langkah-langkah berfikir kritis dan menguji kebenaran berbagai hipotesis dengan mengumpulkan data dari hasil pengujian, kemudian siswa
menafsirkan, menganalisis, dan akhirnya sampai pada satu kesimpulan, sehingga diharapkan siswa benar-benar paham dan mengerti, dan prestasi
belajar siswa juga dapat meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir dan kajian teori di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah penerapan pembelajaran konstruktivistik
dapat meningkatkan prestasi dan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran tune-up motor bensin siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah Cawas tahun
pelajaran 20142015 semester genap.
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dengan
tujuan untuk memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang telah dilakukan.
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 3, penelitian tindakan kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tujuan umum dari penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan
dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik penting,
yaitu bahwa problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi oleh guru di kelas. PTK akan dapat dilaksanakan jika pendidik sejak awal memang
menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk poembelajaran yang dihadapi di kelas.
Penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok, antara lain: 1. Inkuiri reflektif
Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan pembelajaran riil sehari-hari. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan
tugas practice driven.
2. Kolaboratif Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat
dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, tetapi harus berkolaborasi dengan guru. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya bersama dari
berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. 3. Reflektif
Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan
kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.
Secara garis besar, terdapat empat langkah dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, yaitu:
1. Perencanaan Planning Kegiatan planning antara lain: identifikasi masalah, perumusan
masalah, analisis penyebab masalah dan pengembangan intervensi. Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, di mana, oleh siapa
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tindakan perencanaan yang peneliti lakukan antara lain adalah merencanakan identifikasi masalah
yang dihadapi guru dan siswa selama proses pembelajaran, rencana penyusunan perangkat pembelajaran, rencana penyusunan alat perekam
data dan merencanakan pelaksanaan pembelajaran siklus belajar.