11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Lanjut Usia
1. Pengertian lanjut usia
Menjadi tua seharusnya bukan untuk ditakuti tapi untuk dinikmati dan hal tersebut merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Semakin baik
pelayanan kesehatan sebuah bangsa makin tinggi pula jumlah penduduknya yang berusia lanjut. Demikian pula di Indonesia.
Seperti dijelaskan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata jompo adalah tua sekali dan sudah lemah fisiknya sehingga tidak mampu mencari nafkah
sendiri dan sebagainya. Selain itu menurut Laslett Caselli dan Lopez,1996 melalui Siti Partini 2011: 1 menyatakan bahwa menjadi tua aging merupakan
proses perubahan biologis secara terus menerus yang dialami manusia pada semua tingkatan umur dan waktu, sedangkan usia lanjut old age adalah istilah untuk
tahap akhir dari poses penuan tersebut. Di Indonesia, hal-hal tekait dengan usia lanjut diatur dalam suatu undang-
undang yaitu Undang-Undang Republik Indonesia No . 13 Tahun 1998. Dalam pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No 13 tahun 1998 tersebut dinyatakan bahwa
yang dimaksud dengan usia lanjut adalah seseroang yang berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan menurut Kusumoputro 2006: 2 melalui Siti Partini 2011: 3
menyebutkan bahwa proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan fisik, psikologis maupun sosial yang saling beinteraksi satu sama lain.
12
Artinya, penurunan fisik mempengaruhi psikis maupun sosial, sementara penurunan psikis mempengaruhi fisik dan sosial serta sebaliknya.
Seperti halnya pada periode lain, kapan mulainya masa tua ini tidak diketahui dengan pasti. Pada masa ini akan terjadi berbagai perubahan, menurut
Departemen Kesehatan RI 1998 melalui Siti Partini 2011: 39 menyatakan bahwa menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat dari gejala
kemunduran fisik antara lain : 1.
Kulit mulai mengendur dan pada wajah timbul keriput serta garis-garis yang menetap.
2. Rambut mulai beruban dan menjadi putih.
3. Gigi mulai tanggal.
4. Penglihatan dan pendengaran mulai berkurang.
5. Mudah lelah.
6. Gerakan menjadi lamban.
7. Ketrampilan tubuh menghilang, terjadi timbunan lemak terutama
dibagian perut dan pinggul. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial BKKBN
1998. Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya
tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur
dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak orang
beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali