Pengertian Lembaga Perlindungan Anak LPA Manfaat dan Wilayah Kerja Tujuan Sasaran

28 emosional, kecemasan akan masa depan serta ada yang berdampak ingin mengakhiri hidup karena merasa sia-sia dan tidak punya harapan masa depan. 4 Terlantar Akibat orang tua yang tidak memberikan nafkah kepada anaknya maka anak akan menjadi terlantar sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya dan berakibat tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 5 Sosial Dalam kehidupan sosial, anak yang mengalami kekerasan cenderung berperilaku menyimpang. Anak dapat menutup diri dari pergaulan dan tidak memiliki kecerdasan interpersonal dan intra personal.

3. Kajian tentang Lembaga Perlindungan Anak LPA

a. Pengertian Lembaga Perlindungan Anak LPA

Lembaga perlindungan anak LPA adalah lembaga kemasyarakatan ditingkat provinsi, kabupatenkota yang umumnya memiliki hubungan semi-formal dengan pemerintah daerah, yang pemfungsinya terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak anak dan isu-isu perlindungan anak, pemantauan pelaksanaan hak-hak anak, pendampingan anak-anak, dan juga bagi anak-anak korban kekerasan, eksploitasi. Lembaga perlindungan anak LPA DIY merupkan lembaga independen yang kepengurusannya dipilih setiap 3 tahun sekali oleh 29 forum tertinggi untuk menyelenggarakan perlindungan bagi anak-anak dan untuk memenuhi hak-hak mereka sesuai dengan masa tumbuh kembangnya dan memegang prinsip-prinsip konvensi hak anak yakni non diskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak, menghargai hidup, tumbuh kembang anak dan partisipasi anak dalam berpendapat.

b. Manfaat dan Wilayah Kerja

LPA DIY mempunyai jaringan yang luas di setiap provinsi, termasuk dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia. LPA DIY bekerja di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk isu perlindungan anak dan bekerja sama dengan siapa saja yang mempunyai visi sama terhadap perlindungan anak.

c. Tujuan

1 Melaksanakan usaha perlindungan anak yang mengalami gangguan atas hak-haknya 2 Melaksanakan fungsi pencegahan, rehabilitasi, pengembangan, pengentasan 3 Menumbuhkembangkan kesadaran pemerintah dan masyarakat agar berperan aktif melaksanakan upaya perlindungan anak 4 Menjalin jaringan kerja dan bekerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan dan terkait untuk kepentingan anak 5 Mempengaruhi pembuatan peraturan perundang-undangan, kebijakan maupun kebiasaan agar hak-hak anak terpenuhi. 30

d. Sasaran

LPA berkewajiban untuk berupaya semaksimal mungkin mengatasi berbagai masalah yang dialami anak-anak yang menjadi sasaran LPA, yaitu : 1 Anak yang menjadi korban penganiyaaan, kekerasan, kerja paksa, perkosaan 2 Anak jalanan 3 Anak korban penyalahgunaaan narkotikobat psitropika 4 Anak yang melakukan pelanggaran hukumpenyimpangan tingkah laku 5 Orang tua atau keluarga anak-anak tersebut.

B. Penelitian yang Relevan

Dari sekian banyak penelitian yang dilakukan mengenai anak korban kekerasan, berikut ini adalah hasil penelitian yang dinilai relevan dengan penelitian yang mengangkat masalah anak korban kekerasan, diantaranya adalah : 1. Ardiyanto Hadi Widodo 2010 yang berjudul “Peranan Lembaga Perlindungan Anak LPA Prov. DIY dalam Upaya Pemberian Perlindungan Hukum Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana”. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa peranan LPA DIY ada 2 macam yaitu : a melakukan kegiatan utama yaitu pendampingan, b pendampingan tidak berhenti sampai putusan pengadilan tetapi LPA juga masih melakukan monitoring terhadap anak pelaku tindak pidana baik dalam lapas maupun pada saat dikembalikan pada orang tuawali.