Gambaran Umum Mengenai Negara Timor Leste

67 BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

3.1 Gambaran Umum Mengenai Negara Timor Leste

Terlepasnya Negara Timor Leste dari dua pen- jajah negara kolonial yakni, di bawah Pemerintah Portugal dan Pemerintah Republik Indonesia RI, maka pada tanggal 20 Mei 2002 barulah negara Timor Leste merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaannya yang pertama. Sebelumnya negara Timor Leste meru- pakan jajahan dari Portugal selama kurang lebih 450 tahun, kemudian berada di bawah Pemerintahan Republik Indonesia kurang lebih 24 tahun. Sistem Pemerintahan Timor Leste sekarang adalah Sistem Parlementer, dan sistem ketatanegara- annya menganut sistem Trias Politika. Trias Politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut di berbagai negara di belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda. Trias Politika yang kini banyak diterapkan adalah, pemisahan kekuasaan kepada tiga lembaga berbeda: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang- undang; Eksekutif adalah lembaga yang melaksana- 68 kan undang-undang; dan Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang- undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan mana pun yang melanggar undang-undang. Dengan terpisahnya tiga kewenangan di tiga lembaga yang berbeda tersebut, diharapkan jalannya pemerintahan negara tidak timpang, terhindar dari korupsi pemerintahan oleh satu lembaga, dan akan memunculkan mekanisme check and balances saling koreksi, saling mengimbangi. Kendati pun demikian, jalannya Trias Politika di tiap negara tidak selamanya serupa, mulus atau tanpa halangan. Sistem pemilihan pemimpin ketiga lembaga di atas di Timor Leste, Presiden RepublikKepala Negara dipilih langsung oleh masyarakat berdasarkan Pasal 76 ayat 1 Konstitusi RDTL bahwa Presiden Republik dipilih dalam pemilihan umum yang universal, bebas, langsung, rahasia dan pribadi. Pelantikan Presiden berdasarkan Pasal 77 ayat 1 Konstitusi RDTL bahwa Presiden Republik akan diambil sumpah oleh Presiden Parlemen Nasional dan dilantik dalam suatu upacara umum di hadapan para Anggota Parlemen Nasional dan perwakilan badan-badan kedaulatan lainnya. Berdasarkan Pasal 92 dan Pasal 93 ayat 1 bahwa Parlemen Nasional adalah lembaga kedaulatan RDTL yang mewakili semua warga negara Timor Leste 69 dan diberikan wewenang Legislatif, pengawasan dan pengambilan keputusan politik. Parlemen Nasional dipilih melalui suatu pemilihan umum yang bersifat bebas, langsung, sama, rahasia dan pribadi. Sedang- kan Perdana Menteri dipilih berdasarkan pasal 106 ayat 1 Konstitusi RDTL bahwa pemilihan Perdana Menteri oleh Partai Politik atau oleh koalisi partai- partai politik yang mempunyai mayoritas perwakilan dalam Parlemen dan akan dilantik oleh Presiden Republik, setelah berkonsultasi dengan partai-partai politik yang menduduki kursi dalam Parlemen Nasional. Berdasarkan Pasal 124 ayat 3 Konstitusi RDTL bahwa Ketua Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden Republik dari antara para Hakim Mahkamah Agung untuk masa jabatan empat tahun. Bahasa resmi Negara Timor Leste berdasarkan Pasal 13 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa bahasa Tetum dan bahasa Portugis adalah bahasa-bahasa di RDTL dan bahasa Tetum beserta bahasa-bahasa nasional lainnya akan dihargai dan dikembangkan oleh negara. Lambang-lambang Negara Timor Leste berdasarkan Pasal 14 ayat 1 Konstitusi RDTL menyatakan bahwa Lambang-lambang Negara RDTL adalah Bendera, Lambang dan Lagu Kebangsaan. Luas Wilayah RDTL sesuai informasi dan geo- grafi seluas 15.410 km 2 . Jumlah pendudukpopulasi RDTL sesuai sensus pada tahun 2004 hingga 2010 sebanyak 10.66.582 orang. 70

3.2 Hasil Penelitian