BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pad

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 01 Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Jumlah peserta didik yang diteliti sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan. Peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak. Peneliti memberikan soal IPA untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum diberikan tindakan dan membagikan angket untuk mengukur seberapa tinggi motivasi belajar IPA peserta didik.

Berdasarkan pelaksanaan pemberian soal Prasiklus, diperoleh hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Semester 2 Tahun 2014/2015

Kategori

Persentase (%) Tuntas

Keterangan

Frekuensi

3 11 Belum tuntas

Nilai Minimal

Nilai Maksimal

Dari tabel 4.1 dapat ditunjukkan bahwa ketuntasan belajar IPA peserta didik kelas IV pada PraSiklus dapat diketahui bahwa peserta didik yang

memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 3 siswa dengan persentase 11%, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 24 siswa dengan persentase 89%. Dengan rata-rata kelas 53,4. Nilai terendah adalah 22 dan nilai tertinngi adalah 84. Berdasarkan hasil memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 3 siswa dengan persentase 11%, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 24 siswa dengan persentase 89%. Dengan rata-rata kelas 53,4. Nilai terendah adalah 22 dan nilai tertinngi adalah 84. Berdasarkan hasil

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar PraSiklus IPA

Tidak Tuntas

Gambar 4.1

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar PraSiklus IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dari dalam diri peserta didik sendiri dan dari guru. Peserta didik belum sepenuhnya memahami materi yang mereka pelajari, mereka tidak dibiasakan untuk berpikir ilmiah dalam pembelajaran IPA. Peserta didik hanya menjadi pendengar saja tanpa ikut secara langsung dalam kegiatan praktik atau pembuktian. Guru terlalu mendominasi pembelajaran dengan ceramah tanpa ada variasi mengajar, sehingga peserta didik menjadi malas untuk belajar dan menganggap bahwa pelajaran IPA sangat membosankan. Guru sangat jarang menggunakan alat bantu mengajar atau alat peraga, sehingga pembelajaran kurang kondusif. Akibatnya hasil belajar peserta didik menjadi rendah dan motivasi belajar mereka pun kurang.

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3. Pada perencanaan ini, sebelum melaksanakan pertemuan 1 peneliti terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru kelas untuk menyamakan persepsi tentang model pembelajaran Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3. Pada perencanaan ini, sebelum melaksanakan pertemuan 1 peneliti terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru kelas untuk menyamakan persepsi tentang model pembelajaran

Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segla sesuatu yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK, KD, Indikator, tujuan pembelajaran sampai mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja kelompok yang dibutuhkan serta semua alat peraga yang akan digunakan, baik untuk mengajar juga untuk keperluan percobaan/eksperimen yang akan dilakukan oleh peserta didik. Peneliti membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada pertemuan terakhir siklus I serta menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran, format ini akan diberikan kepada observer dan diisi berdasarkan langkah-langkah pembelajaran discovery (penemuan).

Pada pertemuan 1, akan disampaikan materi pembelajaran IPA dengan pokok bahasan Energi. Setelah melalui persetujuan dengan guru kelas, maka Peneliti yang akan mengajar dan guru kelas sebagai observer selama pembelajaran berlangsung. Pertemuan 1 akan membahas tentang Energi Panas. Pertemuan 2 akan membahas tentang Energi Bunyi. Pertemuan 3 akan diadakan tes tertulis sebagai evaluasi siswa terhadap materi sekaligus tes untuk siklus I. Selama pembelajaran pertemuan 1 dan 2, peserta didik dalam kelompok akan melakukan percobaan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran discovery .

4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi

a. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilakukan pada hari Selasa tanggal 03 Maret 2015. Pertemuan 1 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB.

Pada awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk berdoa dilanjutkan absensi sekaligus perkenalan. Setelah itu guru menyampaikan motivasi dengan mengajak peserta didik untu menyanyi lagu “Tik Tik Tik Bunyi Hujan”, kemudian guru memberi apersepsi

pertanyaan-pertanyaan stimulus/pancingan berdasarkan lagu yang dinyanyikan untuk mengarahkan peserta didik pada pokok bahasan yang akan dipelajari yaitu Energi panas. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

dengan

mengajukan

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mulai menerapkan langkah-langkah pembelajaran discovery (penemuan). Diawali dengan pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Panas dengan menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman materi peserta didik. Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan sebuah percobaan dengan menggunakan berbagai macam benda untuk mencari tahu cara perpindahan panas. Peserta didik diminta untuk memperhatikan dengan seksama. Guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak) dan guru membagikan alat- alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk

mengumpulkan data. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah generalization (kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat kesimpulan setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar pendapat, apakah hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu tentang Energi Bunyi.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran discovery atau belum. Observer memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran discovery atau belum. Observer memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian

b. Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015. Pertemuan 2 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB. Pada pertemuan 2, peserta didik akan belajar tentang Energi Bunyi.

Ketika awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk berdoa dilanjutkan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gelas kaca dan sendok. Guru memukul gelas menggunakan sendok dan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Kemudian guru membungkus gelas dengan sapu tangan dan mengajukan pertanyaan kembali. “Jika gelas dipukul apakah menghasilkan suara?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pertemuan 2 tidak jauh berbeda dengan pertemuan

1, guru tetap menerapkan langkah-langkah pembelajaran discovery. Diawali dengan pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Bunyi dengan menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman materi peserta didik. Guru melakukan demonstrasi untuk membuktikan bahwa bunyi berasal dari benda yang bergetar. Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan sebuah percobaan dengan menggunakan berbagai macam benda untuk mencari tahu cara perpindahan bunyi. Peserta didik diminta untuk memperhatikan dengan seksama. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat- pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak), kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan 1. Guru membagikan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah generalization (kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat kesimpulan setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar pendapat, apakah hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran discovery atau belum. Observer memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan langkah-langkah pembelajaran discovery. Apakah masuk kategori baik, cukup, atau kurang.

c. Pertemuan 3

Pertemuan 3 siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2015. Pada pertemuan 3, diadakan tes tertulis untuk evaluasi peserta didik. Soal tes berisi 30 soal pilihan ganda dilanjutkan dengan pengisian lembar angket motivasi belajar oleh peserta didik. Pembelajaran dilakukan dalam 3 jam pelajaran, dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB.

Awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru melanjutkan dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tes. Guru menjelaskan tata tertib tes dan menyampaikan alokasi waktu untuk mengerjakan soal.

Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar soal kepada peserta didik dan peserta didik diminta untuk mengerjakan soal dalam alokasi waktu 50 menit. Guru mengingatkan agar tidak terburu-buru dan teliti dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan semua peserta didik telah selesai dan membagikan lembar angket motivasi kepada peserta didik. Guru menjelaskan cara mengisi lembar angket. Peserta didik Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar soal kepada peserta didik dan peserta didik diminta untuk mengerjakan soal dalam alokasi waktu 50 menit. Guru mengingatkan agar tidak terburu-buru dan teliti dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan semua peserta didik telah selesai dan membagikan lembar angket motivasi kepada peserta didik. Guru menjelaskan cara mengisi lembar angket. Peserta didik

Pada kegiatan akhir, peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab atau sulit dipahami. Kemudian guru menyampaikan tindak lanjut kepada peserta didik agar membaca materi yang akan dipelajari selanjutnya, yaitu tentang Energi Alternatif. Pembelajaran selesai dan guru menutup dengan mengucapkan salam.

4.1.2.3 Hasil Penelitian 4.1.2.3.1 Motivasi Belajar IPA Peserta Didik

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran discovery, peneliti membagikan angket motivasi belajar IPA peserta didik pada pertemuan 3 siklus I. Hasil dari angket motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Semester 2 Siklus I

Persentase Kategori

Keterangan Frekuensi

Sangat

8 29% tinggi Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV setelah dilaksanakan siklus I menunjukkan bahwa 67% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang tinggi dengan jumlah peserta didik 18 anak. 29% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi dengan jumlah peserta didik sebanyak 8 anak. Serta 4% peserta didik memiliki Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV setelah dilaksanakan siklus I menunjukkan bahwa 67% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang tinggi dengan jumlah peserta didik 18 anak. 29% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi dengan jumlah peserta didik sebanyak 8 anak. Serta 4% peserta didik memiliki

Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 1 Ngombak Siklus I

SANGAT RENDAH RENDAH

TINGGI SANGAT TINGGI

Gambar 4.2 Grafik Persentase Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Siklus I

Berdasarkan gambar 4.2 setelah dilaksanakan siklus I, motivasi belajar IPA peserta didik dapat terlihat bahwa 67% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang tinggi, 29% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang sangat tinggi, dan terdapat 4% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat rendah. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti, motivasi belajar IPA peserta didik dikatakan tercapai apabila 75% dari keseluruhan peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I, indikator kinerja untuk motivasi belajar telah tercapai.

4.1.2.3.2 Hasil Belajar IPA Peserta Didik

Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery, guru mengadakan evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan soal tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pertemuan 3. Dilihat Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery, guru mengadakan evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan soal tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pertemuan 3. Dilihat

Tabel 4.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pesrta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Siklus I

Persentase Kategori

Keterangan Frekuensi

12 44 Belum tuntas

Nilai Minimal

Nilai Maksimal

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa peserta didik yang tuntas mencapai KKM meningkat menjadi 12 siswa dengan persentase 44%, sedangkan peserta didik yang belum tuntas ada 15 siswa dengan persentase 56% dari sebelumnya ada 24 peserta didik yang belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 53,4 menjadi 61,5. Nilai maksimal yang diraih peserta didik adalah

87 dan nilai minimalnya 23. Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat diubah ke dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 01 NGOMBAK SIKLUS I

TIDAK TUNTAS

Grafik Persentase Hasil Belajar IPA Peserta Didik kelas IV SDN 01 Ngombak Siklus I

4.1.2.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Discovery

a. Siklus I Pertemuan 1

Pada pertemuan 1 siklus I telah dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan model pembelajaran discovery. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh observer. Lembar observasi diisi untuk mengukur tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran discovery , apakah masuk kategori sangat baik, baik, cukup, atau kurang. Lembar observasi implementasi berisi langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menerapkan model pembelajaran discovery , yang mencakup urutan sintak berdasarkan model pembelajaran discovery meliputi stimulation, problem statement, data collection, data processing, verification, dan generalization.

Hasil dari observasi pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil observasi Siklus I Pertemuan 1

Skor No.

Kegiatan

Aspek Yang Diamati

A. Pra Pembelajaran

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

 B. Awal

2. Memeriksa kesiapan siswa.

3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.

 4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan materi pembelajaran.

 C. Inti

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Stimulation

6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.

 7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna menemukan permasalahan.

 8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan pada

masalah.

9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan pendapat.  Problem

 Statement

10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.

 Data Collecting

11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.

 13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.

12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.

14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

 Data Processing

15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.

16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.

17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.

 18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.

 Verification

19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun konsep.  20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil

 Generalizaation

temuannya.

21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan berdasarkan 

konsep.

D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. 

23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.

24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.

25. Melaksanakan tindak lanjut.

26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.

Jumlah masing-masing skor

Jumlah keseluruhan skor

Rata-rata implementasi

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa ada 4 kriteria yang mendapatkan poin 2, ada 16 kriteria yang mendapatkan point 3, dan ada 6 kriteria yang mendapatkan poin 4. Jumlah keseluruhan poin yang didapat pada pertemuan I siklus 1 adalah 80 poin. Rata-rata implementasi yang didapat adalah 3,07. Berdasarkan kriteria yang telah dibuat, jumlah poin 80 telah termasuk ke dalam kategori Baik.

Selama pembelajaran pada pertemuan 1 siklus I masih ada catatan dari observer, yaitu:

1) Tujuan pembelajaran belum disampaikan.

2) Perhatikan alokasi waktu, jangan melebihi apa yang sudah direncanakan.

3) Tegur peserta didik yang kurang memperhatikan.

4) Perhatikan keseluruhan peserta didik, pantau perkembangan belajar mereka.

b. Siklus I Pertemuan 2

Pada siklus I pertemuan 2, observer mengisi lembar observasi yang sama seperti pada pertemuan 1. Pertemuan 2 ini dijadikan perbaikan dari pertemuan 1 berdasarkan catatan yang diberikan observer agar lebih baik. Hasil observasi dari observer dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil observasi Siklus I Pertemuan 2

Skor No.

Kegiatan

Aspek Yang Diamati

 Pembelajaran

A. Pra

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

 B. Awal

2. Memeriksa kesiapan siswa.

3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.

 4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan

materi pembelajaran. 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

 C. Inti

Stimulation

6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.

7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna

menemukan permasalahan.

8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan 

pada masalah. 9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan

10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.

 Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.

11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.

 13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.

14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

 Data

15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.

 Processing

16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.

17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.

 18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.

 Verification

19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun 

konsep.

20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan hasil temuannya.

Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan

berdasarkan konsep.

D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. 

23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.

24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.

25. Melaksanakan tindak lanjut.

26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.

Jumlah masing-masing skor

Jumlah keseluruhan skor

Rata-rata implementasi

Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tidak ada lagi kriteria yang mendapatkan poin 2. Semua kriteria mendapatkan poin 3 dan 4. Ada 15 kriteria yang mendapatkan poin 3 dan 11 kriteria mendapatkan poin 4. Jumlah keseluruhan poin mengalami peningkatan dari pertemuan 1 yaitu dari 80 menjadi 86. Rata-rata implementasi juga mengalami peningkatan dari 3,07 menjadi 3,42. Berdasarkan kategori yang telah dibuat, jumlah poin 89 termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Akan tetapi masih ada catatan dari observer yaitu:

1) Saat kerja kelompok, perhatikan dengan baik keseluruhan peserta didik, ingatkan agar semua bekerja untuk membantu.

2) Sebaiknya percobaan dilakukan bersamaan, sehingga tidak kerepotan untuk memantau dengan bolak-balik keluar.

c. Siklus I Pertemuan 3

Pada siklus I pertemuan 3, observer tidak mengisi lembar observasi. Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan 3 hanya dilaksanakan tes evaluasi siklus I, sehingga guru tidak menerapkan langkah-langkah pembelajaran discovery .

Dari rekapitulasi pada pertemuan 1 dan 2, jumlah poin dari implementasi mengalami peningkatan dari 80 menjadi 89 serta berada pada kategori Baik dan Sangat Baik. Akan tetapi masih ada catatan dari observer. Berdasarkan indikator keberhasilan proses yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu hasil observasi harus berada pada kategori Baik/Sangat Baik serta tidak ada catatan dari observer, maka dilihat dari masih adanya catatan dari observer menandakan bahwa indikator keberhasilan proses belum tercapai. Sehingga harus dilakukan observasi kembali sampai mencapai indikator keberhasilan proses yang ditetapkan.

4.1.2.4 Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan menerapkan model Discovery. Selain itu digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang ditentukan. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPA kelas IV. Dari diskusi ini didapatkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran discovery, guru kelas mendapat pengalaman dan wawasan baru, bagi siswa pembelajaran dirasa lebih mudah diterima dan menyenangkan serta siswa yang berkemampuan rendah merasa terbantu oleh temannya yang berkemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dimengerti.

Berdasarkan angket motivasi belajar pada siklus I, didapatkan hasil sebanyak 67% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA tinggi, 29% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi, dan 4% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat rendah. Berdasarkan indikator kinerja yang ditentukan yaitu 75% dari jumlah peserta didik memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi dan sangat tinggi, berarti pada siklus I indikator keberhasilan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak telah tercapai.

Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model discovery sudah masuk dalam kategori baik. Akan tetapi masih ada beberapa catatan dari observer. Berdasarkan indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model discovery sudah masuk dalam kategori baik. Akan tetapi masih ada beberapa catatan dari observer. Berdasarkan indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I, sebanyak 44% peserta didik sudah tuntas belajar IPA dengan KKM 70 dan 56% peserta didik masih belum tuntas, dengan rata-rata kelas 61,5. Dilihat dari hasil belajar pada pra siklus, siklus I telah mengalami peningkatan. Akan tetapi, hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80% dari jumlah peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM.

Selanjutnya, sebagai pemantapan dari siklus I, akan dilaksanakan siklus II dengan menerapkan kembali model discovery dalam kegiatan pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak agar sesuai dengan indikator kinerja yang hendak dicapai. Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan

baik.

2) Peserta didik lebih antusias untuk belajar.

3) Guru sudah bisa menguasai kelas.

4) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses

pembelajaran sudah sesuai.

5) Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik,

kerjasama antar peserta didik meningkat.

b. Kekurangan Hambatan

1) Peserta didik belum terbiasa untuk belajar dengan penerapan model pembelajaran discovery sehingga masih kebingungan pada awal-awal pertemuan.

2) Masih ada peserta didik yang belum bekerjasama dalam

kelompok secara optimal.

3) Alokasi waktu kurang diperhatikan.

4) Selama percobaan, masih ada peserta didik yang kebingungan dan tidak membantu dalam kelompok. Penyelesaian

1) Selama proses pembelajaran, guru berusaha untuk membiasakan peserta didik dengan memberikan pengarahan yang maksimal terhadap setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik.

2) Guru melakukan komunikasi dan selalu mengingatkan agar peserta didik senantiasa bekerjasama membantu kelompoknya.

3) Ada pemotongan alokasi waktu untuk beberapa kegiatan

pembelajaran.

4) Guru senantiasa berkeliling untuk membantu peserta didik dengan cara membimbing kelompok yang kesulitan dan kurang mengerti terhadap langkah-langkah percobaan yang dilakukan dalam kelompok. Selama berkeliling, guru selalu mengingatkan peserta didik untuk saling membantu.

4.1.3 Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II akan dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3 seperti pada siklus I. Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segla sesuatu yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK, KD, Indikator, tujuan pembelajaran sampai mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja kelompok yang dibutuhkan serta semua alat peraga yang akan digunakan, baik untuk mengajar juga untuk keperluan percobaan/eksperimen yang akan dilakukan oleh peserta didik. Peneliti Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II akan dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3 seperti pada siklus I. Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segla sesuatu yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK, KD, Indikator, tujuan pembelajaran sampai mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja kelompok yang dibutuhkan serta semua alat peraga yang akan digunakan, baik untuk mengajar juga untuk keperluan percobaan/eksperimen yang akan dilakukan oleh peserta didik. Peneliti

Pada pertemuan 1, akan disampaikan materi pembelajaran IPA dengan pokok bahasan Energi Alternatif. Seperti pada siklus I, Peneliti yang akan mengajar dan guru kelas sebagai observer selama pembelajaran berlangsung. Pertemuan 2 akan membahas tentang Membuat Karya yang Mengalami Perubahan Gerak Karena Pengaruh Udara. Pertemuan 3 akan diadakan tes tertulis sebagai evaluasi siswa terhadap materi sekaligus tes untuk siklus II. Selama pembelajaran pertemuan 1 dan 2, peserta didik dalam kelompok akan melakukan percobaan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran discovery .

4.1.3.2 Pelaksanaan dan Observasi

a. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilakukan pada hari Selasa tanggal 17 Maret 2015. Pertemuan 1 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB.

Pada awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk berdoa dilanjutkan absensi. Setelah itu guru menyampaikan motivasi dengan mengajak peserta didik untu menyanyi lagu “Kring Kring Ada Sepeda”, kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan stimulus/pancingan berdasarkan lagu yang dinyanyikan untuk mengarahkan peserta didik pada pokok bahasan yang akan dipelajari yaitu Energi Alternatif. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mulai menerapkan langkah-langkah pembelajaran discovery (penemuan). Diawali dengan

pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Alternatif dengan menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman materi peserta didik. Dalam stimulation ini guru menggunakan metode picture and picture untuk menjelaskan materi pelajaran. Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan sebuah kincir angin kertas yang merupakan salah satu pemanfaatan energi alternatif angin. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak) dan guru membagikan alat- alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. Peserta didik diajarkan untuk membuat kincir angin kertas sesuai petunjuk dalamlembar kerja kelompok. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Alternatif dengan menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman materi peserta didik. Dalam stimulation ini guru menggunakan metode picture and picture untuk menjelaskan materi pelajaran. Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan sebuah kincir angin kertas yang merupakan salah satu pemanfaatan energi alternatif angin. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak) dan guru membagikan alat- alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. Peserta didik diajarkan untuk membuat kincir angin kertas sesuai petunjuk dalamlembar kerja kelompok. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik membawa barang-barang yang diperlukan untuk pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran discovery atau belum.

b. Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2015. Pertemuan 2 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB. Pada pertemuan 2, peserta didik akan belajar membuat karya yang mengalami perubahan gerak karena pengaruh udara.

Ketika awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk berdoa dilanjutkan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar parasut dan roket lalu melakukan tanya jawab dengan peserta didik.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti, diawali dengan pemberian stimulation (rangsangan) guru membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok kecil, kemudian 6 kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap. Kelompok ganjil akan membuat roket kertas dan kelompok genap membuat parasut. Guru menjelaskan cara pembuatan pesawat roket kertas dan parasut secara singkat kepada seluruh peserta didik. Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data), masing-masing kelompok diberi waktu untuk membuat model sesuai yang mereka dapat. Guru membagikan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan Pada kegiatan inti, diawali dengan pemberian stimulation (rangsangan) guru membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok kecil, kemudian 6 kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap. Kelompok ganjil akan membuat roket kertas dan kelompok genap membuat parasut. Guru menjelaskan cara pembuatan pesawat roket kertas dan parasut secara singkat kepada seluruh peserta didik. Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data), masing-masing kelompok diberi waktu untuk membuat model sesuai yang mereka dapat. Guru membagikan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik belajar karena akan diadakan tes pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran discovery atau belum.

c. Pertemuan 3

Pertemuan 3 siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2015.. Pada pertemuan 3, diadakan tes tertulis untuk evaluasi peserta didik. Soal tes berisi 30 soal pilihan ganda dilanjutkan dengan pengisian lembar angket motivasi belajar oleh peserta didik. Pembelajaran dilakukan dalam 3 jam pelajaran, dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB.

Awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru melanjutkan dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tes. Guru menjelaskan tata tertib tes dan menyampaikan alokasi waktu untuk mengerjakan soal.

Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar soal kepada peserta didik dan peserta didik diminta untuk mengerjakan soal dalam alokasi waktu 50 menit. Guru mengingatkan agar tidak terburu-buru dan teliti dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan semua peserta didik telah selesai dan membagikan lembar angket motivasi kepada peserta didik. Peserta didik mempunyai waktu 20 menit untuk mengisi lembar angket. Angket yang diisi pada siklus II adalah angket yang sama pada siklus I. Tujuannya adalah untuk membandingkan apakah motivasi belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran discovery. Setelah waktu selesai, peserta didik diminta mengumpulkan hasil pekerjaan tes dan angket.

Pada kegiatan akhir, peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab atau sulit dipahami. Kemudian guru menyampaikan tindak lanjut kepada peserta didik agar selalu belajar dan membaca. Pembelajaran selesai dan guru menutup dengan mengucapkan terima kasih serta salam.

4.1.3.3 Hasil Penelitian 4.1.3.3.1 Motivasi Belajar IPA Peserta Didik

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran discovery, peneliti membagikan angket motivasi belajar IPA peserta didik pada pertemuan 3 siklus II. Hasil dari angket motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 02 Ngombak dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 02 Ngombak Semester II Siklus II

Persentase Kategori

Keterangan Frekuensi

(%)

Sangat

15 56% tinggi Tinggi

- rendah Jumlah

27 – 47

27 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV setelah dilaksanakan siklus II menunjukkan bahwa 56% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang sangat tinggi dengan jumlah peserta didik 15 anak. 44% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA tinggi dengan jumlah peserta didik sebanyak 12 anak. Dari Tabel 4.6 dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Siklus II

44%

SANGAT RENDAH RENDAH

56%

TINGGI SANGAT TINGGI

Gambar 4.4

Grafik Persentase Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Siklus II

Berdasarkan gambar 4.4 setelah dilaksanakan siklus II, motivasi belajar IPA peserta didik dapat terlihat bahwa 44%

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD di Ahmad Yani Gugus Ahmad Yani Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD di Ahmad Yani Gugus Ahmad Yani Kota Salatiga Semester II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD di Ahmad Yani Gugus Ahmad Yani Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD di Ahmad Yani Gugus Ahmad Yani Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 50

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi terhadap Putusan Mahkamah Agung RI No. 2462 K/PDT/2015 Juncto Putusan Peng

0 0 15

BAB II PENGUASAAN ATAS TANAH, HAK ATAS TANAH DAN PERALIHANNYA MENURUT UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA A. Penguasaan Atas Tanah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: S

2 2 24

BAB III PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM KONSTRUKSI HUKUM DI INDONESIA A. Konsep Dan Definisi Perbuatan Melawan Hukum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi ter

0 0 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim terhadap Penguasaan Tanah Secara Melawan Hukum: Studi terhadap Putusan Mahkamah Agung RI No. 2462 K/PDT/2015 Juncto Putusan Pengadilan

0 0 42

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan S

0 0 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pada Peserta Didik Kelas IV SD

0 0 31