Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA

33 atas sebanyak 121 siswa 12 siswa jalan kaki, 36 siswa naik sepeda dan 73 siswa naik kendaraan bermotor. Sampel adalah sebagian kecil individu atau sebagian anggota populasi yang dijadikan wakil dalam penelitian Ali Maksum, 2012: 53. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Ali Maksum, 2012: 55. Teknik random dalam penelitian ini dilakukan dengan cara undian. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 siswa 12 siswa jalan kaki, 20 siswa naik sepeda dan 20 siswa naik kendaraan bermotor.

E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes lari multistage. Multistage fitness test mempunyai nilai reliabilitas dengan koefisien sebesar 0,72 Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum, 2007: 86. Tes ini memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah dapat dilakukan secara berkelompok, tidak membutuhkan lapangan yang luas, mudah diamati karena peserta berlari mengikuti irama kaset dan juga bisa langsung untuk mengetahui kemampuan VO2 maks seseorang. Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes lari multistage adalah sebagai berikut: 1 Tape recorder dan kaset pemberi tanda 34 2 Lintasan lari yang rata dan tidak licin dengan panjang 22 meter 3 Alat tulis 4 Kapur untuk tanda pembatas 5 Cone 6 Meteran Adapun petugas yang diperlukan antara lain: 1 Operator tape recorder 2 Pencatat skor level dan shutle 3 Pengawas lintasan Pelaksanaan tes lari multistage adalah sebagai berikut: 1 Hidupkan tape recorder 2 Testi mulai berlari setelah mendengar aba-aba “threeple blip” 3 Testi berlari sampai ke ujung dengan salah satu kaki harus melewati garis pembatas, pembalikan lari dilakukan setelah melewati garis batas 20 meter dengan mengikuti aba- aba “blip” dari tape recorder 4 Apabila testi sudah sampai di ujung garis sebelum bunyi “blip”, maka testi harus berhenti sejenak menunggu bunyi “blip” kemudian baru berlari kembali 5 Setiap testi harus berlari selama mungkin sampai testi tidak dapat lari mengejar bunyi “blip” dari pita rekaman 6 Apabila testi tertinggal tanda bunyi “blip” dua kali lebih dari dua langkah di belakang garis ujung atau tertinggal bunyi “blip” dua kali berturut-turut maka testi dinyatakan gagal