Gejala dan Penyebab Hipertensi Patofisiologis Hipertensi

jantung, dan otak, serta dapat meningkatkan insiden gagal ginjal dan penyakit jantung koroner. Hipertensi yang tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti otak, ginjal, mata dan jantung serta kelumpuhan anggota gerak. Namun kerusakan yang paling sering adalah gagal jantung dan stroke serta gagal ginjal Lubis, 2008. Diperlukan upaya penurunan tekanan darah dengan terapi farmakologis untuk dapat mencegah kerusakankomplikasi pada pembuluh-pembuluh darah dan menurunkan tingkat morbiditas dan mortalitas Benowitz, 2004. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara –Negara berkembang. Hipertensi telah menjadi penyakit yang menakutkan bagi masyarakat Rahayu, 2000.

2.1.2. Gejala dan Penyebab Hipertensi

Gejala hipertensi tergantung tekanan darah, lamanya hipertensi diderita dan komplikasi yang telah terjadi Ganong, 2000. Biasanya penderita merasakan antara lain tengkuk terasa pegal dan tidak nyaman, detak jantung sangat cepat dan berdebar,telinga berdengung dan vertigo. Namun sebagian besar penderita hipertensi merasakan nyeri dikepala, hingga penglihatan kabur. Penyebab hipertensi primer tidak diketahui meskipun telah banyak penyebab yang dapat di identifikasikan. Penyebab terbesar 95 hipertensi adalah hipertensi esensial, yaitu kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Sementara hipertensi sekunder dan disfungsi ginjal, sangat jarang terjadi Adi, 2008. Penyakit hipertensi terkait banyak faktor aterosklerosis, meningkatnya pemasukan sodium, baroreseptor, renin secretion, renal excretion dari sodium dan air dan faktor genetik dan lingkungan. Hal tersebut di atas, menyebabkan volume cairan intravaskuler meningkat dan juga meningkatnya resistensi peripheral. Telah jelas bahwa aterosklerosis dan hipertensi saling terkait. Hipertensi akan semakin meningkatkan pembentukan plaque pada vasa darah, dan akibatnya menyebabkan semakin meningkatnya tekanan darah. Dalam beberapa kasus, adanya aterosklerosis arteri dan meningkatnya resistensi peripheral, akan menyebabkan meningkatnya hipertensi Cowin, 2001. Hipertensi bisa menimbulkan komplikasi seperti kerusakan pada otak dan jantung, penyakit diabetes mellitus, hiperfungsi kelenjar tiroid, meningkatnya rematik, asam urat, dan kolesterol, serta gangguan ginjal Adi, 2008.

2.1.3. Patofisiologis Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi karena adanya gangguan dalam sistem peredaran darah. Gangguan tersebut dapat berupa gangguan sirkulasi darah, gangguan keseimbangan cairan dalam pembuluh darahatau komponen dalam darah yang tidak normal. Gangguan tersebut menyebabkan darah tidak dapat disalurkan ke seluruh tubuh dengan lancar.Untuk itu, diperlukan pemompaan yang lebih keras dari jantung. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah atau disebut hipertensi Price dan Wilson, 2006 Tekanan darah adalah fungsi berulang-ulang dari cardiac output karena adanya resistensi periferal resistensi dalam pembuluh darah untuk mengalirkan darah. Diameter pembuluh darah ini sangat mempengaruhi aliran darah. Jika diameter menurun misalnya pada aterosklerosis, resistensi dan tekanan darah meningkat. Jika diameter meningkat misalnya dengan adanya terapi obat vasodilator, resistensi dan tekanan darah menurun. Ada dua mekanisme yang mengontrol homeostatik dari tekanan darah, yaitu: 1. Short term control sistem saraf simpatik. Mekanisme ini sebagai respon terhadap penurunan tekanan, sistem saraf simpatetik mensekresikan norepinephrine yang merupakan suatu vasoconstrictor yang akan bekerja pada arteri kecil dan arteriola untuk meningkatkanresistensi peripheral sehingga tekanan darah meningkat. 2. Long term control ginjal. Ginjal mengatur tekanan darah dengan cara mengontrol volume cairan ekstraseluler dan mensekresikan renin yang akan mengaktivasi sistem renin dan angiotensin Price dan Wilson, 2006 Bagan 2.1.3 Patofisiologis Hipertensi Sumber: Price dan Wilson 2006

2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hipertensi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462011036 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Faktor yang Berpengaruh pada Hipertensi Lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung T1 462009081 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Faktor yang Berpengaruh pada Hipertensi Lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung T1 462009081 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Faktor yang Berpengaruh pada Hipertensi Lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung T1 462009081 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Faktor yang Berpengaruh pada Hipertensi Lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Faktor yang Berpengaruh pada Hipertensi Lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung

0 0 6