Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi

Kemungkinan Penyebab:  Gangguan sfingter rektal akibat cedera anus, pembedahan, dan lain-lain.  Distensi rektum berlebih.  Kurangnya kontrol sfingter akibat cedera medulla spinalis, CVA, dan lain-lain.  Kerusakan kognitif. e. Kembung Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas secara berlebihan dalam lambung atau usus Hidayat, 2006. Kembung merupakan flatus yang berlebihan di daerah intestinal sehingga menyebabkan distensi intestinal, dapat disebabkan karena konstipasi, penggunaan obat-obatan barbiturate, penurunan ansietas, penurunan aktivitas intestinal, mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gas dapat berefek ansietas Tarwoto Wartonah, 2010. f. Hemoroid Hemoroid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat disebabkan karena konstipasi, peregangan saat defekasi, dan lain-lain.

7. Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi

7.1 Pengkajian 1 Pola defekasi dan keluhan selama defekasi Pengkajian ini antara lain : bagaimana pola defekasi dan keluhannya selama defekasi. Secara normal, frekuensi buang air besar pada bayi sebanyak 4-6 kalihari, sedangkan pada orang dewasa adalah 2-3 kalihari dengan jumlah rata-rata pembuangan per hari adalah 150 g. Universitas Sumatera Utara 2 Keadaan feses No Keadaan Normal Abnormal Penyebab 1. Warna Bayi : Kuning Putih, hitamtar, atau merah. Kurangnya kadar empedu, perdarahan saluran cerna bagian atas, atau perdarahan saluran cerna bagian bawah. Dewasa : Coklat. Pucat berlemak. Malabsorbsi lemak. 2. Bau Khas feses dan dipengaruhi oleh makanan. Amis dan perubahan bau. Darah dan infeksi. 3. Konsistensi Lunak dan berbentuk. Cair Diare dan absorbsi kurang. 4. Bentuk Sesuai diameter rektum. Kecil, bentuknya seperti pensil. Obstruksi dan peristaltik yang cepat. 5. Konsituen Makanan yang tidak dicerna, bakteri yang mati, lemak, pigmen empedu, mukosa usus, air. Darah, pus, benda asing, mukus, atau cacing. Internal bleeding, infeksi, tertelan benda, iritasi, atau inflamasi. Universitas Sumatera Utara 3 Faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal Faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal antara lain perilaku atau kebiasaan defekasi, diet makanan yang mempengaruhi defekasi, makanan yang biasa dimakan, makanan yang dihindari, dan pola makan yang teratur atau tidak, cairan jumlah dan jenis minumanhari, aktivitas kegiatan sehari-hari, kegiatan yang spesifik, penggunaan obat, kegiatan yang spesifik, stress, dan pembedahanpenyakit menetap. 4 Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik meliputi keadaan abdomen seperti ada atau tidaknya distensi, simetris atau tidak, gerakan peristaltik, adanya massa pada perut, dan tenderness. Kemudian, pemeriksaan rektum dan anus dinilai dari ada atau tidaknya tanda inflamasi, seperti perubahan warna, lesi, fistula, hemorrhoid, dan massa. 7.2 Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan eliminasi fekal : konstipasi actualrisiko Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perubahan pola yang normal dalam berdefikasi dengan karakteristik menurunnya frekuensi buang air besar dan feses yang keras. Kemungkinan berhubungan dengan: a. Imobilisasi b. Menurunnya aktivitas fisik c. Ileus d. Stress e. Kurang privasi f. Menurunnya mobilitas intestinal g. Perubahan atau pembatasan diet. Universitas Sumatera Utara Kemungkinan data yang ditemukan : a. Menurunnya bising usus. b. Mual. c. Nyeri abdomen. d. Adanya massa pada abdomen bagian kiri bawah. e. Perubahan konsistensi feses, frekuensi buang air besar. Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : a. Anemia. b. Hipotiroidisme. c. Dialisa ginjal. d. Pembedahan abdomen. e. Paralisis. f. Cedera spinal cord. g. Imobilisasi yang lama. 2. Gangguan eliminasi fekal : diare Definisi : kondisi dimana terjadi perubahan kebiasaan buang air besar dengan karakteristik feses cairan. Kemungkinan burhubungan dengan : a. Inflamasi, iritasi, dan malabsorpsi. b. Pola makan yang salah. c. Perubahan proses pencernaan. d. Efek samping pengobatan. Kemungkinan data yang ditemukan: a. Feses berbentuk cair. b. Menigkatnya frekuensi buang air besar. c. Meningkatnya peristaltik usus. d. Menurunnya nafsu makan. Universitas Sumatera Utara Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : a. Peradangan bowel. b. Pembedahan saluran pencernaan bawah. c. Gastritisenteritis. 3. Gangguan eliminasi fekal : inkontinensia. Definisi : Kondisi dimana pasien mengalami perubahan pola dalam buang air besar dengan karakteristik tidak terkontrolnya pengeluaran feses. Kemungkinan berhubungan dengan : a. Menurunnya tingkat kesadaran. b. Gangguan spinter anus. c. Gangguan neuromuskuler. d. Fecal impaction. Kemungkinan data yang ditemukan : a. Tidak terkontrolnya pengeluaran feses. b. Baju yang kotor oleh feses. Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada : a. Injury spinal cord. b. Pembedahan usus. c. Pembedahan ginekologi. d. Stroke. e. Trauma pada daerah pelvis. f. Usia tua. Universitas Sumatera Utara 7.3 Perencanaan Keperawatan a Gangguan eliminasi fekal : konstipasi actualrisiko Tujuan yang diharapkan : a. Pasien kembali ke pola normal dari fungsi bowel. b. Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan faktor penyebab konstipasi. INTERVENSI RASIONAL Catat dan kaji kembali warna, konsistensi, jumlah, dan waktu buang air besar. Pengkajian dasar untuk mengetahui adanya masalah bowel Kaji dan catat pergerakan usus Deteksi dini penyebab konstipasi Jika terjadi fecal imfaction: 1. Lakukan pengeluaran manual 2. Lakukan gliserin klisma Membantu mengeluarkan feses. Konsultasikan dengan dokter tentang : 1. Pemberian laksatif 2. Enema 3. Pengobatan Meningkatkan eliminasi Berikan cairan adekuat Membantu feses lebih lunak Berikan makanan tinggi serat dan hindari yang banyak mengandung gas dengan konsultasi bagian gizi. Menurunkan konstipasi Bantuan klien dalam melakukan aktivitas pasif dan aktif Meningkatkan pergerakan usus Universitas Sumatera Utara Berikan pendidikan kesehatan tentang: 1. Personal hygiene 2. Kebiasaan diet 3. Cairan dan makanan yang mengandung es 4. Aktivitas 5. Kebiasaan buang air besar Mengurangimenghindari inkontinensia b Gangguan eliminasi fekal : diare Tujuan yang diharapkan : a. Buang kembali buang air besar ke pola normal. b. Keadaan feses berbentuk dan lebih keras. INTERVENSI RASIONAL Monitor kaji kembali konsistensi, warna, bau feses, pergerakan usus, cek berat badan setiap hari. Dasar memonitor kondisi Monitor dan cek elektrolit, intake dan output cairan Mengkaji status dehidrasi Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan IV, oral, dan makanan lunak. Mengurangi kerja usus Berikan antidiare, tingkatkan intake cairan Mempertahankan status hidrasi Cek kulit bagian perineal dan jaga dari gangguan integritas Frekuensi buang air besar yang menigkat menyebabkan iritasi kulit sekitar anus. Kolaborasi dengan ahli diet tentang diet rendah serat dan Menurunkan stimulasi bowel Universitas Sumatera Utara lunak. Hindari stress dan lakukan istirahat cukup Stress meningkatkan stimulus bowel Berikan pendidikan kesehatan tentang : 1. Cairan 2. Diet 3. Obat-obatan 4. Perubahan gaya hidup Meningkatkan pengetahuan dan mencegah diare. c Gangguan eliminasi fekal : inkontinensia. Tujuan yang diharapkan : a. Pasien dapat mengontrol pengeluaran feses. b. Pasien kembali pada pola eliminasi normal. INTERVENSI RASIONAL Tentukan penyebab inkontinensia Memberikan data dasar untuk memberikan asuhan keperawatan Kaji penurunan masalah ADL yang berhubungan dengan masalah inkontinensia Pasien terganggu ADL karena takut buang air besar Kaji jumlah dan karakteristik inkontinensia Menentukan pola inkontinensia Atur pola makan dan sampai berapa lama terjadinya buang air besar Membantu mengontrol buang air besar Lakukan bowel training dengan kolaborasi fisioterapis Membantu mengontrol buang air besar Lakukan latihan otot panggul Menguatkan otot dasar pelvis Berikan pengobatan dengan kolaborasi dengan dokter Mengontrol frekuensi buang air besar Universitas Sumatera Utara

B. Asuhan Keperawatan Kasus

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan Prioritas Masalah GangguanKebutuhan Dasar Mobilisasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 43 54

Asuhan Keperawatan pada An. K dengan Prioritas Masalah Kekurangan Volume Cairan dan Elektrolit pada Kasus Gastroenteritis di RSUD. dr. Pirngadi Medan

3 109 36

Asuhan Keperawatan pada Tn.H dengan Prioritas Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit di RSUP Haji Adam Malik Kota Medan

0 45 51

Asuhan Keperawatan pada Nn. K dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi BAB Di RSJ Provsu Medan

0 21 47

Asuhan Keperawatan pada Ny. O dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di RS dr. Pirngadi Medan

0 38 52

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus dengan Prioritas Masalah Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi di RSUD.Dr. Pirngadi Medan

15 85 38

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 51

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Efusi Pleura dengan Prioritas Masalah Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

7 104 43

Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Kebutuhan Dasar Keselamatan dan Rasa Aman di RSJ Prof. DR. M. Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan

3 77 77

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi 1. Definisi Eliminasi Fekal - Asuhan Keperawatan pada An.Y dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi di RS.DR.Pirngadi Medan

0 2 30