BAB BAB
BAB BAB III
III III
III METODE
METODE METODE
METODE PENELITIAN PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN
3.1. 3.1.
3.1. 3.1. Tempat
Tempat Tempat
Tempat dan dan
dan dan Waktu
Waktu Waktu
Waktu Penelitian Penelitian
Penelitian Penelitian
Penelitian ini
akan dilakukan
di Gugus
Dwijawiyata di wilayah Kecamatan Magelang Tengah Kota
Magelang. Penelitian
ini dilakukan
bulan September sampai bulan Desember 2013. Sedang
pelaksanaan pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2013.
3.2. 3.2.
3.2. 3.2. Jenis
Jenis Jenis
Jenis Data Data
Data Data Penelitian
Penelitian Penelitian
Penelitian
Jenis data penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah dimana peneliti Sebagai instrumen kunci,
tehnik
pengumpulan data
dilakukan secara
trianggulasi, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2013:38.
Dalam penelitian
ini peneliti
mencoba mendeskripsikan tentang kesesuaian antara aktivitas
supervisi akademik di Gugus Dwijawiyata Kota Magelang dengan standar Program Supervisi yang ada.
Data Primer dalam penelitian ini akan diperoleh dari hasil angket semi terbuka dan wawancara dengan
Kepala Sekolah di seluruh
gugus Dwijawiyata,
pengawas daerah binaan Unit Pelaksana Dinas Pendidikan
Magelang Tengah.
Data sekunder
diperloleh melalui pencermatan dokumen yang terkait dengan supervisi akademik dan hasil
Foccus Group Discussion FGD Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah
dan Guru-guru di Gugus Dwijawiyata Kota Magelang.
3.3. 3.3.
3.3. 3.3. Tehnik
Tehnik Tehnik
Tehnik Pengumpulan Pengumpulan
Pengumpulan Pengumpulan data
data data
data 3.3.1.
3.3.1. 3.3.1.
3.3.1. Wawancara Wawancara
Wawancara Wawancara
Menurut Eko Putro Widoyoko 2012:40-41 wawancara adalah suatu proses tanya jawab antara
pewawancara interviewer
dengan respon-den atau orang yang diinterviu
interviewee dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti.wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari sumbernya tentang berbagai
gejala social, baik yang terpendam maupun yang tampak. Wawancara merupakan alat yang sngat baik
untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi serta proyeksi seseorang.Pedoman
wawancara berisi uraian tentang data yang akan diungkap yang biasanya dituangkan daam bentuk
pertanyaan agar proses wawancara berjalan dengan baik.
Wawancara digunakan untuk menggali informasi dari Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru
mengenai aktifitas supervisi akademik di Gugus Dwijawiyata tahun 2013.
3.3.2 3.3.2
3.3.2 3.3.2 Observasi
Observasi Observasi
Observasi
Observasi akan digunakan juga sebagai bahan guna menggali lebih lanjut system dan nilai budaya
yang tidak
terkatakan oleh
subyek penelitian
Alwasilah, 2002. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini memposisikan peneliti sebagai
participant as
observer, artinya,
subyek penelitian
diberi kesempatan untuk berpartisipasi, dan peneliti diberi
kesempatan untuk
berpartisipasi, tetapi
hanya berperan sebagai pengamat.
Menurut Eko Putro Widoyoko 2012:46-49 sebagai metode pengumpulan data, observasi bisa
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang Nampak dalam
suatu gejala pada obyek penelitian. Unsur-unsur yang nampak itu disebut dengan data atau informasi yang
harus diamati dan dicatat secara benar dan lengkap. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati
secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang
permasalahan yang diteliti. Observasi atau pengamatan akan peneliti lakukan untuk mengamati Dokumen yang
berkaiatan dengan aktivitas supervisi akademik yang telah dilakukan oleh Kepala Sekolah di Gugus
Dwijawiyata. Dokumen yang akan diobservasi terdiri dari
dokumen perencanaan
supervisi akademik,
dokumen pelaksanaan
supervisi akademik
dan dokumen analisa dan tindak lanjut hasil supervisi
akademik oleh kepala sekolah.
3.3.3 3.3.3
3.3.3 3.3.3 Analisis
Analisis Analisis
Analisis dokumen dokumen
dokumen dokumen
Analisis dokumen merupakan metode pengum- pulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi
dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti Widoyoko, 2013:49-50 dalam arti sempit
barang adalah benda-benda tertulis, sedng dalam arti luas dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja
, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti
dan symbol-simbol
lainnya. Di
dalam pelaksanaan akan dianalisis buku-buku, peratuan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian laporan kegiatan dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini
analisa dokumen dilakuan dengan mengkaji Dokumen perencanaan
supervisi akademik,
dokumen pelaksanaan supervisi akademik dan dokumen analisa
dan tindak lanjut hasil supervisi akademik oleh kepala sekolah.
Dokumen-dokumen tersebut menjadi bukti fisik terlaksananya program supervisi akademik di sekolah
tersebut. Hasil analisis ini menjadi data awal yang berfungsi sebagai pemandu peneliti untuk menggali
data lebih detail. Dokumen-dokumen tersebut adalah : a Program Supervisi Akademik
b Program
Pembelajaran Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
c Hasil Penilaian Pelaksanaan pembelajaran d Analisi hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
e Catatan
Feedback Umpan
Balik Supervisi
Akademik i
Rencana tindak lanjut Supervisi Akademik
3.3.4 3.3.4
3.3.4 3.3.4 Angket
Angket Angket
Angket Kuestioner Kuestioner
Kuestioner Kuestioner
Menurut Eko Putro Widoyoko 2012:33-36 sebagai metode pengumpulan data, maka angket dilakukan
cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk diberikan
respon sesuai dengan permintan pengguna. Angket merukan alat pengumpun
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Dalam penelitian ini akan digunakan untuk menggali data atau informasi
mengenai apa yang sudah dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dan gejala
yang dihadapi serta cara-cara yang dilakukan untuk menghadapi kendala serta hasil yang dicapai.
3.3.5. 3.3.5.
3.3.5. 3.3.5.
Foccus Foccus
Foccus Foccus Group
Group Group
Group DiscussionFGD DiscussionFGD
DiscussionFGD DiscussionFGD
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan
Foccus Group DiscussionFGD, adalah
metode pengambilan
data dengan
melaksanakan diskusi pada sekelompok subyek untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai sikap,
perasaan, kepercayaannilai-nilai, pengalaman dan reaksi subyek terhadap pelasanaan program supervisi
akademik di sekolah yang diteliti. Tema yang dibahas antara lain :
a. penyusunan administrasi perencanaan pembelajaran b. kesesuaian pekasanaan program dengan tujuan
c. hasil-hasil Program Supervisi Akademik d.persepsi Guru terhadap Pelaksanaan Supervisi
Akademik
3.4. 3.4.
3.4. 3.4. Analisis
Analisis Analisis
Analisis data data
data data
Analisis deskripsi kualitatif adalah: mengambil catatan tentang kejadian penting dari lapangan,
menghubungkannya dengan kejadian lain, fenomena, teori, dan menulisnya sehingga orang lain dapat
melihat secara umum, universal dalam kenyataan tentang
hubungan antara
bagian-bagian dan
keseluruhan Farida,2008:123. Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis
dengan Descrepancy Evaluation Model DEM. Dengan
model ini
akan dianalisis
kesenjangan atau
ketidaksesuaian antara data yang diperoleh lewat
observasi, angket, wawancara maupun FGD. Data yang terkumpul akan dirangkum, dipilah dan dipilih,
kemudian dikategorikan dan selanjutnya melalui Discrepancy Evaluation Model akan dimaknakan data
sesuai dengan fokus pembahasan.
Kriteria dalam penilaian sering disebut dengan kata “tolok ukur” atau “standar” adalah sesuatu yang
digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk sesuatu yang diukur Suharsimi Arikunto2009:30.
Lebih lanjut
dijelaskan tentang
dasar pembuatan kriteria berjenjang berdasarkan sumber
yaitu : a Peraturan atau ketentuan yang sudah dikeluarkan, b Buku Pedoman atau petunjuk
pelaksanaan, c Konsep atau teori yang terdapat dalam buku ilmiah, d Menggunaan hasil penelitian, e
Bantuan pertimbangan dgn
expert judgment, fDiskusi dgn Anggota tim peneliti atau g Akal dan nalar
penyusun sendiri Suharsimi Arikunto 2009:33-34.
Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peraturan atau
ketentuan yang
sudah dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan berupa :
1 Permendiknas nomor 12 Tahun 2007, Tentang Kompetensi Kepala Sekolah.
2 Supervisi Akademik, Materi pelatihan Penguatan kemampuan Kepala Sekolah, Direktorat Tenaga
Pendidikan, Dirjen PMPTK, Kementrian Pendidikan Nasional, 2010.
3 Dimensi Kompetensi Supervisi, BBM MKKS, Direktorat Tenaga Pendidikan, Dirjen PMPTK,
Kementrian Pendidikan Nasional, 2009.
4 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan TK.I Kepala
Sekolah DasarMadrasah
Ibtidaiyah Kompetensi
Manajerial. Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan PSDMPK Dan PIMP
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan tahun 2012.
Dengan berdasarkan peraturan atau ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan diatas maka digunakan standar atau kriteria supervisi akademik.
Secara umum Program Supervisi Akademik disusun berdasarkan
temuan tahun
sebelumnya dan
kebutuhan tahun
berjalan.Sedangkan Indikator
keterlaksaan Program Supervisi Akademik akan dinilai seberapa besar keterpenuhan indikator yang termuat
dalam dokumen Perencanaan Supervisi Akademik, dokumen Pelaksanaan Supervisi Akademik, dokumen
Analisa Hasil Supervisi Akademik dan Dokumen Tindak lanjut Supervisi Akademik. Secara rinci standar untuk
setiap komponen program adalah sebagai berikut:
1. Standar Perencanaan Supervisi Akademik SPSA 1.1.Tersedia dokumen perencanaan yang memuat :
1.1.1.Tersedia dokumen perencanaan Supervisi Akade
mik. 1.1.2. Prinsip-prinsip supervisi akademik.
1.1.3. Tujuan dan sasaran supervisi akademik. 1.1.4. Model dan teknik supervisi akademik.
1.1.5. Target pencapaian Supervisi akademik. 1.1.6. Jadwal Supervisi Akademik
1.1.7. Pemilihan instrumen supervisi akademik. 1.1.8. Pengembangan instrumen supervisi akademik
2. Standar Pelaksanaan Supervisi Akademik SLSA 2.1. Tersedia dokumenformat yang memuat :
2.1.1. Prosedur penelitian 2.1.2.Instrumen pemeriksaan perangkat pembelajaran.
2.1.3.Instrumen pemeriksaan pelaksanaan pembela-
jaran. 2.1.4. Instrumen pemeriksaan penilaian pembelajaran
2.1.5. Evidenbukti pemeriksaan penilaian 2.1.6. Bukti feedback, umpan balik
2.1.7. Bukti diskusi 2.1.8. Bukti format rekomendasi
2.1.9.
Pencapaian target
pelaksanaan supervisi
akademik.
3. Standar Analisa dan Tindak Lanjut Hasil Supervisi AkademikSATL.
3.1. Tersedia dokumenformat yang memuat : 3.1.1.Hasil pemeriksaan perencanaan pembelajaran
3.1.2. Hasil pemeriksaan pelaksanaan pembelajaran 3.1.3. Hasil pemeriksaan penilaian pembelajaran.
3.1.4. Kajian rangkuman hasil penilaian pemeriksaan 3.1.5. Bukti atau catatan rencana aksi
3.1.6. Bukti atau catatan implementasi rencana aksi 3.1.7. Bukti atau catatan pembinaan
3.1.8. Bukti atau catatan pembimbingan
Sebutan yang akan digunakan adalah kriteria
kualitatif dengan pertimbangan mengurutkan indikator dengan urutan prioritas sebagai berikut :
a Skor 4 untuk pilihan A atau Amat Baik: jika
dokumen memenuhi semua kriteria maka dikatakan dokumen itu memenuhi atau sangat sesuai dengan
ketentuan
b Skor 3 untuk pilihan B atau Baik: jika dokumen memenuhi sebagian kriteria atau 75 maka
dikatakan dokumen itu memenuhi atau sesuai
dengan ketentuan c Skor 2 untuk pilihan C atau Cukup: jika dokumen
memenuhi sebagian ketentuan sekitar 50 maka dikatakan dokumen itu belum memenuhi atau
belum sesuai dengan ketentuan
d Skor 1 untuk pilihan D atau Kurang: jika dokumen memenuhi sebagian kecil
ketentuan sekitar 25 atau dibawah 25 maka dikatakan dokumen itu
tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan
ketentuan. Dalam penelitiaan ini, data primer diperoleh
melalui wawancara langsung dengan kepala sekolah, guru dan pengawas sekolah. Sedangkan data sekunder
diperoleh melalui pencermatan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan supervisi akademik di sekolah
yang menjadi sasaran penelitian.
3.5. 3.5.
3.5. 3.5. Validasi