PENOMORAN OTOMATIS DAN PENGATURAN HALAMAN

4.6 Membuat Header dan Footer

Header dan Footer adalah judul kepada dan kaki yang biasa terdapat dalam suatu teks. Header terdapat di batas atas (top) pencetakan. Sedangkan Footer berada di batas bawah (Bottom) pencetakan. Header dan Footer dapat berupa objek, teks, tabel, nomor halaman, tanggal dan waktu. Langkah untuk membuat Header dan Footer adalah :

1. Klik tombol Header pada tab Insert –grup Header & Footer, dan pilih salah satu format header. Sebagai contoh pilih format Austere (Odd Page).

Gambar 4.16 tombol header

2. Setelah menjalankan perintah Header, maka akan tampil toolbar Header & Footer Tools dengan tab Design. Di dalam tab design terdapat tombol-tombol perintah yang dapt digunakan untuk memformat Header atau Footer sesuai kebutuhan.

Gambar 4.17 toolbar Header & Footer Tools

3. Lakukan proses editing terhadap isi header.

4. Klik Close untuk kembali ke lembar kerja dokumen. Header dan Footer juga dapat diubah maupun dihapus. Langkahnya adalah :

 Untuk menyunting header : klik tombol Header pada grup Header & Footer dalam tab Insert, dan pilih perintah menu Edit Header.  Untuk menghapus header : klik tombol Header pada Header & Footer dalam tab

Insert dan pilih perintah menu Remove Header.

Sedangkan untuk menyisipkan footer, klik perintah Footer pada grup Header & Footer dalam tab Insert sehingga akan tampak beberapa pilihan format. Untuk prosesnya sama seperti pengolahan Header.

4.7 Mengatur Margin Header / Footer

Pengaturan margin sebenarnya tidak hanya berlaku untuk dokumen saja, karena Header dan Footer dapat diatur marginnya. Berikut langkahnya :

1. Klik tombol dialog Page Setup pada tab Page Layout untuk membuka kotak dialog Page Setup. Kemudian aktifkan tab Layout.

2. Ketik ukuran jarak header dan footer dari batas tepi kertas pada kotak teks Header dan Footer.

3. Klik Ok sehingga area header/footer akan diletakan pada posisi yang diukur dari batas tepi kertas.

Secara default, header dan footer berlaku sama untuk semua halaman. Namun demikian, Header dan Footer dapat ditampilkan dengan isi yang berbeda untuk halaman pertama, halaman genap, dan halaman ganjil. Untuk membedakan penulisan Header dan Footer, aktifkan piluhan perintah di bawah ini :

 Different odd and even untuk membedakan penulisan Header dan Footer pada halaman ganjil dan genap.  Different First Page untuk membedakan penulisan Header dan Footer pada halaman pertama.  First Page Header dan First Page Footer merupakan area untuk menuliskan teks Header dan Footer untuk halaman pertama.

 Even Page Header dan Even Page Footer merupakan area untuk menuliskan teks Header dan Footer untuk halaman genap.

 Odd Page Header dan Odd Page Footer merupakan area untuk menuliskan teks Header dan Footer untuk halaman ganjil.

Selanjutnya, klik tombol Next Section dan Previous Section untuk berpindah area header/footer antarhalaman. Atau, klik Go to Header atau Go to Footer untuk pindah ke bagian header/footer.

4.8 Menambahkan Nomor Halaman

Nomor halaman bertujuan untuk memudahkan pembaca menemukan secara cepat bagian – bagian yang dibutuhkan. Langkahnya adalah :

1. Aktif pada tab Insert – grup Header & Footer dan klik tombol Insert Page Number, sehingga tampil daftar pilihan format untuk member nomor halaman.

Gambar 4.18 tombol perintah Insert Page Number  Top of Page untuk menampilkan pilihan nomor halaman yang akan diletakan di

bagian header.  Bottom of Page untuk menampilkan pilihan nomor halaman yang akan

diletakan di bagian footer.  Page margin untuk menampilkan pilihan nomor halaman yang akan diletakan di margin dokumen.  Current Positions untuk menampilkan pilihan nomor halaman yang diletakan di sembarang posisi, yang ditentukan oleh posisi insertion point di dalam

dokumen.

2. Pilih salah satu pilihan di atas dan perhatikan perubahannya. Selain itu, di dalam tombol Insert Page Number juga terdapat beberapan pilihan perintah lain, seperti :

 Remove Page Numbers, menghapus penomoran halaman yang telah terpasang dalam dokumen.  Format Page Numbers, membuka kotak dialog Page Number Format dan memodifikasi penomoran halaman.

Gambar 4.19 kotak dialog Page Number Format

 Number Format, untuk mengubah bentuk penulisan nomor halaman.  Include chapter number, menyertakan nomor bab dokumen sebelum nomor

halaman.  Continue from Previous Section, melanjutkan system penomoran halaman dari bagian sebelumnya.  Start at, menentukan nomor awal penomoran halaman.

4.9 Menambahkan Nomor Baris

Nomor baris dibutuhkan untuk mengetahui jumlah baris dalam suatu naskah. Selain itu juga biasa dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mengetahui kecepatan membaca teks dalam jangka waktu tertentu. Langkahnya adalah :

1. Pada tab Page layout – grup Page Setup, pilih tombol Line Numbers.  None, untuk menghapus nomor baris yang telah terpasang sebelumnya.

 Continous, untuk member penomoran baris secara berlanjut hingga ke halaman terakhir.

 Restart Each Page, untuk member penomoran baris yang akan berulang ke nomor awal awal setiap ganti halaman.

 Restart Each Section, untuk member penomoran baris yang akan berulang ke nomor awal setiap ganti section.  Suppress for Current Paragraph, untuk menghapus nomor baris pada paragraph yang terpilih/terblok.

 Line Numbering Option, untuk membuka kotak dialog Page Setup. Pada kotak dialog Page Setup pilih tombol perintah Line Numbers

Gambar 4.20 Kotak dialog Line Numbers

2. Aktifkan kotak periksa Add Line Numbering, dan pilih salah satu dari beberapa piliah :

 Start at untuk menentukan nilai awal nomor baris  From text untuk mengatur jarak antara nomor baris dengan batas area

pengetikan teks.  Count by untuk menampilkan nomor baris dengan bentuk kelipatan angka

tertentu.  Restart each page untuk mengatur agar nomor baris dimulai dengan nomor awal pada setiap pergantian halaman  Restart each section untuk mengatur agar nomor baris dimulai dengan nomor

awal pada setiap pergantian section.

3. Klik ok untuk kembali ke dokumen.

4.10 Membuat Format Kolom

Format kolom sering dijumpai di Koran atau majalah. Langkah untuk memformat dokumen dalam tampilan kolom adalah :

1. Blok paragraph – paragraph yang akan diformat menjadi format kolom dan pastikan tampilan dokumen dalam kondisi print Layout.

2. Pada tab Page Layout – grup Page Setup, pilih tombol perintah untuk menampilkan format kolom lainnya.

Gambar 4.21 pilihan perintah tombol columns  One, untuk memberi format satu kolom dalam naskah.

 Two, untuk memberi format dua kolom pada naskah  Three, untuk memberi format tiga kolom pada naskah  Left, untuk memberi format dua kolom dengan lebar kolom berbeda, yaitu

sebelah kanan lebih besar di banding sebelah kiri.  Right, untuk memberi format dua kolom dengan lebar kolom berbeda, yaitu

sebelah kiri lebih besar di banding sebelah kanan.

Gambar 4.22 hasil proses pembentukan kolom

4.11 Memodifikasi Format Kolom

Memodifikasi format kolom berate mengatur tatanan format kolom lebih detail dengan perintah yang ada. Untuk memodifikasi format kolom adalah : klik tombol perintah

Columns untuk membuka kotak dialog Columns.

Gambar 4.22 kotak dialog columns

 Present, untuk memilih jenis format kolom.  Number of Columns untuk menentukan berapa jumlah kolom  Line Between, jika kotak cek aktif, maka antara kolom teks akan diberi garis

pembatas.  Width, Spacing, untuk mengatur jarak spasi dan lebar antar kolom.  Equal columns width, untuk menyakan lebar seluruh kolom pada teks.

 Apply to, untuk memasang tatanan format - Whole document, berarti format kolom berlaku untuk seluruh dokumen.

- This section, format kolom berlaku untuk bagian yang pada posisi insertion point berada.

- Selection Text, format kolom berlaku pada bagian teks yang dipilih - This point forward, format kolom berlaku mulai dari paragraph dimana

insertion point berada sampai akhir dokumen. Perhatikan contoh di bawah ini :

Gambar 4.23 comtoh format 2 kolom dengan lebar berbeda

Gambar 4.24 comtoh format 3 kolom

4.12 Rangkuman

Membuat penomoran otomatis dalam Microsoft Word 2007 adalah fasilitas untuk memudahkan dalam menambahkan penomoran, baik dengan menggunakan bullet maupun numbering. Selain itu, penomoran otomatis dapat dimodifikasi baik dari segi style maupun untuk penomoran bertingkat atau multilevel List. Pengaturan halaman meliputi proses mengatur ukuran kertas, batas pengetikan, orientasi halaman yang berupa Landscape dan Potrait, header dan footer serta beberapa perintah lainnya, seperti memodifikasi format kolom untuk pembuatan seperti halnya pada Koran, majalah,dan sebagainya.

4.13 Latihan

1. Ketikan naskah di bawah ini dengan rapi

JENIS SURAT

Jenis-jenis surat yang sering kita gunakan dan temukan dalam dunia Jenis-jenis surat yang sering kita gunakan dan temukan dalam dunia

A. Jenis Kartupos B. Jenis Warkatpos C. Jenis Surat Bersampul D. Memorandum

A.1. Jenis Kartupos dilakukan apabila isi surat itu singkat dan tidak bersifat rahasia.

A.1.a. Isi surat dalam kartupos boleh dibaca oleh setiap orang.

A.1.b. Tergolong surat terbuka, karena siapapun boleh mengetahui isi surat.

A.1.c. Jenis kartupos ini dapat digunakan, baik untuk surat

surat-surat resmi. Umumnya digunakan dalam berbagai jenis undian. A.1.c.i. Biaya pengirimian kartupos sama dengan

biaya pengiriman suret terbuka. A.1.c.ii. Biaya pengiriman barang cetakan sama dengan biaya pengiriman kartupos.

B.1. Jenis warkatpos digunakan apabila isi surat lebih panjang dari kartupos. Ciri khusus dari warkatpos adalah :

B.1.a. Isinya bersifat rahasia sehingga tidak boleh dibaca sembarang orang.

B.1.b. Hanya orang yang berhak saja yang perlu tahu.

Jenis Warkatpos terdiri dari : B.1.a.i. Warkatpos biasa B.1.a.ii. Warkatpos kilat

Warkatpos

digunakan dalam hubungan surat menyurat yang bersifat resmi dan didalamnya tidak boleh diisi dengan barang apapun.

kilat

sering

C.1. Jenis surat bersampul digunakan apabila isi surat cukup panjang dan rahasia.

a.1. Jenis memorandum digunakan dalam lingkungan sendiri.

2. Gunakan penomoran otomatis untuk membuat nomornya.

3. Atur paper size menjadi A4, dengan margin 3cm.

4. Tambahkan header dengan nama mata kuliah

5. Tambahkan footer dengan nama, nim, tanggal, dan nomor halaman.

6. Simpan dengan nama nimanda_Latihan 4.1

7. Ketiklah naskah di bawah ini dengan rapi setalah naskah di atas.

Potret Pendidikan Indonesia

Dalam panggung sejarah manusia, pendidikan telah ikut mewarnai catatan peradapan.Mesir kuno dan Yunani kuno memiliki peradaban yang tinggi, karena pendidikannya yang maju. Bangsa di dunia yang Dalam panggung sejarah manusia, pendidikan telah ikut mewarnai catatan peradapan.Mesir kuno dan Yunani kuno memiliki peradaban yang tinggi, karena pendidikannya yang maju. Bangsa di dunia yang

Berkaca dalam potret pendidikan kita, data statistik menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia berusia 15- 64 tahun berpendidikan dasar sebesar 36,02%, SD dan SMP 55,6 %, SD+SMP+SMA sebanyak 78,2 %, Perguruan Tinggi adalah 5,1 % dan tidak berijazah sebanyak 16,8 %. Augka yang tinggi juga tercatatkan dalam kasus buta huruf dan putus sekolah di Indonesia .

Menurut data UNESCO 2009 peringkat pendidikan Indonesia turun dari 58 menjadi 62 di antara 130 negara di dunia. Education Development Index (EDI) Indonesia adalah 0.935, di bawah Malaysia (0.945) dan Brunei Darussalam (0.965). Demikianlah cukup data yang memaparkan sekaligus menggambarkan kenyataan bahwasanya daya saing pendidikan Indonesia sekarang masih jauh panggang dari api.

Pendidikan gratis yang sempat digulirkan pemerintah sebenamya cukup memberi angin segar, sebagai usaha dalam pemerataan pendidikan, terutama ditingkat sekolah dasar dan menengah pertama. Waiaupun juga belum semua dapat terealisasikan sepenuhnya. Akan tetapi, permasalahan timbul lagi ketika siswa akan melanjutkan ke jenjang sekolah atas. Wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan dianggap sudah tak lagi relevan. Wajar 12 tahun mulai diwacanakan karena bagaimanapun tingkat sekolah atas akan memberikan lebih banyak wawasan dan kecakapan . Adanya pilihan penjurusan, seperti sekolah vokasi atau kejuruan (SMK) dengan berbagai macam jurusan semisal, pariwisata, tata boga, tata busana ataupun sejenis STM yang memiki jurusan seperti jurusan teknik mesin, bangunan, dan lain lain, akan menunjang bekal softskill untuk siap menghadapi dunia kerja pasca lulus. Begitu juga setingkat Sekolah Menengah Atas yang dijuruskan untuk dapat melanjutkan ke jenjang perguruan Tinggi dan selanjutnya menempuh spesialisasi ilmu yang akan digeluti. Namun pada realitanya, biaya sekolah di sekolah lanjutan tingkat atas belum terjangkau di kalangan rakyat bawah. Mereka masih harus membayar pendidikan dengan harga yang sangat tinggi , dan itu adalah suatu pilihan yang cukup menyesakkan dada. Karena apabila orang tua tidak memiliki cukup biaya maka anaknya pun takpunya pilihan lain kecuali tidak dapat melanjutkan sekolah. Rencana pemerintah lainnya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dilndonesia ini yaitu dengan adanya otonomi pendidikan yang mengalokasikan APBD sebesar 20% diperuntukkan bagi penyelenggaraan pendidikan, hal itupun masih terlihat sulit dan tersendat-sendat untuk dilakukan. Tak jarang alasan yang dilontarkan pemerintah daerah masih seputar kebimbangan dalam kebij akan-kebij akan yang dikeluarkan pemerintah pusat mengenai pengalokasian anggaran tersebut.

8. Buat teks menjadi tiga kolom

9. Simpan dengan nama nimanda_Latihan 4.2

4.14 Daftar Pustaka

Faslah, Ronny. 2005. Modul Latihan MS Word. Administrasi Bisnis. Politeknik Banjarmasin. Banjarmasin. Madcoms. 2008. Microsoft Office Word 2007. Cetakan Pertama. Books Student. Madcoms. 2011. Mahir dalam 7 hari Microsof Word 2010. Cetakan Pertama. Penerbit

Andi. Sutomo, Erwin. 2007. 30 Menit Bersama Word 2007. Cetakan Pertama. Penerbit Andi.

Yusmadi. 2012. Panduan Lengkap Microsoft Word 2010. Cetakan Pertama. Jasakom