9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik 1.
Tinjauan Tentang Kemampuan Motorik a.
Pengertian Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah suatu perubahan dalam perilaku motorik yang melibatkan interaksi dari kematangan makhluk dan lingkungannya. Pada
manusia perkembangan motorik merupakan perubahan kemampuan motorik dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan
motorik. Aspek perilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi satu sama lainnya Yudha M Saputra, 2005: 114.
Didukung dengan pendapat Corbin Sumantri, 2005: 48, perkembangan motorik adalah perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang
melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Aspek perilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi.
Bambang Sujiono 2005: 1.10 mengemukakan lebih rinci mengenai perkembangan motorik, perkembangan motorik adalah proses seseorang anak
belajar untuk terampil menggerakan anggota tubuhnya, untuk itu anak belajar dari guru mengenai pola gerakan yang dapat mereka lakukan yang dapat melatih
ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan, serta ketepatan koordinasi tangan dan mata. Dapat disimpulkan dari beberapa tokoh diatas bahwa perkembangan
motorik adalah suatu perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dengan dewasa dan perkembangannya saling mempengaruhi satu sama lain dan
dibutuhkan stimulasi dari luar untuk perkembangan yang maksimal.
10
Menurut Slamet Suyanto 2005: 51 perkembangan fisik-motorik meliputi perkembangan badan, otot kasar gross muscle dan otot halus fine muscles,
yang selanjutnya disebut motorik kasar dan motorik halus, perkembangan badan meliputi empat unsur yaitu: 1 kekuatan, 2 ketahanan, 3 kecekatan dan 4
keseimbangan. Perkembangan motorik kasar ialah badan yang tersusun oleh otot lurik. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi
oleh otak, seperti berjalan, berlari, melompat, menendang, melempar, memukul, mendorong dan menarik. Oleh karena itu gerakan tersebut dikenal dengan gerakan
dasar. Sedangkan perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot
halus dan fungsinya. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian- bagian tubuh yang lebih spesifik, seperti menulis, melipat, merangkai,
mengancing baju, menali sepatu, dan menggunting. Berbagai kegiatan pembelajaran seperti melipat, mengelem, menggunting kertas melatih motorik
halus pada anak. Demikian pula menggambar bebas dengan kuas besar, kuas kecil dan mewarnai mengembnagkan otot-otot halus pada jari tangan. Hal ini sangat
bermanfaat untuk melatih jari anak agar bisa memegang pensil dan belajar menulis kelak Slamet Suyanto, 2005: 51. Hal ini selaras dengan pendapat
Hildebrand 1986 Husni Wardi, 2005: 124 yang mengemukakan ada dua macam motorik yaitu motorik kasar dan motorik halus. Keterampilan koordinasi
otot halus atau motorik halus biasanya dipergunakan dalam kegiatan belajar di dalam ruangan, sedangkan otot kasar atau motorik kasar dipergunakan di luar
ruangan.