M ENGENAL PRIBADI AGUS SALIM

12

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. M ENGENAL PRIBADI AGUS SALIM

“ Banyak sekali yang dapat dilakukan oleh Agus Salim sebagai dokt er unt uk rakyat nya. Dan sesungguhnyalah, adalah idaman Salim unt uk bekerja unt uk rakyat kit a Kit a hidup, kit a berharap, dan kit a berdoa unt uk pem uda Salim ” 1 Nama lahirnya adalah M asyudul Haq yang berart i “ pembela kebenaran” . Agus Salim dilahirkan pada t anggal 8 Okt ober 1884 di Kot o Gadang, sebuah nagari desa yang t erlet ak t idak jauh dari Bukit t inggi, Sumat era Barat . 2 Pada akhirnya nant i, si anak M inang ini akan m uncul sebagai salah sat u t okoh yang paling berpengaruh dalam riw ayat perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Berbicara mengenai Agus Salim , maka kit a akan berkenalan dengan sosok begaw an serba bisa yang menempat kan diri sebagai pionir dalam banyak hal. Agus Salim adalah seorang pem impin, pejuang, jurnalis, ulama, guru, polit isi, negaraw an, diplomat , ahli pidat o, pujangga, sert a seorang pemikir. Agus Salim berperan sebagai bapak dari semua bapak bangsa yang t elah bersama-sama berjuang hingga t erw ujudnya negara Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat . Agus Salim adalah t okoh mult it alent a yang merajai berbagai bidang kehidupan. Bahkan, seorang Buya Hamka 3 menilai Agus Salim sebagai manusia t erpilih yang dicipt akan oleh Tuhan unt uk bangsa ini. Bangsa Indonesia, sebut 1 Nukilan surat Raden Ajeng Kartini kepada Nyonya Abendanon istri J.H. Abendanon, Direktur Pendidikan Hindia Belanda tertanggal 24 Juli 1903. Kartini sebenarnya memperoleh beasiswa pendidikan ke Belanda, namun ia tidak bisa berangkat karena tidak mendapat izin dari orangtuanya. Kartini meminta kepada Nyonya Abendanon agar beasiswa tersebut diberikan kepada Agus Salim, tapi Agus Salim menolak tawaran itu. 2 Mukayat, 1981. Haji Agus Salim, The Grand Old Man of Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, h. 2. 3 Sama seperti Agus Salim, Buya Hamka adalah salah satu tokoh asal Minangkabau yang cukup berpengaruh. Nama aslinya adalah Abdul Malik Karim Amrullah, lahir di Agam, Sumatera Barat, pada tanggal 17 Februari 1908. Buya Hamka dikenal sebagai sastrawan, ulama, ahli filsafat, sekaligus negarawan. Karyanya yang terkenal adalah “Di Bawah Lindungan Kabah” dan “Tenggelamnya Kapal van der Wijck”. 13 Buya Hamka, seharusnya sangat bersyukur bisa memiliki sosok ist imew a sepert i Agus Salim. Simak t ut ur kekaguman Buya Hamka t erhadap Agus Salim: “ Bila kit a membicarakan manusia Agus Salim, kit a t eringat seorang pujangga, seorang filosof, seorang w art aw an, seorang orat or, seorang polit ikus,seorang pem impin rakyat , seorang ulama. Jarang-jarang Tuhan memberikan manusia semacam it u ke dalam alam ini, apalagi kepada suat u bangsa.” 4 Bukan hanya Buya Hamka seorang yang menyemat kan pujian. Jajaran t okoh bangsa lainnya pun melont arkan sanjungan serupa. Sukarno menyebut Agus Salim sebagai orangt ua berjiw a besar yang sangat dihormat inya. “ The Grand Old M an Haji Agus Salim adalah seorang ulama dan int elek. Saya pernah meneguk air yang diberikan oleh Haji Agus Salim, sambil duduk ngelesot di baw ah kakinya,” aku Presiden Republik Indonesia pert ama it u. 5 H.B. Jassin, dedengkot nya sast ra Indonesia, t ernyat a juga mengagumi sepak-t erjang seorang Agus Salim. “ Ia t ernyat a t idak hanya membaca buku-buku polit ik dan agama saja, melainkan juga buku-buku sast ra dan filsafat . Adalah aneh, seorang t okoh agama sepert inya menyenangi buku-buku Niet zsche, filsuf Jerman yang dianggap at heis it u,” ungkap Jassin. 6 Dalam beberapa hal, Agus Salim adalah m anusia yang sempurna, set idaknya it ulah yang diyakini oleh budayaw an Ridw an Saidi. Punya kemampuan yang mumpuni di banyak bidang memang menjadi keist imew aan sekaligus ciri khas dari Agus Salim Ia adalah t okoh nasional yang memiliki secara sempurna kemampuan berpikir, memimpin, menulis, sekaligus berbicara,” kat a Ridw an Saidi. 7 4 Buya Hamka, “Haji Agus Salim Sebagai Sastrawan dan Ulama”, dalam Panitia Buku Peringatan, 1996. 100 Tahun Haji Agus Salim. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, h. 255. 5 St Sularto, ed., 2004. H. Agus Salim 1884-1954: Tentang Perang, Jihad, dan Pluralisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, h. 93. 6 Panitia Buku Peringatan, 1996. 100 Tahun Haji Agus Salim. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, h. 105. 7 Republika, 21 Oktober 2001. 14

B. AGUS SALIM DAN PERS PERGERAKAN