42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripasi Lembaga Perlindungan Anak LPA DIY
a. Lokasi dan Keadaan Lembaga Perlindungan Anak
Lokasi Lembaga Perlindungan Anak LPA DIY berada pada posisi yang cukup strategis yaitu di Jl. Rajawali No. 3A Pringwulung,
Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Posisi ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui letak LPA DIY.
Gedung LPA DIY merupakan gedung milik yayasan sosial Sayap Ibu dan menjadi gedung hak pakai untuk LPA DIY. Bangunan LPA DIY
lumayan kecil dimana 1 gedung hanya dibagi menjadi ruangan. Ruang pertama merupakan ruang tamu yang juga terdapat almari untuk menyimpan
buku, bisa juga disebut dengan perpustakaan kecil. Sedangkan ruang sebelahnya merupakan ruang kerja bagi pengurus LPA DIY.
b. Sejarah Singkat Berdirinya Lembaga Perlindungan Anak DIY
Anak adalah Amanah dan Karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Oleh
karena itu, anak juga memiliki hak asasi manusia yang diakui dan merupakan landasan bagi kemerdekaan, keadilan dan perdamaian di seluruh dunia.
Diakui bahwa dalam masa tumbuh kembang secara fisik dan mental anak membutuhkan perawatan, perlindungan yang khusus, serta perlindungan
hukum baik sebelum maupun sesudah lahir. Di samping itu, patut diakui bahwa keluarga juga merupakan lingkungan alami bagi pertumbuhan dan
43 kesejahteraan anak. Sementara itu, untuk pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian anak secara utuh dan serasi dibutuhkan lingkungan keluarga yang bahagia, penuh kasih sayang dan pengertian.
Negara Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meratifikasi konvensi PBB tentang hak-hak anak Convention on the Rights
of the Child sejak bulan Agustus 1990 melalui Surat Keputusan Presiden No:36 Tahun 1990. Dengan demikian, hal ini menyatakan keterikatannya
untuk menghormati dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi dalam wilayah hukum Republik Indonesia. Pada tanggal 22 Oktober 2002,
disyahkan Undang-undang tentang Perlindungan Anak No. 23 tahun 2002. Namun dalam kenyataan, masih banyak anak yang dilanggar haknya dan
menjadi korban dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, diskriminasi bahkan tindakan yang tidak manusiawi terhadap anak, tanpa ia
dapat melindungi dirinya dan tanpa perlindungan yang memadai dari keluarganya, masyarakat dan pemerintah.
Oleh karena itu, pengasuhan dan perlindungan yang berpihak pada anak dan memegang teguh prinsip non diskriminatif, kepentingan yang
terbaik bagi anak serta partisipasi anak dalam setiap hal yang menyangkut dirinya merupakan prasyarat yang mutlak dalam upaya perlindungan anak
yang efektif. Berdasarkan hal tersebut di atas, pada tahun 1997 Menteri Sosial
mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 81HUK1997 tentang pembentukan Lembaga Perlindungan Anak. Baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah
dengan memperhatikan:
44 1
Instruksi Presiden RI no 2 tahun 1989 tentang pemberian kesejahteraan anak.
2 Instruksi Presiden RI no 3 tahun 1997 tentang penyelenggaraan
pembinaan kualitas anak. Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Sosial no
81HUK1997 dan hasil keputusan konferensi Internasional dan Lokakarya Nasional tentang Anak Jalanan yang
diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1997 tersebut diatas, BKKKS memprakarsai semiloka Pembentukan
LPA di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selaras dengan konvensi PBB terhadap Hak anak, dan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia Sedunia, serta hasil kesepakatan Forum Perlindungan Anak Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 2 dan 3
Februari 1999, maka dibentuk Lembaga Perlindungan Anak sebagai wahana masyarakat yang independen guna ikut memperkuat mekanisme nasional
untuk mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusif bagi perlindungan anak di Indonesia demi masa depan yang lebih baik.
c. Identitas Lembaga