Siswa Kemampuan Tinggi Kemampuan Representasi Visual

139 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan peneliti, dapat diketahui bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas XI-TSM 2 SMK Ngunut pada materi program linear, cukup memberikan hasil yang sesuai dengan indikator kemampuan representasi matematis, yaitu kemampuan representasi visual, kemampuan representasi simbolik dan kemampuan representasi verbal. Peneliti akan membahas temuan-temuan dari hasil penelitian sebagai berikut:

A. Kemampuan Representasi Visual

Kemampuan representasi visual siswa kelas XI TSM-2 ada dua kategori yaitu kategori kemampuan tinggi dan kategori kemampuan sangat rendah. Berikut ini akan diuraikan mengenai kemampuan representasi visual tersebut.

1. Siswa Kemampuan Tinggi

Data yang diperoleh berdasarkan hasil tes dan wawancara menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan matematis tinggi memiliki kemampuan representasi visual yang tinggi yaitu sebesar 87,5. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan representasi visual siswa kemampuan tinggi sama dengan 140 kemampuan awal yang dimiliki. Sebagaimana yang diungkapan oleh Widiati bahwa kemampuan representasi matematika siswa berbeda berdasarkan kemampuan awal siswa; siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi juga memiliki kemampuan representasi matematis yang tinggi. 48 Secara umum siswa dengan kemampuan matematika tinggi sudah memenuhi indikator kemampuan representasi visual yaitu mampu menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi grafik. Siswa kemampuan tinggi sudah mampu membuat grafik dengan baik, akan tetapi kurang teliti dalam proses mengerjakan sehingga menyebabkan terdapat kesalahan pada grafik yang dibuat. Selain itu siswa dengan kemampuan tinggi juga dapat menerima penjelasan dengan baik dan mampu menyampaikan ide-ide yang dimiliki dengan tegas dan benar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harini yang menunjukkan bahwa, siswa dengan kemampuan tinggi dapat menggambarkan grafik sesuai dengan yang diminta soal dan menggambarkan grafik sesuai dengan hasil perolehan yang didapat. 49 Peneliti akan membahas temuan penelitian mengenai kemampuan representasi visual siswa kemampuan tinggi sebagai berikut: 48 Indah Widiati, “Mengembangkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Kontekstual” dalam Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 20, No. 2, Oktober 2015, hal. 108. 49 Yales Kentris Harini, “Profil Kemampuan Representasi Matematis Siswa Dalam Memecahkan Masalah Materi Persamaan Garis Lurus SMK PGRI 4 KEDIRI” dalam Jurnal FKIP- Pendidikan Matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri , Januari 2017, hal. 6. 141 a Mampu membuat grafik dengan benar akan tetapi kurang teliti dalam perhitungan titik potong. Siswa kemampuan tinggi mampu membuat grafik dengan benar dan juga menentukan titik potong grafik terlebih dahulu, akan tetapi terdapat kesalahan dalam perhitungan titik potong, hal ini menunjukkan bahwa siswa kemampuan tinggi kurang teliti dalam mengerjakan soal yang menyebabkan grafik yang dibuat salah. Seperti dalam menghitung 12 : 3 = 2 , yang seharusnya 12 : 3 = 4 . a Tanpa melakukan uji titik, siswa kemampuan tinggi mampu menentukan arah arsiran garis dan letak himpunan penyelesaian dengan benar. Siswa kemampuan tinggi mampu menentukan arah arsiran garis tanpa melakukan uji titik terlebih dahulu. Mereka melihat pada simbol pertidaksamaan untuk menentukan arah arsiran garis, yaitu jika simbol pada pertidaksamaan lebih dari sama dengan maka arah arsirannya ke kanan atau ke atas, kemudian jika simbol pada pertidaksamaan adalah kurang dari sama dengan maka arah arsirannya ke kiri atau ke bawah. Selain itu mereka juga menentukan letak himpunan penyelesaian berdasarkan daerah yang paling kotor atau daerah yang mendapat semua arsiran. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa dengan kemampuan matematis tinggi tentang arah arsiran garis cenderung meniru cara pengajaran guru yang tidak membiasakan kepada siswa untuk mengeksplor kemampuannya. Guru merasa akan lebih mudah menjelaskan jika siswa langsung diberi pemahaman, tanpa harus mencari bagaimana penyelesaian yang sebenarnya. Ketika peneliti mengadakan wawancara pada siswa dengan siswa kemampuan 142 tinggi, mereka menjawab dengan tegas dan merasa yakin bahwa jawaban yang diberikan sudah benar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Mentari, dkk., yang menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan matematis tinggi memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap jawaban yang diberikan. 50 Kemudian wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa kemampuan tinggi berlangsung dalam waktu yang cukup lama, karena mereka dapat menjelaskan cara memperoleh jawaban dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kemampuan tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik pula. Sehingga antara komunikasi dan representasi matematis terdapat suatu hubungan yang saling mempengaruhi. Sebagaimana pendapat Hutagaol bahwa komunikasi dalam matematika sangat memerlukan representasi eksternal berupa: simbol tertulis, gambar model ataupun obyek fisik. 51 b Mampu mengerjakan dengan baik jika diberikan penjelasan dan juga bimbingan oleh peneliti. Siswa kemampuan tinggi mampu membuat grafik dengan baik, langkah- langkahnya sistematis dan mampu menjawab pertanyaan dari peneliti dengan alasan yang logis. Namun, siswa dengan kemampuan matematis tinggi juga memerlukan bimbingan rangsangan dari peneliti sehingga mampu menyelesaikan jawabannya dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan peran guru yang tidak hanya menyampaikan ilmu saja tetapi juga mendorong siswa agar mampu mengeluarkan ide-ide matematis yang dimilikinya, 50 Julia Sekar M entari, dkk. “Deskripsi Percakapan Representasi Matematis Siswa dengan Metode Socrates Dalam Pendekatan Saintifik” dalam Jurnal Pendidikan Matematika Unila, Vol. 5, No. 1, t.t. hal. 10. 51 Kartini Hutagaol, “Pembelajaran Kontekstual…, hal.86. 143 mendampingi proses belajar siswa dan mau menampung ide-ide siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2. Siswa Kemampuan Sedang

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIK DALAM IKLAN SAMSUNG GALAXY S7 VERSI THE SMARTES7 ALWAYS KNOWS BEST)

132 481 19

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25