apabila aktivitas positif mengalami peningkatan. Hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan aktivitas
belajar siswa. Penjelasan ini dapat dilihat berdasarkan target hasil persentase seluruh indikator aktivitas mencapai rata-rata 70.
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pra Penelitian
a. Pra Penelitian Observasi Awal Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu peneliti melalukan pra
penelitian siswa di kelas XI Program Keahlian Teknologi Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah Cawas. Kegiatan pra penelitian dilaksanakan pada
tanggal 4 Februari 2015 pada mata pelajaran tune-up motor bensin. Berdasarkan hasil pra penelitian tersebut peneliti mendapatkan hasil dari
kondisi di kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru yang mengajar di kelas menggunakan metode konvensional yaitu metode
pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Kegiatan belajar hanya bersifat satu arah yaitu transfer ilmu dari guru ke siswa, di
mana guru bertindak sebagai penyampai informasi tunggal dan siswa sebagai pendengar, sering siswa keluar kelas, suasana kelas gaduh banyak
siswa yang ngobrol berbisik-bisik dengan teman sebelahnya namun membahas hal lain selain pelajaran, ada beberapa siswa yang tiduran
kelihatan sangat malas mengikuti pelajaran, tidak ada interaksi keaktifan siswa dalam hal membahas pelajaran.
Setelah proses pembelajaran selesai maka peneliti menemui guru pengampu mata pelajaran motor otomotif. Kemudian menyampaikan tujuan
dan maksud kedatanganya yaitu akan melakukan penelitian dan kemudian meminta waktu untuk melakukan wawancara mengenai pelaksanaan
pembelajaran, guru menanggapi dengan senang kedatangan peneliti, kemudian menanyakan kendala-kendala yang terjadi dalam proses
pembelajaran meminta rekap prestasi belajar siswa. Dari rekap nilai hasil ulangan, ternyata mata pelajaran tune-up motor bensin dari tahun ke tahun
merupakan materi yang nilai rata-ratanya paling rendah, tahun pelajaran 20122013 didapat nilai rata-rata 7,2, tahun pelajaran 20132014 didapat
nilai rata-rata 7,3, padahal kriteria ketuntasan minimal 7,8. Dilihat dari kondisi siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar
pada umumnya masih bersikap pasif, mengantuk dan berbicara sendiri. Pada saat penyampaian materi, siswa cuma mendengarkan dan mencatat setelah
diperintah oleh guru, yang mengakibatkan siswa tidak fokus dalam pelajaran. Suasana kelas sepi, siswa takut mengemukakan pendapatnya
walaupun sudah diberikan kesempatan oleh guru atau pun ditunjuk secara langsung. Kondisi belajar mengajar di atas dikarenakan proses
pembelajaran yang belum sesuai perkiraan karena metode pembelajaranya. Berikut merupakan kondisi keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru.
Tabel 10. Data observasi awal aktivitas belajar siswa pra penelitian
Jenis Aktivitas Siswa Jumlah
siswa Persentasi
aktifitas
Siswa mendengarkan memperhatikan penjelasan guru
10 siswa
17 Siswa mencatat hal yang penting
8 siswa Siswa mengerjakan tugas merangkum secara
mandiri 8 siswa
Banyaknya siswa yang bertanya 3 siswa
Banyaknya siswa yang mau menjawab 2 siswa
Dari tabel di atas jelas bahwa proses pembelajaran tune-up motor bensin yang dilakukan selama ini siswa cenderung pasif dalam menerima
pembelajaran dan hasilnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Maka bersama guru dan kolaborator peneliti mendiskusikan tentang
perubahan metode pembelajaranya dan metode pembelajaran yang digunakan adalah metode yang dirasa mampu membuat siswa menjadi aktif,
kreatif dan mempunyai rasa tanggung jawab, bertoleransi dengan teman sekelasnya yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan harapan akan
mampu meningkatkan prestasi dan keaktifan belajar siswa dan metode tersebut adalah pembelajaran konstruktivistik, di mana nantinya siswa
dituntut aktif menggali pengetahuan sendiri sehingga diharapkan pengetahuan siswa akan selalu diingat. Peran dari guru di sini sebagai
fasilitator dengan menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran.