap mendengarkan

namun terkadang

egois dengan dan menghargai

masih egois.

jawaban sendiri. pendapat orang lain.

Keaktifan Selalu aktif dalam Jarang merespon Selalu diam dan merespon setiap

jarang merespon pertanyaan dari

pertanyaan, hanya

setiap pertanyaan guru ataupun

saat-saat tertentu

yang dilontarkan teman saat

saja.

guru. berdiskusi.

Cinta Memperhatikan

Tidak peduli lingkungan

Memperhatikan

kebersihan tempat kebersihan tetapi dengan kebersihan belajar dan

tempat belajar dan membuang

terkadang masih

membuang sampah sering membuang sampah pada

sampah tempatnya.

sembarangan.

sembarangan.

Lampiran I Materi Ajar Pertemuan 2 Model Perubahan Energi

Penguasaan ilmu pengetahuan akan lebih berguna jika kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang perubahan energi gerak akibat pengaruh udara dapat dimanfaatkan untuk membuat mainan yang menarik. Sedangkan pengetahuan tentang perubahan energi bunyi dapat dimanfaatkan untuk membuat alat musik.

Model Perubahan Gerak Akibat Pengaruh Udara

a. Parasut

Bagaimanakah prinsip kerja dari parasut? Mengapa orang yang terjun dari ketinggian tertentu harus menggunakan parasut? Prinsip kerja parasut adalah memanfaatkan keberadaan udara. Udara yang terkumpul di bawah parasut yang mengembang akan memberikan tekanan ke atas sehingga memperkecil kecepatan orang yang sedang terjun. Dengan menggunakan parasut, kecepatan jatuh orang yang terjun dapat dikurangi sehingga dapat mendarat dengan selamat.

b. Pesawat Terbang

Pernahkah kamu membuat pesawat terbang mainan dari kertas? Mungkin di antara kamu sudah ada yang bisa membuatnya. Sayap pesawat yang lebar menyebabkan hambatan udara menjadi besar. Bagian depan pesawat dibuat runcing untuk menghindari gesekan udara.

Lampiran II Lembar Kerja Kelompok LEMBAR KERJA KELOMPOK

1. Membuat roket dari kertas. Tujuan:

a. Mempraktikkan cara pembuatan roket dari kertas dan menemukan proses meluncurnya roket saat ditiup.

b. Membuktikan adanya perubahan energi gerak yang sebabkan oleh pengaruh udara.

Alat yang dibutuhkan:

1. Lem kertas

2. Kertas HVS dan kertas lipat

3. Spidol bekas

4. Gunting

Langkah-langkah pembuatan:

1. Untuk membuat badan pesawat, siapkan kertas HVS berukuran 20 cm x 8 cm.

2. Dengan bantuan cangkang spidol, gulunglah kertas HVS. Kemudian, rekatkan ujungnya supaya diam. Setelah menempel, lepaskan cangkang spidolnya.

3. Untuk membuat dua buah sayap depan, siapkan segitiga sama kaki yang panjang sisinya 5 cm dari kertas lipat. Lalu, ikuti langkah berikut.

4. Untuk membuat tiga buah sayap belakang, siapkan segitiga sama kaki 3 cm dari karton. Lalu, ikuti langkah seperti langkah tiga.

5. Untuk membuat moncong roket, buatlah kerucut dari kertas HVS dengan tinggi 2 cm. Lingkaran kerucut sama dengan lingkaran badan pesawat.

6. Pasangkan setiap bagian sehingga membentuk roket seperti berikut. Gunakan lem untuk menggabungkannya.

7. Roket telah selesai dibuat dan siap diterbangkan. Luncurkan roket dengan meniup sedotan yang dipasang di belakang.

Hasil percobaan:

a. Mengapa roket dapat meluncur? Jawab:

b. Apa yang terjadi apabila kepala roket tidak berbentuk kerucut? Jawab:

c. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut? Jawab:

2. Membuat parasut. Tujuan:

a. Mempraktikkan cara pembuatan parasut dan menemukan faktor-faktor yang menyebabkan parasut dapat turun ke bawah tanpa terbawa angin.

b. Membuktikan adanya perubahan energi gerak yang sebabkan oleh pengaruh udara.

Alat yang dibutuhkan:

1. Kantong plastik bekas

2. Benang

3. Gunting

4. Batu kerikil

Langkah-langkah pembuatan:

1. Siapkan plastik berukuran 15 cm x 15 cm. Lipatlah plastik tersebut seperti gambar berikut (Catatan: Lipatan plastik dibuat hingga sekecil mungkin agar pola bundar parasut terbentuk).

2. Guntinglah pada bagian garis putus-putus pada gambar di atas. Lalu, buka lagi lipatannya sehingga terlihat seperti gambar di bawah.

3. Ikatkan benang pada setiap ujung lipatan dengan cara melubanginya. Pasang benang sepanjang 20 cm.

4. Satukan setiap ujung benang. Pastikan jumlah benang ada 16 buah. Lalu, pada ujung benang ikatkan batu kerikil yang dibungkus plastik.

5. Buat sebuah lubang kecil tepat di tengah parasutmu. Lubang ini akan memungkinkan udara lolos dari tengah sehingga parasutmu dapat turun lebih seimbang.

6. Parasut sekarang telah siap dimainkan. Coba kamu lemparkan ke atas. Apa yang terjadi?

Hasil percobaan:

a. Apa yang terjadi saat parasut akan turun kembali? Jawab:

b. Mengapa parasut turun secara lamban? Jawab:

c. Apa yang akan terjadi jika kerikil diganti dengan yang lebih kecil? Jawab:

d. Apa yang akan terjadi jika kerikil diganti dengan yang lebih besar? Jawab:

e. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut? Jawab:

LAMPIRAN 5

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD di Ahmad Yani Gugus Ahmad Yani Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD di Ahmad Yani Gugus Ahmad Yani Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 50

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi terhadap Putusan Mahkamah Agung RI No. 2462 K/PDT/2015 Juncto Putusan Peng

0 0 15

BAB II PENGUASAAN ATAS TANAH, HAK ATAS TANAH DAN PERALIHANNYA MENURUT UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA A. Penguasaan Atas Tanah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: S

2 2 24

BAB III PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM KONSTRUKSI HUKUM DI INDONESIA A. Konsep Dan Definisi Perbuatan Melawan Hukum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi ter

0 0 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi terhadap Putusan Mahkamah Agung RI No. 2462 K/PDT/2015 Juncto Putusan Pengadilan

0 0 42

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan S

0 0 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pada Peserta Didik Kelas IV SD

0 0 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pad

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 01 Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun

0 1 16