Bidang Agama Bidang Kependudukan dan Kewarganegaraan

c. Bidang Agama

Bidang ini mencakup tentang segala urusan yang berkaitan dengan agama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa setiap warga masyarakat. Beberapa peraturan dalam bidang ini diantaranya. Pertama, Instruksi Menteri Agama No. 41978 tentang Kebijaksanaan Mengenai Aliran Kepercayaan. Kedua, Surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia No. Kep-089.J.S1978 tentang Larangan PengedaranPenggunaan Surat Kawin yang dikeluarkan oleh Yayasan Pusat Srati Drama Yogyakarta. Ketiga, Surat Menteri Agama kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. AO581978 tentang Pelaksanaan Pelajaran Agama di Sekolah-Sekolah. Keempat, Surat Menteri Agama No. 14 Tahun 1978 tentang Tindak lanjut Instruksi Agama No.4 tahun 1978 tentang Kebijakan Mengenai Aliran-Aliran Kepercayaan.

d. Bidang Kependudukan dan Kewarganegaraan

Bidang ini terbagi atas dua kepengurusan, yaitu tentang segala sesuatu mengenai penduduk atau masyarakat yang berada dalam suatu lingkungan atau daerah, serta pemerintahan yang menyeluruh. Bidang ini pula yang paling banyak memiliki peraturan yang mendiskriminasi etnis Tionghoa. Peraturan tersebut antara lain. Pertama, Jo 1919-81 tentang Peraturan Penyelenggaraan Daftar Catatan Sipil untuk Golongan Tionghoa. Kedua, PP No. 67 Tahun 1958 tentang Pelaksanaan Kewarganegaraan RI. Ketiga, Inpres RI No.2 Tahun 1980 tentang Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia. Keempat, SK Bersama Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri No. M.01-UM.09.03.80 No. 42 Tahun 1980. Kelima, 1920-751 jo 1927-564 tentang Penyelanggaran Daftar-daftar Catatan Sipil untuk Beberapa Golongan Penduduk Indonesia yang Tidak Termasuk dalam Kawula-kawula Daerah Swapraja di Jawa dan Madura. Keenam, Staatsblad 1949 No. 25 Mengenai Reglemen tentang Catatan Sipil untuk Golongan Eropa. Ketujuh, Surat Menteri Kehakiman Republik Indonesia kepada Kepala Pengadilan Negeri Pangkal Pindang DTB1421 Tahun 1872 tentang Status Kewarganegaraan RI bagi Orang-orang Cina Tionghoa yang mengikuti Pemilihan Umum dan Pengeluaran Bukti Kewarganegaraannya. Kedelapan, Undang-Undang No. 31946 tanggal 10 April 1946 tentang Kewarganegaraan RI. Kesembilan , Keputusan Presiden No. 2240 Tahun 1967 tentang Kebijaksanaan Pokok yang Menyangkut Warga Negara Indonesia Keturunan Asing. Kesepuluh , Keputusan Presiden No. 57POLKEP101966 tentang Kebijaksanaan dan Masalah Kepulangan Orang-Orang Warga Negara RRT dan Stateless. Kesebelas, Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1954 tentang Pendftaran Orang Asing. Kedua belas, Peraturan Menteri Kehakiman RI No. JB 3113 tentang Surat Bukti Kewarganegaraan RI. Ketiga belas, Surat Menteri Kehakiman Kepada Pengadilan Negeri di seluruh Indonesia No. DTA6024 tahun 1968 tentang Bukti Kewarganegaraan RI. Keempat belas, Staatblaad 1922-75 tentang Reglemen Catatan Sipil untuk Orang-Orang Indonesia Kristen. Kelima belas , Departemen Kehakiman No. DTC9 tentang Penjelasan Soal- Soal Kewarganegaraan Republik Indonesia. Keenam belas, Surat Edaran Menteri Kehakiman No. D.T.A1527 tentang Beberapa Hal Kewarganegaraan.

e. Bidang Ekonomi